GORESAN HATI ditulis oleh : PAK JUMARYANA
Mentari di ufuk pagi
Waktu insani memupuk prestasi
Dari bayi sampai
menjelang senja ini
Tak kan henti sampai akan mati
Dunia ini juga penuh arti
Untuk mengukir mengukur kemampuan diri
Apakah kita beriman atau mengingkari
Hanya aku yg mengetahui
Kejadian yg terjadi sudah diketahui
Sedangkan kejadian besok masih misteri
Untuk menggapai besok emang hrs hati hati
Jgn salah langkah utk kemudian hari
Skrg tinggal menggapai sisa umur yang hampir renta
Aku masih mencintai dunia
Aku masih berharap dialam nyata
Walau sudah sempoyongan di usia tua
Hanya doa dan harapan yg masih menggema
Yah mdh2an....ada yg tau
Walau aku sendiri kurang tau
Maksutku...yah maksutku
Hanya untukmu
*
GK, 7 JUNI 2020
PUISI KE 2 : OH, PUISI
minggu, 7 juni 2020
minggu, 7 juni 2020
Oh....puisi ini
Walau kata orang gak punya arti
Tetapi ini sebagai ungkapan hati
Yang sedang gundah gulana ini
Yah....bicaralah.... bicaralah
Karena masih bisa mendesah
Untuk menyampaikan keluh kesah
Supaya nantinya jangan salah langkah
Aku... masih ingin berdiri tegak
Dan berdoa kepada sang Penegak
Walau suatu saat aku sering berlagak
Dengan sombong menepuk dad lagi congkak
Tetapi kini aku menyadari dari hati
Bahwa hidup ini akan terhenti
Ada finish namanya mati
Sampailah pada waktu disana...yang abadi
Ayo co mumpung isih urip,ditata... dijaga
Ojo nganti kakehan dosa
Iyo pancen dosa sandangane manungsa
Gandeng isih sempat ayo njaluk pangapura
***
PUISI KE 3 : GEMBALA
senin, 8 juni 2020
senin, 8 juni 2020
Merah merona diufuk barat sana
Itulah pertanda senja telah tiba
Diiringi kelelawar terbang- terbang gembira
Menandai waktu ia mulai mencari mangsa
Tak terkecuali para gembala muda
Pulang membawa domba dari tanah lapang
Dengan membawa cemethi menggelegar di udara
Tak diduga telah sampailah diruang kandang
Gembala oh gembala semangatmu slalu menyala
Tak lupa selalu sujud menandai magrib tlah tiba
Rasa syukur kepada yang Maha Perkasa
Yang memberi kelimpahan tiada tara
Bisakah kita meniru pada sang gembala ?
Tanyakan kepada hati nurani kita
Puisi 4 : Adikku...Anakku
***
Puisi 4 : Adikku...Anakku
rabu, 10 juni 2020
Adikku.....anakku
Pagi siang sore tak kenal waktu
Hari-hari tersita krn semangatmu
Mengajar, membimbing tanpa lelah dari dulu
Sampai senja krn umurmu
Keiklasan dirimu sampai kini tak luntur
Mengajar,mendidik dan tidak ngawur
Dengan anak didik...akrap selalu akur
Rasanya dalamnya hati ikhlas dan jujur
Oh...adikku...anakku yang merendah diri
Karena bagaimanapun kamu dulu anak didikku yang terpilih
Sampai menjadi GTT hingga kini
Hanya mengharap belai kasih
Adikku...anakku sekarang temanku
Doa tiada henti untuk dirimu
Sampai kapan itu merentang waktu
Hanya rizqi itu yang selalu lumintu
Temanku....yang tercakap
Inilah sekelumit kata yg bs terucap
Dari salah satu insan manusia yang masih lengkap
Doa sekali lagi doa yang sangat diharap
Dari Allah SWT....aamiin
***
Mantab pak jum...joss
BalasHapusMantab pak jum...joss
BalasHapus