Sekilas Profil Narasumber :
Malam
ini, Jumat, 19 Juni 2020, kembali digelar kuliah belajar menulis online, dengan
narasumber ibu muda bertalenta dan selalu bersemangat untuk berkarya yaitu Mbak
Siska Distiani. Beliau akan berbagi pengalaman
tentang “ Menerbitkan Buku “ dari beragam tulisan.
Dan
perkuliahan malam ini kembali dipandu moderator yang juga selalu mempunyai
semangat yang bergelora yaitu Ibu Fatimah,S.Si , dari kota Serambi Mekah, Aceh.
Sebelum
Mbak Siska menyampaikan materinya, beliau mengingatkan bahwa akan mempersiapkan
sebuah buku antologi tentang pendidikan di masa pandemi. Rencananya akan
mengundang para guru dan orang tua untuk berkolaborasi menulis. Wow motivasi
dan semangat yang sangat menginspirasi sekali.
Mengapa menulis ?
Alasan atau yang melatarbelakangi Mbak Siska Menulis adalah :
Pertama, karena Mbak Siska
senang menulis. Dan alasan kedua, karena menurut Mbak Siska dengan menulis
dapat mengaktifkan kerja otak .
Kemudian alasan lain yaitu
karena beliau senang membaca terutama bacaan fiksi. Untuk keterampilan menulisnya,
Allah yang menunjukkan jalan. Alhamdulillah Mbak Siska diterima berkarya di
Dompet Dhuafa Pendidikan, di bagian Marketing Komunikasi . Yang kebetulan pekerjaannya
sesuai dengan disiplin ilmu yang ditekuninya sewaktu kuliah yaitu jurusan Ilmu Komunikasi.
Salah satu yang menjadi
tanggung jawab Mbak Siska saat bekerja di Dompet Dhuafa Pendidikan adalah mengelola website, sehingga mengharuskan
untuk menulis.
Dari sana kemudian
berkembang. Awalnya menulis berita, kemudian karena di kantor tempatnya bekerja
sering sekali berdiskusi maka Mbak Siska menjadi tertantang untuk menulis opini. Lalu sering iseng
menulis fiksi meskipun baru dapat menulis 2 buah cerpen . Begitu seterusnya
pengalaman Mbak Siska hingga setelah resign, Allah membukakan jalan untuk Mbak Siska menjadi editor freelance sambil mengasuh putra
-putrinya di rumah. Alhamdulillah.
Kisah
perjalanan menulis Mbak Siska :
Mbak Siska sudah mulai
menulis sejak SD. Namun hanya untuk tugas sekolah saja. Saat masih sekolah di
SD – SMA , beliau sangat suka pelajaran
mengarang di Bahasa Indonesia. Karena Mbak Siska dari kecil suka membaca terutama
Majalah Bobo.
Mbak Siska senantiasa
beranggapan bahwa yang membentuk beliau menjadi seorang penulis dan anugerah
pekerjaannya sekarang adalah karena Allah semata. Dimana
dikaruniai bakat olah kata sejak kecil. Dan tentu karena selalu suka membaca buku apa saja . Lalu ada peran Mbah Putri /
neneknya yang setiap malam mendongeng sehingga dapat mengasah otaknya sehingga
terbiasa berimajinasi.
Kemudian menurut Mbak Siska
lagi bahwa peran sekolahnya agak disayangkan karena sekolahnya kurang mewadahi siswanya dalam bidang tulis
menulis ini. Jadi bakat menulis Mbak Siska secara autodidak. Dialirkan sendiri lewat buku diary, surat-suratan sama teman,
lewat pelajaran mengarang, dan sebagainya.
Mbak Siska memberi saran
untuk para guru agar mendidik siswa-siswi yang memiliki bakat menulis dan membuatkan
salurannya. Misal, dengan memberikan ruang mereka berkreasi di Mading atau
Majalah Dinding. Atau membuat forum penulis, agar bisa saling ngobrol dan
update kemampuan menulis di antara siswa.
Berbagi
pengalaman dalam dunia kerja
Mbak Siska sampai saat ini
masih banyak yang order jasa penulisan maupun editing ,sehingga waktunya saat
ini terpakai untuk melayani jasa penulisan serta editing. Sehingga sudah lama
Mbak Siska tidak menulis untuk diri
sendiri , semoga bisa segera menulis kembali .
Selanjunya Mbak Siska lebih memilih platform forum seperti Kompasiana. Walaupun akunnya sudah
lama tidak aktif karena banyaknya order
penulisan dan editing naskah. Sehingga kemungkinan besar tulisannya tidak terbaca oleh orang lain.
Langkah
atau Persiapan Membuat Tulisan
Menurut Mbak Siska , langkah
- langkahnya atau persiapannya untuk membuat sebuah tulisan adalah :
Yang paling pertama dia lakukan
adalah mengeluarkan apa yang berseliweran di pikiran . Misalnya akan menulis
tentang virus corona, maka semua yang dipikirkan tentang itu ditulis dulu.
Biasanya menggunakan mind mapping sederhana untuk menulis .
Hal ini dilakukan agar
ketika menulis nanti tidak "tersesat" dan tidak ada informasi yang
ingin disampaikan kemudian terlewat untuk dituliskan. Pada dasarnya di sini sedang
membuat kerangka tulisan, hanya dalam bentuk sangat sederhana dan
"kasaran".
Setelah semua isi pikiran dikeluarkan,
lalu menyusun menjadi bagian-bagian yang terdiri dari bagian pembuka, tengah, dan penutup tulisan.Setelah semua selesai ditulis,
kemudian mengendapkan dulu tulisan itu. Minimal 15 menit saja. Tujuan
mengendapkan ini adalah untuk mengistirahatkan otak.
Kemudian, dibaca lagi
tulisannya .Biasanya setelah otak lebih jernih, maka akan lebih teliti saat
membaca ulang ini. Jika ada salah ketik, atau letak yang tidak pas, bisa diperbaiki.
Nah di sinilah kita melakukan "self editing" atau mengedit sendiri.
Kesalahan-kesalahan dalam tulisan tadi bisa kita revisi terlebih dahulu.
Setelah semua dirasa beres
barulah setor tulisan ke editor , jika itu tulisan pesanan, atau diposting
jika tulisannya untuk kepentingan pribadi.
Selanjutnya Mbak Siska
kembali menyampaikan materi lewat voice note lagi. Yaitu menjelaskan tentang menulis
berbagai jenis tulisan non fiksi.
Menurut penjelasan Mbak
Siska bahwa tulisan nonfiksi itu beragam jenisnya. Ragam tulisan nonfiksi yang
dapat kita tulis dengan cepat dan mudah diantaranya yaitu : berita, esai, catatan perjalanan, artikel informatif dan best practice.
Non Fiksi
Tulisan nonfiksi adalah suatu tulisan yang isinya
berdasarkan fakta atau kenyataan atau kejadian yang sebenarnya, faktual.
Berita
Berita atau warta adalah suatu tulisan yang bercerita
atau memberikan keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat atau
baru saja terjadi .
Dimana dalam menulis sebuah berita ada dua bentuk yaitu
berupa hard news dan feature.
Hard
News adalah berita yang langsung pada pointnya, pada
masalahnya ( to the point), dengan
gaya penulisan yang lugas dan singkat.
Contoh : Hard News
Sedangkan feature
adalah sebuah artikel kreatif, yang isinya informative dan menghibur
pembacanya.
Contoh feature :
Tanggungjawab
penulis .
Untuk penulis yang telah
menulis sebuah berita tentunya bertanggung jawab terhadap kebenaran berita yang
ditulis . Dan sebagai seorang penulis berita memanh harus selalu mengupdate
berbagai informasi atau berita terkini dan teruji agar tulisannya tidak
menimbulkan kekacauan maupun kerancuan
bagi pembacanya.
Agar tulisan kita aman dari sifat SARA maka kita harus juga berpedoman
pada undang-undang penulisan yang di keluarkan oleh institusi pemerintah
misalnya yang menangani tentang Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), atau ada
Dirjen Kekayaan Intelektual https://www.dgip.go.id/.
Cara
Menulis Berita yang Baik
Bagaimana menulis berita
yang baik? Menurut Mbak Siska , inilah tips agar dapat menulis berita yang baik
yaitu :
1. Harus
terpenuhi dulu semua unsur beritanya. Apa itu? 5W+1H (Who, What, When, Where,
Why, dan How).
Jadi
sebuah berita harus bisa menceritakan *siapa* melakukan *apa*, *kapan* dan *di
mana* dilakukannya, *mengapa* melakukan itu, dan *bagaimana* ia melakukannya. Karena
itu, harus ada peristiwa yang diangkat.
2. Ada
nilai aktualitas dan faktualitas dalam berita. Aktualitas itu kecepatan berita
ditayangkan. Jadi makin cepat sebuah peristiwa diangkat menjadi berita dan
ditayangkan/dimuat, akan lebih diminati khalayak.
3. Faktualitas,
ini bicara tentang kebenaran. Jadi sebuah berita harus benar-benar berdasarkan
peristiwa nyata. Makin dekat sebuah berita dengan keseharian khalayak, biasanya
akan makin diminati.
4. Kemampuan menulis akan berbanding lurus dengan
kemampuan membaca. Jadi, makin banyak membaca berita, maka akan lebih mudah
memproduksi diksi kata yang menarik pada naskah tulisan kita.
5. Berita
harus mengangkat peristiwa sebenarnya. Karena berita ada unsur aktualitas dan
faktualitas. Aktualitas berarti kecepatan berita tayang/muat, dan faktualitas
berarti kebenaran atau kenyataan.
6.
Untuk masuk ke kompasiana sangat mudah
. Pertama masuk ke webnya dulu www.kompasiana.com. Kemudian nanti ada opsi
daftar atau masuk (sign up atau login), tinggal klik dan ikuti instruksi.
7. Jika belum mempunyai email, sebaiknya membuat
dulu karena kompasiana membutuhkan akun email untuk mengirim pemberitahuan/notifikasi.
Selanjutnya jika sudah terdaftar, tinggal memasukkan tulisan kita . Tema di
Kompasiana cukup banyak yang bisa diwadahi. Dan yang sangat dilarang adalah
tulisan yang berunsur SARA, provokatif, mengandung kekerasan, atau hal-hal yang
menyimpang dari normatif .
Esai
Esai itu sama seperti
opini di media massa. Ketika mau menulis esai, kita tentukan dulu topik apa
yang mau kita tanggapi. Kemudian uraikan tanggapan kita seperti apa. Terakhir
cari referensi yang terkait jika diperlukan.
Contoh penulisan esai,
misal ingin menanggapi tentang kasus positif corona di Indonesia yang terus
meningkat. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menulis esai tentang itu
adalah :
Pertama mengumpulkan data
tentang hal yang mau ditulis, misal jumlahnya berapa, kenaikannya berapa per
hari, dan seterusnya.
Kemudian, kedua, tuliskan
apa gagasan kita terhadap hal itu. Misal kita mempunyai ide tentang bagaimana
caranya mengurangi penyebaran corona? Maka uraikan satu per satu, misal pertama
di rumah aja, kedua rajin cuci tangan, dan seterusnya. Jangan lupa
masing-masing poin dijelaskan.
Ketiga, jika ada referensi
untuk mendukung ide tulisan kita akan lebih baik lagi. Misal, rajin cuci tangan
bisa mencegah penyebaran corona, adakah teori atau pendapat ahli yang menguatkan
itu.
Jika kita sedang mempunyai
ide atau gagasan terhadap sesuatu, dan ingin mencari pendukung, maka biasanya
orang akan membaca esai-esai yang berkaitan dengan hal tersebut.
Contoh esai Mbak Siska yaitu berjudul “Stop Menjadi
Orang Tua Egois “.
Dalam tulisan esainya Mbak Sisca memaparkan bahwa :
Tulisannya tersebut merupakan hasil perenungannya dalam praktik
pengasuhan yang dilakukan pada putri kecilnya. Selebihnya adalah hasil
observasi terhadap para orangtua yang ditemui, baik di lingkungan rumah,
kantor, maupun di tempat-tempat umum yang hanya selintas bertemu.
Dan, hasil perenungan juga
observasi yang dilakukannya adalah, sorry
to say, bahwa kebanyakan orangtua yang dijumpai adalah orangtua yang
(masih) egois.
Tiga parameter ke-egois-an
yang dibuat untuk menganalisa orangtua di film Taare Zameen Par di atas dapat dijadikan
parameter untuk menganalisa diri para orangtua bahwa terdapat ego-ego dalam
diri orang tua yaitu :
1. Ego mencari kepuasan
dan kenyamanan diri .
2. Ego memecahkan masalah
anak .
3. Ego bahwa sumber
masalah ada pada anak.
Maka mulai sekarang STOP Egois Anak . Karena anak adalah
anugerah terindah dari Sang Maha Kuasa, maka setiap mereka adalah baik.
Jika pada pertumbuhannya
atau saat dewasanya si anak berubah menjadi tidak baik, maka yakinlah bahwa
kita para orangtua punya andil besar.
Nah, bagaimana caranya
agar tidak menjadi orangtua yang egois?
1. Tanamkan baik-baik dalam benak kita bahwa
setiap anak adalah baik dan terima mereka apa adanya.
2. Selanjutnya,
lakukan pola pengasuhan sesuai tuntunan Rasulullah Muhammad saw, yaitu melalui
tiga fase :
·
Fase 0 – 7 tahun : anak adalah raja. Fase ini mengiringi fase tumbuh kembang
otak anak yang sangat pesat. Maka biarkan mereka mengeksplorasi diri dan
lingkungannya, namun tetap perhatikan keselamatannya. Sedapat mungkin
minimalisir larangan karena hanya akan membuat dia semakin penasaran dan akan
mencoba melakukan larangan itu di belakang kita
·
Fase 7 – 14 tahun : anak adalah prajurit (ada juga yang mengatakan ‘pembantu’).
Fase ini adalah fase pengenalan dan pemberlakukan peraturan, fase pengenalan
baik dan buruk, benar dan salah. Peraturan harus ditegakkan, tapi tak perlu
menggunakan kekerasan
·
Fase 14 – 21 tahun : anak adalah sahabat (ada juga yang mengatakan ‘menteri’).
Layaknya sahabat atau menteri, maka ia sudah mulai dilibatkan dalam diskusi
keluarga. Juga mulai dapat diajak berbincang dan dimintai pendapat Last but not
the least, kedepankan selalu komunikasi yang humanis penuh cinta kasih.
Menurut
istilah Mbak Siska adalah KOMUNIKASIH di setiap tahapan usia anak. Dan,
perlakukan anak secara manusiawi, karena ia juga punya hati yang perasa seperti
kita hati orang dewasa. Anak juga punya pikiran yang berpikir seperti kita
orang dewasa.
Catatan Perjalanan
Tulisan
yang paling mudah dilakukan Ala Mbak Siska
Tulisan tentang Catatan
Perjalanan. Tidak ada format baku untuk menulis catatan perjalanan. Penulis
bebas menuliskan apa saja yang ia rasakan, alami, atau temukan selama di jalan.
Untuk belajar menulis,
perjalanan ini bisa luas sebenarnya, tidak harus kita jalan-jalan dulu. Di sini
kita bisa menuliskan
"perjalanan" hidup, perjalanan karir, dan sebagainya.
Contoh Catatan
Perjalanan yang benar-benar jalan-jalan bisa menjadi pemandu untuk menuliskan
"perjalanan" . Jika mereka butuh hiburan, Catatan Perjalanan
pilihannya karena paling ringan "bobot" tulisannya. Aktivitasnya juga
paling menyenangkan.
Tentang
artikel informatif
Dalam artikel informatif
biasanya kita menyampaikan informasi atau pengetahuan kepada khalayak tentang
suatu hal. Misal bagaimana cara mengajar dengan menyenangkan.
Menurut Mbak Siska,
melalui tulisan yang berupa artikel informative kita dapat mengarahkan khalayak tentang sesuatu. Kita
juga dapat menjawab permasalahan khalayak
terhadap sesuatu.
Misal, kita membutuhkan informasi tentang bagaimana
mendampingi anak belajar. Kemudian kita googling di dunia maya. Jika tulisan
kita dapat ditemukan oleh orang lain yang membutuhkan , maka itu berarti tulisan
kita sudah membantu orang lain dalam menyelesaikan masalah orang lain. Artinya
tulisan kita bermanfaat untuk orang lain.
Kemudian dalam mempublikasikan tulisan kita , saat ini media
massa mainstream (Kompas, Republika, Tempo, dan lain-lain) sudah membuat wadah
jurnalisme warga, seperti Kompasiana (milik Kompas). Di sana kita bisa menulis
tentang apa saja, selama tulisan itu
baik dan informatif.
Cara mendaftarnya pun mudah dan gratis. Dengan membuat
akun di sana, kemudian tuliskan artikel informatif yang kita tulis. Kemungkinannya besar untuk dibaca khalayak
jika topik yang kita angkat bersifat umum
dan informatif.
Dan tulisan informative
dapat dikirimkan atau diposting di alamat kompasiana www.kompasiana.com .
Karena sampai saat ini Kompasiana memang yang paling besar dibandingkan forum
yang lain.
Ketika galau membutuhkan
referensi atau informasi tentang sesuatu, mereka akan googling dan mencari
artikel informatif.
Contoh tulisan Mbak Siska
yang berupa artikel informative yaitu berjudul “ Mengenal Relawan”. Dari situ
kita dapat amanat bahwa :
Menjadi relawan
kemanusiaan dalam Islam, Rasulullah
shalallahu’alaihi wassalam bersabda, “Khairunnaas anfa’uhum linnaas.” Hadis
yang diriwayatkan oleh Ahmad, At-Thabrani dan AdDaruqutni ini berarti,
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.”
Hadis inilah yang menjadi
esensi dari kerja-kerja kerelawanan, yaitu untuk memberikan kemanfaatan bagi
manusia yang lain. Dengan demikian dirinya sendiri dapat digolongkan sebagai
sebaik-baiknya manusia.
Namun ternyata, menjadi
relawan tidak hanya tentang memberikan manfaat tetapi banyak juga manfaat yang
kita dapat dengan menjadi relawan diantaranya :
1. Membangun keterampilan
sosial dan keterampilan menjalin hubungan .
2. Membantu membangun
jaringan untuk mengembangkan diri.
3. Memberikan pengalaman
berharga .
4. Mengasah kepekaan.
5. Membantu meningkatkan
kualitas hidup
6. Memberikan kepuasan dan
kecanduan berbuat baik.
7. Menjadi manusia
seutuhnya Last but not the least, menjadi relawan itu bisa membentuk Sahabat
menjadi manusia seutuhnya.
Dengan menjadi relawan, kita dapat menebarkan kebahagiaan bagi orang lain dan bagi diri dengan
melakukan kebaikan.
Tentang Best Practise
Selanjutnya dalam Best Practice (BP) kita menuliskan apa
yang kita lakukan sehari-hari. Hanya saja dalam Best Practise , kita harus mengangkat masalah, bagaimana kita
menyelesaikannya, dan bagaimana hasilnya.
Bagaimana melakukan
editing pada tulisan best practice yaitu :
Pertama dan paling banyak
terjadi adalah kesalahan teknis penulisan (kata tidak baku, tidak sesuai PUEBI,
salah ketik, dan sebagainya).
Kedua, kesalahan
substansial biasanya berkisar antara kurangnya penjabaran pada "how
to"-nya alias bagaimana cara menyelesaikan permasalahannya. Atau kurang menjabarkan
metode yang digunakan.
Ketiga, ketika kita berhasil
menyelesaikan sebuah permasalahan, orang pasti ingin berbagi dan mencari-cari
contoh Best Practice . Maka tulisan
kita yang berupa best practice tersebut kemungkinan besar akan bermanfaat bagi orang
lain yang membutuhkannya.
Contoh Best Practise
adalah sebuah buku yang berjudul “ Berdaya dari Ruang Maya ditulis bersama Tim
Lembaga Beasiswa Baznas .
Tips
atau kiat-kiat menulis Fiksi menurut Mbak Siska
Selain menulis non fiksi,
MBak Siska sejak kecil juga suka menulis fiksi.
Menurut Mbak Siska untuk
menulis fiksi kiat atau tipsnya antara lain :
Pertama, perlu banyak
membaca karya fiksi karena hal itu untuk
memicu otak kita berimajinasi dan membangun cerita yang menarik.
Terkadang saat hendak menulis
fiksi kita ingin menyajikan konflik yang menarik agar pembaca bisa menikmati
karya kita. Nah, saking ngêbêt-nya untuk itu, kita suka berpikir jauh dan
mengawang-awang, akhirnya kadang tersesat.
Maksudnya tersesat pada
konflik yang kita tidak pahami.
Nah, tips berikutnya adalah, ambil konflik dari
keseharian kita dan hal-hal yang dekat dengan kita. Misal, seorang ibu rumah
tangga, maka jalan cerita yang kita bangun, konfliknya, seputra kehidupan
berumah tangga.
Jika kita menulis tentang
sesuatu yang kurang kita pahami, maka cerita yang kita buat menjadi
"garing" .
Untuk yang suka menulis
fiksi, Mbak Siska mempersilahkan untuk berkunjung ke alamat ini : https://www.storial.co/book/mencari-bahagia/.
Di laman tersebut tulisan para
peserta atau yang ingin menulis dapat diposting di sana . Dan dapat belajar juga dari penulis-penulis kawakan di
sana.
Mbak Siska juga pernah
sebagai content writer, tetapi saat ini berhenti dulu karena alasan kesehatan
sehingga tidak diijinkan oleh sang suami. Karena tantangan kerja CW sangat
berat dan selalu dikejar deadline. Namun pelajaran berharga yang didapatkan
dari CW adalah konsistensi menulis dan mengatur waktu.
Jika kita bisa mengatur waktu,
maka setiap hari kita dapat menulis 1-2 artikel.
Tips
agar dapat mengembangkan tulisan dengan mudah :
1. Dalam
dunia kepenulisan ada istilah writer
block. Maka untuk mengatasi kemacetan ide tersebut dapat dilakukan dengan
googling di internet.
2. Berhenti
sejenak dan melakukan hal lain yang kita suka. Misal suka nyanyi maka rehat sebentar untuk
nyanyi. Biasanya setelah itu pikiran menjadi jernih kembali. Atau Tilawah Quran
juga sangat membantu menstimulasi otak untuk bekerja lebih baik.
3. Setelah
pikiran jernih kemudian coba urai lagi
ide yang mau ditulis .
4. Menggunakan
peta pikiran atau mind mapping sangat membantu. Tulis saja semua yang ada di
pikiran kita dan semua yang berkaitan dengan ide tulisan kita .Nah dari sana
pengembangan tulisan bisa dilakukan.
5. Terakhir,
kemampuan menulis kita berbanding lurus dengan kemampuan membaca. Makin banyak membaca
maka akan makin banyak juga kosa kata yang kita punya. Selain itu kita juga
belajar bagaimana membangun tulisan/karya. Dengan demikian kita akan lebih
lancar menulis.
"Alah bisa karena
biasa", jadi biasakan diri menulis dulu. Lancarkan tulisan kita. Tidak
apa-apa jika awal-awal tidak ada yang membaca tulisan kita. Yang penting berlatih menulis dulu.
Mengapa demikian? Karena
tulisan mereka yang terbiasa menulis dan membaca, nanti dengan sendirinya akan
menarik, dibanding mereka yang "coba-coba" menulis, kemudian berupaya
bombastis untuk menarik pembaca.
Setelah terbiasa, baru
pikirkan bagaimana caranya menarik orang untuk membaca tulisan kita.
Saat
hendak membaca sebuah karya, pasti yang dilihat lebih dulu adalah judulnya,
kemudian paragraf pertama atau pembukanya. Judul yang menarik tentunya yang
membuat penasaran para pembaca. Maka buatlah judul yang mengundang perhatian
dan selera orang untuk membacanya.
Ibarat ungkapan,
"Dari mata turun ke hati". Maka dalam tulisanpun dari judul turun ke
paragraf pertama. Jika paragraf pertama ini "garing", sudah bisa
dipastikan pembaca akan meninggalkan tulisan kita. Oleh karena itu kita harus dapat menyajikan sesuatu hal yang menarik
atau yang berbeda dari tulisan kita. Tuliskan secara ringkas saja, karena nanti
akan dieksplorasi lebih banyak di paragraf inti.
Hal yang lain adalah kita
tulis apa yang kita kuasai. Artinya kita menulis sesuai dengan kemampuan atau
bidang atau latar belakang kita itu akan lebih mudah, dan kemungkinan besar
tulisan kita akan dimuat di media massa. Tentu saja diserta kualitas tulisan
kita.
Inilah sekilas tentang
pemaparan atau berbagi pengalaman ilmu dari Mbak Siska yang seluas samudra. Sehingga
membuat kita semua terhanyut dan tenggelam di dalamnya.
Beragam tulisan menawan
ala Mbak Siska yang telah dihasilkan harus
membuat kita menjadi tertawan agar kita segera menghasilkan tulisan tajam dan
berkesan di hati para pembaca yang budiman.
Pesan dari seorang penulis
terkenal Pramudya Ananta Toer :
Selamat berkarya dan
menulis beragam tulisan untuk mengasah dan memupuk ketajaman olah logika dan
rasa kita dalam karya nyata nan mempesona. Salam Literasi.
Gunungkidul,
Minggu 20 Juni 2020
Wow keren, bagus banget dan benar2 membaca PDF yg dikirim mba Sisca
BalasHapusWiiih keren lenbkap poool.
BalasHapusLuar biasa bu eny syantik.. Penaak d baca n .. Isinya mntuul...
BalasHapusterima kasih sahabatku semua yang baik mayor naniku, pak mukmin,,dan mbk atik manis.
BalasHapus