Sabtu, 20 Juni 2020

BERBAGI PENGALAMAN : RAGAM TULISAN NAN MENAWAN ALA MBAK SISKA

OLEH : ENI SETYOWATI,S.Pd.




Sekilas Profil Narasumber :

Malam ini, Jumat, 19 Juni 2020, kembali  digelar kuliah belajar menulis online, dengan narasumber ibu muda bertalenta dan selalu bersemangat untuk berkarya yaitu Mbak Siska Distiani. Beliau akan berbagi pengalaman  tentang “ Menerbitkan Buku “ dari beragam tulisan.

Dan perkuliahan malam ini kembali dipandu moderator yang juga selalu mempunyai semangat yang bergelora yaitu Ibu Fatimah,S.Si , dari kota Serambi Mekah, Aceh.

Sebelum Mbak Siska menyampaikan materinya, beliau mengingatkan bahwa akan mempersiapkan sebuah buku antologi tentang pendidikan di masa pandemi. Rencananya akan mengundang para guru dan orang tua untuk berkolaborasi menulis. Wow motivasi dan semangat yang sangat menginspirasi sekali.

Mengapa menulis ?


Alasan atau yang melatarbelakangi Mbak Siska Menulis adalah :

Pertama, karena Mbak Siska senang menulis. Dan alasan kedua, karena menurut Mbak Siska dengan menulis dapat mengaktifkan kerja otak .

Kemudian alasan lain yaitu karena beliau senang membaca terutama bacaan fiksi. Untuk keterampilan menulisnya, Allah yang menunjukkan jalan. Alhamdulillah Mbak Siska diterima berkarya di Dompet Dhuafa Pendidikan, di bagian Marketing Komunikasi . Yang kebetulan pekerjaannya sesuai dengan disiplin ilmu yang ditekuninya sewaktu kuliah yaitu jurusan Ilmu Komunikasi.

Salah satu yang menjadi tanggung jawab Mbak Siska saat bekerja di Dompet Dhuafa Pendidikan  adalah mengelola website, sehingga mengharuskan untuk menulis.

Dari sana kemudian berkembang. Awalnya menulis berita, kemudian karena di kantor tempatnya bekerja sering sekali berdiskusi maka Mbak Siska menjadi  tertantang untuk menulis opini. Lalu sering iseng menulis fiksi meskipun baru dapat menulis 2 buah cerpen . Begitu seterusnya pengalaman Mbak Siska hingga setelah resign,  Allah membukakan jalan untuk Mbak Siska  menjadi editor freelance sambil mengasuh putra -putrinya di rumah. Alhamdulillah.

Kisah perjalanan menulis Mbak Siska :

Mbak Siska sudah mulai menulis sejak SD. Namun hanya untuk tugas sekolah saja. Saat masih sekolah di SD – SMA , beliau  sangat suka pelajaran mengarang di Bahasa Indonesia. Karena Mbak Siska dari kecil suka membaca terutama Majalah Bobo.

Mbak Siska senantiasa beranggapan bahwa yang membentuk beliau menjadi seorang penulis dan anugerah pekerjaannya sekarang adalah karena Allah semata.  Dimana  dikaruniai bakat olah kata sejak kecil.  Dan tentu karena selalu suka membaca buku apa saja . Lalu ada peran Mbah Putri / neneknya yang setiap malam mendongeng sehingga dapat mengasah otaknya sehingga terbiasa berimajinasi.

Kemudian menurut Mbak Siska lagi bahwa peran sekolahnya agak disayangkan karena sekolahnya  kurang mewadahi siswanya dalam bidang tulis menulis ini. Jadi bakat menulis Mbak Siska secara autodidak.  Dialirkan sendiri  lewat buku diary, surat-suratan sama teman, lewat pelajaran mengarang, dan sebagainya.

Mbak Siska memberi saran untuk para guru agar mendidik siswa-siswi yang memiliki bakat menulis dan  membuatkan salurannya. Misal, dengan memberikan ruang mereka berkreasi di Mading atau Majalah Dinding. Atau membuat forum penulis, agar bisa saling ngobrol dan update kemampuan menulis di antara siswa.

Berbagi pengalaman dalam dunia kerja

Mbak Siska sampai saat ini masih banyak yang order jasa penulisan maupun editing ,sehingga waktunya saat ini terpakai untuk melayani jasa penulisan serta editing. Sehingga sudah lama Mbak Siska  tidak menulis untuk diri sendiri , semoga bisa segera menulis kembali .

Selanjunya Mbak Siska  lebih memilih platform forum  seperti Kompasiana. Walaupun akunnya sudah lama tidak  aktif karena banyaknya order penulisan dan editing naskah. Sehingga kemungkinan besar tulisannya tidak  terbaca oleh orang lain.

Langkah atau Persiapan Membuat Tulisan

Menurut Mbak Siska , langkah - langkahnya atau persiapannya untuk membuat sebuah tulisan adalah :

Yang paling pertama dia lakukan adalah mengeluarkan apa yang berseliweran di pikiran . Misalnya akan menulis tentang virus corona, maka semua yang dipikirkan tentang itu ditulis dulu. Biasanya menggunakan mind mapping sederhana untuk menulis .

Hal ini dilakukan agar ketika menulis nanti tidak "tersesat" dan tidak ada informasi yang ingin disampaikan kemudian terlewat untuk dituliskan. Pada dasarnya di sini sedang membuat kerangka tulisan, hanya dalam bentuk sangat sederhana dan "kasaran".

Setelah semua isi pikiran dikeluarkan, lalu menyusun menjadi bagian-bagian yang terdiri dari  bagian pembuka, tengah, dan penutup tulisan.Setelah semua selesai ditulis, kemudian mengendapkan dulu tulisan itu. Minimal 15 menit saja. Tujuan mengendapkan ini adalah untuk mengistirahatkan otak.

Kemudian, dibaca lagi tulisannya .Biasanya setelah otak lebih jernih, maka akan lebih teliti saat membaca ulang ini. Jika ada salah ketik, atau letak yang tidak pas, bisa diperbaiki. Nah di sinilah kita melakukan "self editing" atau mengedit sendiri. Kesalahan-kesalahan dalam tulisan tadi bisa kita revisi terlebih dahulu.
Setelah semua dirasa beres barulah setor tulisan ke editor , jika itu tulisan pesanan, atau diposting jika tulisannya untuk kepentingan pribadi.

Selanjutnya Mbak Siska kembali menyampaikan materi lewat voice note lagi. Yaitu menjelaskan tentang menulis berbagai jenis tulisan non fiksi.


Menurut penjelasan Mbak Siska bahwa tulisan nonfiksi itu beragam jenisnya. Ragam tulisan nonfiksi yang dapat kita tulis dengan cepat dan mudah diantaranya yaitu : berita, esai, catatan perjalanan, artikel informatif dan best practice.


Non Fiksi

Tulisan nonfiksi adalah suatu tulisan yang isinya berdasarkan fakta atau kenyataan atau kejadian yang sebenarnya, faktual.

Berita 

Berita atau warta adalah suatu tulisan yang bercerita atau memberikan keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat atau baru saja terjadi . 


Dimana dalam menulis sebuah berita ada dua bentuk yaitu berupa hard news dan feature.
Hard News adalah berita yang langsung pada pointnya, pada masalahnya ( to the point), dengan gaya penulisan yang lugas dan singkat.
Contoh : Hard News

Sedangkan feature adalah sebuah artikel kreatif, yang isinya informative dan menghibur pembacanya.
Contoh feature :

Tanggungjawab penulis .

Untuk penulis yang telah menulis sebuah berita tentunya bertanggung jawab terhadap kebenaran berita yang ditulis . Dan sebagai seorang penulis berita memanh harus selalu mengupdate berbagai informasi atau berita terkini dan teruji agar tulisannya tidak menimbulkan kekacauan maupun  kerancuan bagi pembacanya. 

Agar tulisan kita aman dari sifat SARA maka kita harus juga berpedoman pada undang-undang penulisan yang di keluarkan oleh institusi pemerintah misalnya yang menangani tentang Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), atau ada Dirjen Kekayaan Intelektual https://www.dgip.go.id/.

Cara Menulis Berita yang Baik

Bagaimana menulis berita yang baik? Menurut Mbak Siska , inilah tips agar dapat menulis berita yang baik yaitu :

1.    Harus terpenuhi dulu semua unsur beritanya. Apa itu? 5W+1H (Who, What, When, Where, Why, dan How).
Jadi sebuah berita harus bisa menceritakan *siapa* melakukan *apa*, *kapan* dan *di mana* dilakukannya, *mengapa* melakukan itu, dan *bagaimana* ia melakukannya. Karena itu, harus ada peristiwa yang diangkat.

2.  Ada nilai aktualitas dan faktualitas dalam berita. Aktualitas itu kecepatan berita ditayangkan. Jadi makin cepat sebuah peristiwa diangkat menjadi berita dan ditayangkan/dimuat, akan lebih diminati khalayak.

3.   Faktualitas, ini bicara tentang kebenaran. Jadi sebuah berita harus benar-benar berdasarkan peristiwa nyata. Makin dekat sebuah berita dengan keseharian khalayak, biasanya akan makin diminati.


4.     Kemampuan menulis akan berbanding lurus dengan kemampuan membaca. Jadi, makin banyak membaca berita, maka akan lebih mudah memproduksi diksi kata yang menarik pada naskah tulisan kita.  

5.    Berita harus mengangkat peristiwa sebenarnya. Karena berita ada unsur aktualitas dan faktualitas. Aktualitas berarti kecepatan berita tayang/muat, dan faktualitas berarti kebenaran atau kenyataan.

6.   Untuk masuk ke kompasiana sangat mudah . Pertama masuk ke webnya dulu www.kompasiana.com. Kemudian nanti ada opsi daftar atau masuk (sign up atau login), tinggal klik dan ikuti instruksi.

7. Jika belum mempunyai email, sebaiknya membuat dulu karena kompasiana membutuhkan akun email untuk mengirim pemberitahuan/notifikasi. Selanjutnya jika sudah terdaftar, tinggal memasukkan tulisan kita . Tema di Kompasiana cukup banyak yang bisa diwadahi. Dan yang sangat dilarang adalah tulisan yang berunsur SARA, provokatif, mengandung kekerasan, atau hal-hal yang menyimpang dari  normatif .

Esai


Esai itu sama seperti opini di media massa. Ketika mau menulis esai, kita tentukan dulu topik apa yang mau kita tanggapi. Kemudian uraikan tanggapan kita seperti apa. Terakhir cari referensi yang terkait jika diperlukan.

Contoh penulisan esai, misal ingin menanggapi tentang kasus positif corona di Indonesia yang terus meningkat. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menulis esai tentang itu adalah :

Pertama mengumpulkan data tentang hal yang mau ditulis, misal jumlahnya berapa, kenaikannya berapa per hari, dan seterusnya.

Kemudian, kedua, tuliskan apa gagasan kita terhadap hal itu. Misal kita mempunyai ide tentang bagaimana caranya mengurangi penyebaran corona? Maka uraikan satu per satu, misal pertama di rumah aja, kedua rajin cuci tangan, dan seterusnya. Jangan lupa masing-masing poin dijelaskan.

Ketiga, jika ada referensi untuk mendukung ide tulisan kita akan lebih baik lagi. Misal, rajin cuci tangan bisa mencegah penyebaran corona, adakah teori atau pendapat ahli yang menguatkan itu.

Jika kita sedang mempunyai ide atau gagasan terhadap sesuatu, dan ingin mencari pendukung, maka biasanya orang akan membaca esai-esai yang berkaitan dengan hal tersebut.

Contoh esai Mbak Siska yaitu berjudul “Stop Menjadi Orang Tua Egois “.
Dalam tulisan esainya Mbak Sisca memaparkan bahwa :

Tulisannya tersebut  merupakan hasil perenungannya dalam praktik pengasuhan yang dilakukan pada putri kecilnya. Selebihnya adalah hasil observasi terhadap para orangtua yang ditemui, baik di lingkungan rumah, kantor, maupun di tempat-tempat umum yang hanya selintas bertemu.

Dan, hasil perenungan juga observasi yang dilakukannya adalah, sorry to say, bahwa kebanyakan orangtua yang dijumpai adalah orangtua yang (masih) egois.

Tiga parameter ke-egois-an yang dibuat untuk menganalisa orangtua di film Taare Zameen Par di atas dapat dijadikan parameter untuk menganalisa diri para orangtua bahwa terdapat ego-ego dalam diri orang tua yaitu :

1. Ego mencari kepuasan dan kenyamanan diri .
2. Ego memecahkan masalah anak .
3. Ego bahwa sumber masalah ada pada anak.

Maka mulai sekarang STOP Egois Anak . Karena anak adalah anugerah terindah dari Sang Maha Kuasa, maka setiap mereka adalah baik.
Jika pada pertumbuhannya atau saat dewasanya si anak berubah menjadi tidak baik, maka yakinlah bahwa kita para orangtua punya andil besar.

Nah, bagaimana caranya agar tidak menjadi orangtua yang egois?

1.  Tanamkan baik-baik dalam benak kita bahwa setiap anak adalah baik dan terima mereka apa adanya.

2. Selanjutnya, lakukan pola pengasuhan sesuai tuntunan Rasulullah Muhammad saw, yaitu melalui tiga fase :

· Fase 0 – 7 tahun : anak adalah raja. Fase ini mengiringi fase tumbuh kembang otak anak yang sangat pesat. Maka biarkan mereka mengeksplorasi diri dan lingkungannya, namun tetap perhatikan keselamatannya. Sedapat mungkin minimalisir larangan karena hanya akan membuat dia semakin penasaran dan akan mencoba melakukan larangan itu di belakang kita

· Fase 7 – 14 tahun : anak adalah prajurit (ada juga yang mengatakan ‘pembantu’). Fase ini adalah fase pengenalan dan pemberlakukan peraturan, fase pengenalan baik dan buruk, benar dan salah. Peraturan harus ditegakkan, tapi tak perlu menggunakan kekerasan

· Fase 14 – 21 tahun : anak adalah sahabat (ada juga yang mengatakan ‘menteri’). Layaknya sahabat atau menteri, maka ia sudah mulai dilibatkan dalam diskusi keluarga. Juga mulai dapat diajak berbincang dan dimintai pendapat Last but not the least, kedepankan selalu komunikasi yang humanis penuh cinta kasih. 

Menurut istilah Mbak Siska adalah KOMUNIKASIH di setiap tahapan usia anak. Dan, perlakukan anak secara manusiawi, karena ia juga punya hati yang perasa seperti kita hati orang dewasa. Anak juga punya pikiran yang berpikir seperti kita orang dewasa.


 Catatan Perjalanan


Tulisan yang paling mudah dilakukan Ala Mbak Siska

Tulisan tentang Catatan Perjalanan. Tidak ada format baku untuk menulis catatan perjalanan. Penulis bebas menuliskan apa saja yang ia rasakan, alami, atau temukan selama di jalan.

Untuk belajar menulis, perjalanan ini bisa luas sebenarnya, tidak harus kita jalan-jalan dulu. Di sini kita  bisa menuliskan "perjalanan" hidup, perjalanan karir, dan sebagainya. 

Contoh Catatan Perjalanan yang benar-benar jalan-jalan bisa menjadi pemandu untuk menuliskan "perjalanan" . Jika mereka butuh hiburan, Catatan Perjalanan pilihannya karena paling ringan "bobot" tulisannya. Aktivitasnya juga paling menyenangkan.

Tentang artikel informatif


Dalam artikel informatif biasanya kita menyampaikan informasi atau pengetahuan kepada khalayak tentang suatu hal. Misal bagaimana cara mengajar dengan menyenangkan.

Menurut Mbak Siska, melalui tulisan yang berupa artikel informative kita dapat mengarahkan khalayak tentang sesuatu. Kita juga dapat  menjawab permasalahan khalayak terhadap sesuatu. 

Misal, kita membutuhkan informasi tentang bagaimana mendampingi anak belajar. Kemudian kita googling di dunia maya. Jika tulisan kita dapat ditemukan oleh orang lain yang membutuhkan , maka itu berarti tulisan kita sudah membantu orang lain dalam menyelesaikan masalah orang lain. Artinya tulisan kita bermanfaat untuk orang lain.


Kemudian dalam  mempublikasikan tulisan kita , saat ini media massa mainstream (Kompas, Republika, Tempo, dan lain-lain) sudah membuat wadah jurnalisme warga, seperti Kompasiana (milik Kompas). Di sana kita bisa menulis tentang apa saja, selama tulisan  itu baik dan informatif. 

Cara mendaftarnya pun mudah dan gratis. Dengan membuat akun di sana, kemudian tuliskan artikel informatif yang kita tulis.  Kemungkinannya besar untuk dibaca khalayak jika topik yang kita  angkat bersifat umum dan informatif.
Dan tulisan informative dapat dikirimkan atau diposting di alamat kompasiana www.kompasiana.com . Karena sampai saat ini Kompasiana memang yang paling besar dibandingkan forum yang lain.
Ketika galau membutuhkan referensi atau informasi tentang sesuatu, mereka akan googling dan mencari artikel informatif.

Contoh tulisan Mbak Siska yang berupa artikel informative yaitu berjudul “ Mengenal Relawan”. Dari situ kita dapat amanat bahwa :


Menjadi relawan kemanusiaan  dalam Islam, Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam bersabda, “Khairunnaas anfa’uhum linnaas.” Hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad, At-Thabrani dan AdDaruqutni ini berarti, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.”


Hadis inilah yang menjadi esensi dari kerja-kerja kerelawanan, yaitu untuk memberikan kemanfaatan bagi manusia yang lain. Dengan demikian dirinya sendiri dapat digolongkan sebagai sebaik-baiknya manusia.

Namun ternyata, menjadi relawan tidak hanya tentang memberikan manfaat tetapi banyak juga manfaat yang kita dapat dengan menjadi relawan diantaranya :

1. Membangun keterampilan sosial dan keterampilan menjalin hubungan .
2. Membantu membangun jaringan untuk mengembangkan diri.
3. Memberikan pengalaman berharga .
4. Mengasah kepekaan.
5. Membantu meningkatkan kualitas hidup
6. Memberikan kepuasan dan kecanduan berbuat baik.
7. Menjadi manusia seutuhnya Last but not the least, menjadi relawan itu bisa membentuk Sahabat menjadi manusia seutuhnya.

Dengan menjadi relawan, kita dapat menebarkan kebahagiaan bagi orang lain dan bagi diri dengan melakukan kebaikan.


Tentang Best Practise


Selanjutnya dalam Best Practice (BP) kita menuliskan apa yang kita lakukan sehari-hari. Hanya saja dalam Best Practise , kita  harus mengangkat masalah, bagaimana kita menyelesaikannya, dan bagaimana hasilnya.

Bagaimana melakukan editing pada tulisan best practice yaitu :

Pertama dan paling banyak terjadi adalah kesalahan teknis penulisan (kata tidak baku, tidak sesuai PUEBI, salah ketik, dan sebagainya).

Kedua, kesalahan substansial biasanya berkisar antara kurangnya penjabaran pada "how to"-nya alias bagaimana cara menyelesaikan permasalahannya. Atau kurang menjabarkan metode yang digunakan.

Ketiga, ketika kita berhasil menyelesaikan sebuah permasalahan, orang pasti ingin berbagi dan mencari-cari contoh Best Practice . Maka tulisan kita yang berupa best practice tersebut kemungkinan besar akan bermanfaat bagi orang lain yang membutuhkannya.

Contoh Best Practise adalah sebuah buku yang berjudul “ Berdaya dari Ruang Maya ditulis bersama Tim Lembaga Beasiswa Baznas .

Tips atau kiat-kiat menulis Fiksi menurut Mbak Siska

Selain menulis non fiksi, MBak Siska sejak kecil juga suka menulis fiksi.
Menurut Mbak Siska untuk menulis fiksi kiat atau tipsnya antara lain :
Pertama, perlu banyak membaca karya fiksi karena hal itu  untuk memicu otak kita berimajinasi dan membangun cerita yang menarik.

Terkadang saat hendak menulis fiksi kita ingin menyajikan konflik yang menarik agar pembaca bisa menikmati karya kita. Nah, saking ngêbêt-nya untuk itu, kita suka berpikir jauh dan mengawang-awang, akhirnya kadang tersesat.
Maksudnya tersesat pada konflik yang kita tidak pahami. 

Nah, tips berikutnya adalah, ambil konflik dari keseharian kita dan hal-hal yang dekat dengan kita. Misal, seorang ibu rumah tangga, maka jalan cerita yang kita bangun, konfliknya, seputra kehidupan berumah tangga.
Jika kita menulis tentang sesuatu yang kurang kita pahami, maka cerita yang kita buat menjadi "garing" .

Untuk yang suka menulis fiksi, Mbak Siska mempersilahkan untuk berkunjung ke alamat ini :  https://www.storial.co/book/mencari-bahagia/.
Di laman tersebut tulisan para peserta atau yang ingin menulis  dapat  diposting di sana . Dan dapat  belajar juga dari penulis-penulis kawakan di sana.


Mbak Siska juga pernah sebagai content writer, tetapi saat ini berhenti dulu karena alasan kesehatan sehingga tidak diijinkan oleh sang suami. Karena tantangan kerja CW sangat berat dan selalu dikejar deadline. Namun pelajaran berharga yang didapatkan dari CW adalah konsistensi menulis dan mengatur waktu.
Jika kita bisa mengatur waktu, maka setiap hari kita dapat menulis 1-2 artikel.

Tips agar dapat mengembangkan tulisan dengan mudah :

1. Dalam dunia kepenulisan ada istilah writer block. Maka untuk mengatasi kemacetan ide tersebut dapat dilakukan dengan googling di internet.  

2. Berhenti sejenak dan melakukan hal lain yang kita suka. Misal suka nyanyi maka rehat sebentar untuk nyanyi. Biasanya setelah itu pikiran menjadi jernih kembali. Atau Tilawah Quran juga sangat membantu menstimulasi otak untuk bekerja lebih baik.

3. Setelah pikiran jernih  kemudian coba urai lagi ide yang mau ditulis .

4. Menggunakan peta pikiran atau mind mapping sangat membantu. Tulis saja semua yang ada di pikiran kita dan semua yang berkaitan dengan ide tulisan kita .Nah dari sana pengembangan tulisan bisa dilakukan.

5. Terakhir, kemampuan menulis kita berbanding lurus dengan kemampuan membaca. Makin banyak membaca maka akan makin banyak juga kosa kata yang kita punya. Selain itu kita juga belajar bagaimana membangun tulisan/karya. Dengan demikian kita akan lebih lancar menulis.


"Alah bisa karena biasa", jadi biasakan diri menulis dulu. Lancarkan tulisan kita. Tidak apa-apa jika awal-awal tidak ada yang membaca tulisan kita.  Yang penting berlatih menulis dulu.

Mengapa demikian? Karena tulisan mereka yang terbiasa menulis dan membaca, nanti dengan sendirinya akan menarik, dibanding mereka yang "coba-coba" menulis, kemudian berupaya bombastis untuk menarik pembaca.
Setelah terbiasa, baru pikirkan bagaimana caranya menarik orang untuk membaca tulisan kita. 

Saat hendak membaca sebuah karya, pasti yang dilihat lebih dulu adalah judulnya, kemudian paragraf pertama atau pembukanya. Judul yang menarik tentunya yang membuat penasaran para pembaca. Maka buatlah judul yang mengundang perhatian dan selera orang untuk membacanya. 


Ibarat ungkapan, "Dari mata turun ke hati". Maka dalam tulisanpun dari judul turun ke paragraf pertama. Jika paragraf pertama ini "garing", sudah bisa dipastikan pembaca akan meninggalkan tulisan kita. Oleh karena itu  kita harus dapat menyajikan sesuatu hal yang menarik atau yang berbeda dari tulisan kita. Tuliskan secara ringkas saja, karena nanti akan dieksplorasi lebih banyak di paragraf inti.


Hal yang lain adalah kita tulis apa yang kita kuasai. Artinya kita menulis sesuai dengan kemampuan atau bidang atau latar belakang kita itu akan lebih mudah, dan kemungkinan besar tulisan kita akan dimuat di media massa. Tentu saja diserta kualitas tulisan kita.

Inilah sekilas tentang pemaparan atau berbagi pengalaman ilmu dari Mbak Siska yang seluas samudra. Sehingga membuat kita semua terhanyut dan tenggelam di dalamnya.


Beragam tulisan menawan ala Mbak Siska yang telah dihasilkan  harus membuat kita menjadi tertawan agar kita segera menghasilkan tulisan tajam dan berkesan di hati para pembaca yang budiman.


Pesan dari seorang penulis terkenal Pramudya Ananta Toer :


Selamat berkarya dan menulis beragam tulisan untuk mengasah dan memupuk ketajaman olah logika dan rasa kita dalam karya nyata nan mempesona. Salam Literasi.


Gunungkidul, Minggu 20 Juni 2020

4 komentar:

  1. Wow keren, bagus banget dan benar2 membaca PDF yg dikirim mba Sisca

    BalasHapus
  2. Luar biasa bu eny syantik.. Penaak d baca n .. Isinya mntuul...

    BalasHapus
  3. terima kasih sahabatku semua yang baik mayor naniku, pak mukmin,,dan mbk atik manis.

    BalasHapus

BUNGA RENGGANIS, MANIS

  BUNGA RENGGANIS, MANIS oleh : Enis Bunga rengganis ?? Apakah betul tanaman ini namanya bunga rengganis? Nama rengganis dari tanaman ini di...