Minggu, 31 Mei 2020

PANCASILA TETAP SAKTI DI TENGAH PANDEMI

OLEH : ENI SETYOWATI, S.Pd.



Hari ini, Senin, 1 Juni 2020. Kurang lebih tujuh puluh lima ( 75 ( tahun ) yang lalu, dasar negara kita Pancasila diuji kesaktiannya. Dan pemerintah menetapkan bahwa tanggal 1 Juni sebagai hari lahirnya Pancasila. Penetapan pemerintah tersebut berdasarkan pidato yang disampaikan Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945 di Gedung Merdeka , Bandung. Dan setiap tanggal 1 Juni, ditetapkan dan diperingati sebagai libur nasional yaitu sebagai Hari Lahirnya Pancasila. 

Perumusan konsep dasar negara memang melalui proses yang cukup alot dan panjang dengan memperhatikan berbagai pertimbangan dengan disesuaikan situasi dan kondisi serta keadaan pada saat itu. 

Proses penetapan dasar negara Pancasila ,mula-mula diusulkan oleh seorang tokoh bernama Mohammad Yamin dalam sidang BPUPKI tanggal 29 Mei 1945. Mohammad Yamin mengusulkan dasar negara yang terdiri dari 5 peri yaitu :
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Peri Kesejahteraan Rakyat.

Kemudian tokoh lain yang bernama Mr.Soepomo juga mengusulkan dasar negara yang terdiri dari 5 hal atau poin yaitu :
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Mufakat dan Demokrasi
4. Musyawarah
5. Keadilan Sosial

Selanjutnya Ir. Soekarno juga mengusulkan rumusan dasar negara yang terdiri dari 5 poin juga sebagai berikut :
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa. 


Kemudian Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945, mengusulkan nama untuk dasar negara kita dengan nama  Pancasila. dari ketiga rumusan usulan tentang dasar negera tersebut dimusyawarahkan dan ditata, dikaji ulang lagi hingga menghasilkan rumusan Pancasila seperti yang sekarang kita kenal dalam sila-sila yang tersurat di dalam rumusan dasar negara kita tersebut. Maka sejak saat itu , setiap tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai hari lahirnya Pancasila. 

Bung Karno, selalu beramanat bahwa agar bangsa Indonesia selalu ber-Tuhan dengan mengedepankan sikap toleransi dan solidaritas diantara sesama anak bangsa sebagai warga negara Indonesia. Dan agama harus dijalankan secara berkeadaban, saling menghormati antara satu pemeluk agama dengan pemeluk agama yang lain sehingga akan tercipta kerukunan hidup berbangsa dan bernegara. 

Kemudian disusul sila-sila berikutnya tentang kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, merupakan sila-sila dalam Pancasila yang menjadi pondasi hidup bangsa Indonesia.

Pancasila mengandung nilai dan prinsip-prinsip kemanusiaan sekaligus keadilan sosial. Nilai-nilai tentang sosialisme dan liberalisme juga seirama berdampingan hidup di bumi kita. Dan itu menjadi pertanda bahwa bangsa Indonesia sejatinya adalah bangsa yang tidak berpihak ke salah satu golongan. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang netral, selalu berada di tengah-tengah, tidak condong ke salah satu paham. Namun semua dianut secara bijak disesuaikan dengan jati diri bangsa Indonesia.

Makna Peringatan Hari Kesaktian Pancasila atau Hari Lahirnya Pancasila di tengah Pandemi Corona

Dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang telah ditetapkan sebagai dasar negara kita, Indonesia, dan sudah hidup dan berkembang serta tumbuh dan tertanam lama dalam diri dan jiwa bangsa Indonesia maka nilai-nilai tersebut harus dapat diterapkan secara konsisten dalam kehidupan nyata. Apalagi kini Indonesia tengah mengalami tragedi pandemi yang menggemparkan seluruh dunia. Tak terkecuali Indonesia juga mengalami dan merasakan dampak penyebaran virus corona yang bermula dari Wuhan , Cina tersebut. 

Di saat seluruh negara dilanda pandemi corona, Indonesia yang mempunyai dasar negara yang sakti berupa Pancasila, ternyata kembali diuji ketangguhannya. Saat ini berbagai lapisan masyarakat, berbagai kalangan, semua lini kehidupan tak terkecuali dunia pendidikan tengah mengalami krisis segalanya. Masyarakat,  dari rakyat kecil, menengah, hingga pejabat, semua dirambah oleh virus corona yang terus menggerus berbagai tatanan kehidupan. 

Rasa kemanusiaan, solidaritas, rasa simpati, kepedulian sosial, kepekaan sosial, pengorbanan, dan nilai-nilai dasar yang selama ini tertanam dalam jiwa bangsa Indonesia , kini dihadapkan kembali pada ujian berat.
Namun, ternyata nilai-nilai Pancasila itu memang telah mengakar kuat dalam jiwa-jiwa manusia -manusia Indonesia. 

Sekalipun pemerintah menerapkan social distancing, PSBB, dan upaya-upaya lain yang dilakukan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran covid 19, ternyata kepedulian, rasa kemanusiaan, solidaritas, dan nilai-nilai Pancasila tetap ada dan diwujudkan dengan tindakan-tindakan nyata rakyat, masyarakat dengan ikut serta, ambil bagian dengan menyumbangkan harta, tenaga, pikiran waktu bahkan puluhan jiwa para dokter dan petugas medis harus berjatuhan demi menolong sesama  untuk melawan serangan corona.

Dan itu menunjukkan bahwa  Pancasila memang benar-benar ampuh sebagai dasar negara Indonesia. Untuk itulah peringatan hari lahirnya Pancasila di tanggal 1 Juni 2020 ini jangan hanya dijadikan sebagai kegiatan seremonial belaka. Jangan hanya dijadikan sebagai teori saja tetapi marilah nilai-niai dan prinsip-prinsip dalam kelima sila dari Pancasila tersebut diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, apalagi d tengah pandemi ini.

Semangat ber-Pancasila dari sila pertama sampai sila kelima harus kita bumikan lebih dalam lagi. Harus kita gaungkan ke antero penjuru negeri. Agar kesaktiannya tetap ampuh, untuk mewujudkan cita-cita para founding fathers yang telah mendirikan dan merintis serta merumuskan dasar negara kita yang bertujuan untuk selalu berketuhanan, selalu memiliki jiwa kemanusiaan yang besar, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dan mewujudkan rasa keadian seluruh rakyat.

Dengan peringatan hari lahirnya Pancasila di tahun ini, di tengah pandemi corona virus ini, mari tetap kita rawat, kita jaga, kita gaungkan nilia-nilai moral yang ada di dalam sila-sila Pancasila sebagai dasar , sebagai pondasi berkehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia agar tetap kukuh, tegak , tegar dan terpatri dalam jiwa-jiwa manusia Indonesia.

Selamat Hari Lahir Pancasila, Tetaplah Sakti Menjaga Ibu Pertiwi di Tengah Pandemi.

Gunungkidul, Senin 1 Juni 2020


SELEBRITIS YANG AGAMIS MASUK SEKOLAH

OLEH : ENI SETYOWATI



Wanita beriman, bijak, cerdas, pintar dan terampil siap mengembangkan talentanya di berbagai bidang

( itu pesan tertulis dari si selebritis di WA tadi malam )

Maaf Mrs. Emilia, ternyata tadi malam artikel singkat tentang dirimu, belum sempat aku publish, karena kuota habis, hehehe

Woowww.....SD Wiladeg memang nyentrik. Pantas kalau SD Wiladeg mendapat sebutan sekolah favorit , terutama di wilayah Kecamatan Karangmojo. Mengapa? Selain berbagai prestasi yang telah ditorehkan SD N Wiladeg, juga kompetensi dan potensi para warga sekolah yang begitu luar biasa baik dari pendidik, tenaga kependidikan maupun peserta didiknya.
Ternyata di SD Wiladeg memang ada selebritis kelas dunianya. Selebritis yang fenomenal. Siapa dia ? 

Namanya Emilia Sabu. Lahir di era 70-an. Suaminya bernama Pak Meno. Dikaruniai 2 orang anak, Roy ( kuliah ) dan Beca (SMA). Beliau berasal dari Kupang, NTT. Kini beliau tinggal di daerah Wonosari. Beliau, si selebritis yang juga Guru Agama Katolik di SD N Wiladeg ini , telah lama berada di Jawa, khususnya di Wiladeg, Karangmojo tempatnya membagikan ilmu agamanya kepada para anak didiknya. 


Selebritis SD Wiladeg yang tengah berpose dengan senyum ceria yang mengembang dari bibir seksinya yang ranum . Beliau menuliskan pesan bahwa " Hati yang gembira adalah obat yang manjur ".

Tepat apa yang Bu Emilia bilang, bahwa senyum memang ibadah. Senyum dapat membuat hati orang lain menjadi bungah dan sumringah. Maka tersenyumlah dalam keadaan apapun juga, sekalipun hati kita menangis. Karena dengan bersedekah senyum sudah membuat dunia menjadi indah dan akan meninggalkan pahala tersendiri bagi kita. Jika kita hanya mempunyai senyuman, maka berikan senyuman terindahmu, itu adalah kenikmatan dan kebahagiaan yang tiada tara".



Ibu Emilia Sabu, selebritis yang fenomenal, juga mengirimkan pesan singkat lagi, bahwa beliau sebagai seorang umat beragama selalu siap melayani dengan sepenuh hati...


Bersantai dan menyenangkan hati teman, adalah sesuatu yang luar biasa dalam hidup kita. 
Pertemanan , persahabatan, persaudaraan memang harus senantiasa kita jalin. Agar menjadi jalinan ikatan yang kukuh, sehingga akan menimbulkan sebuah bangunan hubungan, komunikasi yang kuat dan bakuh, sebagai modal terciptanya kerukunan di antara manusia Indonesia dari Sabang sampai Merauke dari berbagai latar belakang budaya, latar belakang tempat / keadaan geografis yang beraneka, suku, ras, golongan, agama yang berwarna. Dan jika jalinan itu sudah tertanam dengan kuat dalam diri dan jiwa manusia akan tercipta kerukunan, kedamaian, di bumi nusantara tercinta.



Beliau Ibu guru " selebritis " yang agamis itu menitipkan sebuah ayat dalam Amsal 17 :17 
"Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran "

Mari kita renungkan, kita resapi dan kita rasukkan dalam hati.  Dan kita terapkan dalam kehidupan nyata tentang makna yang tersirat dari ayat tersebut. Semoga dapat membawa kita semua menjadi lebih baik dari hari kemarin, dan hari esuk kita akan lebih bijak dalam berpikir dan bertindak. 

Semoga Bu Emilia dan keluarga senantiasa di rengkuh oleh Tuhan dalam kedamaian, dan kebahagiaan lahir batin. Amin

  Gunungkidul, Akhir Mei 2020


USTADZ YANG " NJAWANI "

OLEH : ENI SETYOWATI


Masih lagi ada sisi-sisi unik dan menarik dari SD Wiladeg. Inilah sosok ustadz yang njawani, dengan pakaian adat jawa. 

Dan yang satu ini adalah tentang seorang guru agama Islam. Namanya Haryono,S.Pd.I. Beliau berasal dari Banyusoco, Playen, Gunungkidul. Namun setelah menikah dengan wanita pilihannya yang asli Semanu, maka kini beliau tinggal di Semanu. 

Pak Haryono, dikarunia 2 putra yang masih kecil. Pak guru agama ini oleh Ibu Emilia Sabu guru agama Katolik, dipanggil dengan Pak Ustadz.

Pak Ustdaz yang bertubuh jangkung dengan segelintir kertas berisi racikan daun tembakau selalu terselip di bibirnya, kala jam-jam mengajar selesai atau di kala ada kesempatan. Dan hal itu dilakukannya dengan mengisolasi diri di dapur sekolahan, yang berada di belakang, sepi dari jangkauan....hahaha.

Maaf Pak Ustadz Har....sekedar intermezo agar pada tersenyum biar tidak cepat tua...

Uztadz Haryono, seorang ustadz yang njawani, kini juga sebagai seseorang yang selalu dibutuhkan karena beliau beruang. Maklumlah beliau sekarang menyandang gelar sebagai bendahara BOS di SD Wiladeg. Juga peran-peran lain yang diembannya. 

Semoga Ustadz Har selalu diberikan kesabaran, ketegaran, kemudahan dan kelancaran dalam menjalankan amanah yang dipercayakan kepada beliau. 

Gunungkidul, 31 Mei 2020

SI MUNGIL YANG CEKATAN

OLEH : ENI SETYOWATI


Si mungil yang cekatan adalah sebutan yang cocok untuk Mbak Katarina Indra Susanti. Dialah tenaga adiministrasi sekaligus operator sekolah. Yang pekerjaannya luar biasa sibuk setiap harinya.

Wanita mungil ini asli Kelor, namun sekarang tinggal di Ponjong, ikut suaminya. Mbak Indra dikaruniai putri kembar yang masih balita. Namun walaupun repot luar biasa dengan pekerjaan dan tugas-tugas administrasi di sekolah SD N Wiladeg, mengurus putri kembarnya, tak pernah menyurutkan niat dan langkah Mbak Indra untuk mencoba mencari rezeki lain sebagai sampingan. Wanita bertubuh mungil ini dapat dikatakan sebagai tulang punggung keluarganya. Dia juga berbisnis online . Segala macam yang dapat dijual online dan dibutuhkan orang, maka kesempatan itu selalu dengan cekatan diambilnya, dijalani dengan gigih dan tanpa rasa malas.

Semoga bisnisnya lancar dan tugas-tugas sekolah tetap dapat diselesaikan dengan penuh kesuksesan.

Gunungkidul, 31 Mei 2020



SUWARMAN, GURU AGAMA YANG PENUH PENGORBANAN

OLEH : ENI SETYOWATI




Bapak Suwarman, A.Md. adalah seorang guru agama Kristen di SD N Wiladeg. Beliau ternyata mempunyai saudara kembar seperti dalam foto di atas. Pak Warman, panggilannya, mempunyai seorang istri dan dikaruniai 2 orang putri yang sudah SMA dan yang kecil masih SD mau masuk SMP tahun ajaran baru 2020 / 2021 ini. 

Pak Warman penuh dedikasi tinggi selalu mengabdikan dirinya untuk membantu gereja, dengan menyampaikan ajaran-ajaran agama kristen kepada para siswa di SD Wiladeg ini, yang masih masuk dalam wilayah pembinaan gereja kristen jawa panthan Wiladeg . 

Beliau adalah pejuang tangguh. Beliau selalu rela berkorban waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengajar para siswa dengan mempersembahkan sesuatu yang bermanfaat buat orang lain. Semoga hidup Pak Warman senantiasa dianugerahi kemudahan dalam segala urusan, kebaikan dan kedamaian bagi keluarga dan sesama.

Gunungkidul, 31 Mei 2020



PENJAGA MALAM SD WILADEG YANG TANGGUH

OLEH : ENI SETYOWATI


Dari foto yang terpampang.. seperti dua orang kembar. Bedanya yang satu sudah berumur atau setengah baya dan yang satu masih muda. Namun kelihatan bahwa berdua adalah seorang ayah dan seorang anak laki-lakinya. 

Dialah Pak Yustus Rusmanto penjaga malam yang tangguh . Setiap malam dengan penuh tanggung jawab yang luar biasa menghabiskan malam-malamnya dengan tidur di sekolahan SD Wiladeg. Pak Rus dengan segala pengabdiannya selalu berjaga malam untuk mengamankan dan melindungi aset-aset berharga yang ada di sekolah ini. 

Demi tugasnya yang penuh resiko tinggi, dia rela meninggalkan istri, yang seharusnya kala malam-malam dingin lebih nyaman dan hangat berada di tengah keluarga tercinta.

Untunglah kedua anak Pak Rus sudah besar, sudah dewasa sehingga, langkah Pak Rus jika berangkat kerja malam hari ke sekolah, tidak begitu terbebani.

Jika malam-malam dalam keadaan hujan pun .,Pak Rus tetap disiplin dan penuh tanggung jawab mengemban amanah dari pihak sekolah. Semoga pengabdian Pak Rus mendapatkan balasan yang setimpal dan membawa berkah bagi keluarganya.

Gunungkidul, 31 Mei 2020 

IBU HAJAH YANG TAK KENAL LELAH

OLEH : ENI SETYOWATI


Ibu Prapti Nur Hayati, beberapa tahun lalu telah menunaikan ibadah  Haji bersama suami tercinta.Semoga menjadi Haji dan Hajah mabrur. 
Ibu Prapti Nur Hayati, S.Ag., adalah seorang Guru PAI di SD N Wiladeg Karangmojo. Beliau juga mengajar di SD Karangmojo 3. Ibu Nur bersuamikan Pak Sidiq seorang guru PNS di SD N Wonosari 1, yang sekolahnya terletak sebelah timur alun-alun Pemda Kabupaten Gunungkidul.
Bu Nur dikaruniai 3 orang putra, yang menjadi kebanggaan dan kebahagiaan orang tuanya. Inilah keluarga Bu Nur Hayati.


Wow... syantikkkk sendiri ditengah para lelaki berjas hitam.


Bu Nur bersama salah satu putra beliau yang sering khatam Al Quran. Putra  bungsu yang semoga menjadi hafizd terkenal Indonesia. Insya Alloh.


Selain sebagai guru ternyata beliau adalah juga seorang bisniswati yang tak kenal menyerah. Tak pernah lelah untuk meraup rupiah  sebagai wujud ikhtiar dan upaya agar hidup menjadi lebih bergairah untuk meniti kembali jalan ke Tanah Suci Mekah bersama ketiga putranya. 

Sebagai seorang hajah, bu Nur mempunyai komunitas untuk selalu menambah amalan-amalan ibadahnya bersama anggota pengajian beliau. Semoga hidupnya selalu berkah bersama keluarga tercinta.Menjadi keluarga yang sakinah mawadah warohmah...





Gunungkidul,31 Mei 2020

DIALAH SANG OLAHRAGAWAN DAN SENIMAN

OLEH : ENI SETYOWATI


Bapak Jumaryana, S.Pd. adalah seorang guru Olahraga yang sudah lama bertugas di SD N Wiladeg Karangmojo. Beliau sebenarnya asli dari Kulon Progo. Namun Tuhan berkehendak bahwa seorang Jumaryana, rezeki dan jodohnya ada di puncak gunung, yaitu di daerah Gunungkidul, tepatnya di desa Wiladeg, Karangmojo. Pak Jumaryana ditakdirkan Tuhan untuk berjodoh dengan putri kepala sekolahnya , dimana dulu dia mengajar. 
Bu Tanti, istri beliau adalah juga seorang guru PNS di SMP N 2 Karangmojo. 

Pak Jum, itulah panggilan akrab beliau. Oleh teman dan para muridnya beliau dikenal piyayi yang lucu, kocak, namun kadang juga tegas, disiplin  kepada murid-muridnya, untuk menanamkan jiwa dan mental tangguh pada anak didiknya .

Beliau dikaruniai 3 orang putri cantik-cantik. Yang pertama lahir kembar diberi nama Dani dan Titi. Putri yang kedua , Aning , kini masih kuliah di UPN Yogyakarta.

Selain sebagai guru olahraga, ternyata Pak Jum juga seorang seniman tulen. Beliau sering mengajar karawitan bagi murid-murid di SD Wiladeg, yang dulu beberapa saat nunut latihan karawitan di Balai Desa Wiladeg. Pak Jum juga mempunyai suara yang lumayan merdu lhoo.. bila nembang jawa, nyampur sari, dan pandai berjoget, menari, dan lain-lain.

Wow....SD N Wiladeg itu memang merneni, ada olahragawan sekaligus seniman tulen, dan juga kadang berperan sebagai pendakwah di masjid-masjid kala Ramadhan, atau pengajian-pengajian.

Semoga sukses selalu Pak Jum, diberi kesehatan jiwa raga dan rezeki yang barokah. Salam Olahraga. Selamat berkesenian ria....



Gunungkidul, 31 Mei 2020

SENJA ADALAH PRASASTINYA DYAH RINGGIT

OLEH : ENI SETYOWATI


Senja, si jelita kecil yang begitu mempesona dunia

suatu masa kelak, dirimu akan menjadi primadona pemuda

dengan senyum ceriamu yang menawan

bagaikan secawan anggur penawar kerinduan.....

oh Senja jelita....




Senja " Jelita ". itu julukan dan nama yang sering kuucapkan ketika Senja di ajak Bundanya, Bu Dyah Ringgit Prasasti ke sekolah. Anak itu begitu jelita, dengan rupa yang menawan. Kejelitaannya begitu alami membaluri wajahnya yang masih belia. 
Semoga kelak engkau menjadi bidadari surga dunia dan akhirat bagi kedua orang tuamu, Senja Jelita.
Semoga kelak engkau akan menjadi sebuah prasasti yang  menjadi penanda sejarah kehidupan bagi Bunda Dyah dan ayahandamu, Nak Senja. 

Ibu Dyah Ringgit Prasasti, seorang ibu guru manis dan menggemaskan dari daerah Semin. Beliau lulusan PKN UNY, yang sudah bertahun-tahun mengajar sebagai guru kelas di SD  N Wiladeg Karangmojo. Suaminya seorang PNS , dan semoga Bu Dyah juga segera menyusul sang suami tercinta menjadi pegawai pemerintah. Goodluck to you.. Bu Dyah Ringgit Prasasti. Senja kecilmu akan menjadi sebuah prasasti indah yang akan menghiasi hari-harimu dan keluarga. Amin

Gunungkidul, 31 Mei 2020

KETUA KOMITE SD WILADEG PEGAWAI DINAS SOSIAL

OLEH : ENI SETYOWATI




Wow...memang SD N Wiladeg itu sekolah yang luarrr biasaa....
Betapa tidak luar biasa.... karena ketua komitenya saja seorang pegawai di Dinas Sosial  Kabupaten Gunungkidul. Semoga nantinya akan senantiasa menjadi jalan kebaikan dan kebermanfaatan bagi  SD Wiladeg agar keluarga besar SD Wiladeg mempunyai jiwa sosial yang besar terhadap lingkungan sekitar. dan hal tersebut sudah dibuktikan dengan kegiatan berbagi SD Wiladeg di tengah Pandemi pada beberapa waktu yang lalu.  Beliau adalah Bapak Warnoto yang bertempat tinggal di Wiladeg Blok 8. Pak Warnoto adalah suami dari Bu Guru Agama Kristen  , Ibu Reni yang cantik manis. Bu Reni hidupnya memang mendapatkan anugerah yang besar dari Tuhan. Dikaruniai tubuh seksi nan subur  dan hal itu karena saking makmurnya bergelimang rezeki yang selalu mengalir membasahi kehidupan Bu Reni, Pak Warnoto beserta kedua putra putri kebanggaan beliau. 

Dulu pak Warnoto, semasa SD adalah teman satu angkatan dengan aku, hehe..Eni. Maaf Pak Warnoto dan Bu Reni....Ini ndompleng nulis nama agar dibaca juga oleh para pembaca, biar ketularan murah rezekinya.Aminn.

Semoga Pak Warnoto senantiasa sukses bersama Bu Reni dan keluarga. Juga dalam bekerjasama dengan SD Wiladeg dalam ikatan Komite Sekolah yang akan membawa dan mendukung sekolah SD Wiladeg kian berkibar dan bersinar seperti busana putih dan wajah Pak Warnoto  dan Bu Reni dalam foto yang tampak cerah ceria...


Gunungkidul, 31 Mei 2020


LOMBA DOLANAN BOCAH BUNDER TAHUN 2019

                          OLEH : ENI SETYOWATI

Lomba Dolanan Bocah / Anak yang diadakan di Rest Area Bunder , Playen, pada tanggal 26 Oktober 2019, lalu berhasil membawa SD N Wiladeg Karangmojo meraih Juara 2 tingkat kabupaten. Dengan mendapatkan hadiah sebesar Rp.2.500.000; piala penghargaan dan piagam. 


Kegiatan Lomba Dolanan Bocah tahun 2019, tersebut merupakan momen yang tepat sekali di saat Ibu Suparmiasih,S.Pd. mengawali kepemimpinan beliau di SD N Wiladeg . Ibu Suparmiasih,  sebagai seorang pemimpin, adalah seorang piyayi  yang gigih untuk tetap nguri-uri kabudayan jawi ( melestarikan budaya Jawa ). Berkat kegigihan beliau sebagai pembimbing dan penggeraknya, maka siswa-siswa SD N Wiladeg yang terpilih mengikuti lomba dolanan bocah tersebut dapat tampil menawan dan mempesona di depan dewan yuri, penonton, dan para pendamping dari berbagai wakil dari seluruh wilayah di kabupaten Gunungkidul ini. 

Lomba Dolanan Bocah dari SD N Wiladeg , mengusung cerita yang disusun oleh Bapak Y.Sutopo, yang sekaligus sebagai pelatihnya. Adapun judul Dolanan Bocah yang diciptakan oleh Bapak Y. Sutopo adalah " NINI KATISEN DAN ULA-ULA DAWA " Bapak Y.Sutopo, adalah seorang seniman pelestari budaya jawa. Dolanan Bocah / Anak ini dimainkan oleh siswa-siswa SD N Wiladeg kelas 4,5, dan 6 sebanyak 15 orang. Dan pada saat pelaksanaan lomba, didampingi oleh beberapa guru pendamping yang ditunjuk atau ditugasi yaitu Bapak Jumaryana, S.Pd., Ibu Rubinem, S.Pd., Ibu Rachmawati,S.Pd. serta bapak ibu guru lain yang berkenan hadir dan tidak ada acara atau kepentingan dipersilahkan untuk mendampingi sekaligus menonton dan memberikan semangat kepada para siswa utusan dari SD N Wiladeg. 

Adapaun Daftar siswa yang ikut berperan dalam Lomba Dolanan Bocah adalah sebagai berikut :

DAFTAR NAMA  ANAK PEMERAN DOLANAN ANAK
SD NEGERI WILADEG KECAMATAN KARANGMOJO
Judul                     : Nini Katisen lan Ulo-Ulo Dawa
Penanggungjawab  : Suparmiasih, S.Pd.
NO  NAMA L/P TEMPAT LAHIR TGL LAHIR  KLS UMUR KET.
1 Cahya Rifva Kairul Azka L Gunungkidul 13 April 2009 4 10 tahun 6 bulan
2 Zahra Early Nashifa P Gunungkidul 29 September 2009 4 10 tahun 1 bulan
3 Imanuel Bisma Prasetya L Gunungkidul 20 Mei 2009 5 10 tahun 5 bulan
4 Selvia Mikhaella Dewi P Gunungkidul 02 Juni 2008 6 11 tahun 4 bulan
5 Dama Yudha Wijaya L Gunungkidul 25 Nopember 2007 6 11 tahun 11 bulan
6 Nigella Sativa Nur Vasya Aliffi P Gunungkidul 02 Desember 2009 4 10 tahun 10 bulan
7 Nathanael Erga Samekta L Gunungkidul 08 Juli 2009 4 10 tahun 3 bulan
8 Ludmella Daru Kurniasari P Yogyakarta 22 Oktober 2009 4 10 tahun
9 Kevin Putra Baswara Aryasatya L Gunungkidul 20 Maret 2009 5 10 tahun 7 bulan
10 Rusliana Putri Suprihatin P Gunungkidul 22 Juli 2008 5 11 tahun 3 bulan
11 Rama Aprellistian L Gunungkidul 19 April 2009 5 10 tahun 6 bulan
12 Iva Nagata Kinanti P Cilegon 11 Agustus 2009 4 10 tahun 2 bulan
13 Andika Pratama L Gunungkidul 13 Mei 2008 5 11 tahun 5 bulan
14 Ellyzabeth Kristin Ariyani P Gunungkidul 07 Agustus 2009 4 10 tahun 2 bulan
15 Natania Artya Stevani P Gunungkidul 02 Juli 2007 6 12 tahun 3 bulan
PENDAMPING
1 Suparmiasih P
2 Y. Sutopo L
3 Jumaryana L
4 Rubinem P
5 Rahmawati P
Karangmojo, 26 Oktober 2019
Dolanan Anak atau Dolanan Bocah, sebagai sebuah media atau sarana untuk mengekspresikan diri di kalangan anak-anak. Sebagai sarana untuk belajar sambil bermain. Belajar tentang banyak hal. Belajar tentang kehidupan, kebersamaan, kerukunan, kreativitas, seni dan budaya bangsa yang sejati dan hakiki. 

Dolanan Bocah dikemas sebagai upaya untuk melestarikan budaya, seni tradisi yang ada di negeri ini agar tidak tertelan oleh roda kemajuan jaman yang semakin mengglobal.


Lomba Dolanan Bocah ini juga merupakan suatu kegiatan yang sangat menarik dan patut dikembangkan. Betapa tidak. Kini generasi muda kita dapat dikatakan hampir tidak mengenal budaya bangsa sendiri. Maka dengan kegiatan semacam ini dimaksudkan untuk mengukuhkan karakter mulia dalam diri anak agar timbul rasa handarbeni, dan rasa hangleluri budaya negeri sebagai pondasi agar tidak kehilangan jati diri sebagai sebuah bangsa yang besar dan merdeka serta  bermartabat. 

                Gunungkidul, Minggu 31 Mei 2020 



Sabtu, 30 Mei 2020

PASANGAN SERU....LAH

OLEH : ENI SETYOWATI


Ini cerita lain lagi. Di SD N Wiladeg, ada Pasangan yang SERU ....LAH. Apa artinya ? Yaitu PASANGAN SERUMAH DAN SATU SEKOLAH. Pasangan yang selalu setia setiap saat. Seperti iklan parfum Rexona. Siapa dia ?
Inilah Pasangan Seru .. Lah, yaitu Bapak Tamijo Isnu Palupi dan Ibu Suyatinah yang dikaruniai 2 orang jagoan tangguh. 

Beliau berdua adalah dua  manusia yang ditakdirkan sebagai jodoh, di dunia hingga sampai akhir nanti...Insya Alloh. Bapak Tamijo adalah seorang Penjaga Sekolah berstatus PNS di SD N Wiladeg yang sudah bekerja puluhan tahun. Bapak Tamijo seorang pekerja keras, rajin, rapi dan resikan ( bahasa jawa ).

Setiap hari, pagi, petang siang malam tiada pernah ragu dan jemu , tanpa kenal lelah, dan sakit, beliau senantiasa penuh dedikasi dan tanggung jawab agar sekolahan SD N Wiladeg selalu tampak bersih, indah, dan aman. Beliau selalu semangat dalam menggerakkan siswa-siswa untuk selalu menjaga kebersihan kelas dan sekitarnya. Terima kasih banyak Pak Tam, dikau sudah menanamkan kepada siswa agar selalu menjaga kebersihan, kerapian dan ketertiban dengan melaksanakan piket dan membuang sampah di TPAS ( Tempat Pembuangan Akhir Sampah ), di pojok sekolah. Semoga selalu dikaruniai kesehatan, keberkahan, kebaikan bersama keluarga tercinta.

Dan inilah pasangan Pak Tam yaitu Ibu Suyatinah. Atau yang biasa dipanggil Bu Tam. Beliau juga bekerja di sekolah ini sebagai pegawai perpustakaan. Bu Tam adalah juga seorang istri dan ibu yang sabar, pengertian, setia dan narima ing pandum. Beliau selalu setia mendampingi Pak Tam dan kedua putranya Axel dan Dio dalam suka dan duka . Semoga kedua putranya segera menyelesaikan kuliahnya di bidang kesehatan, dan kelak mendapatkan pekerjaan yang sesuai minat yang ditekuninya. Dan ilmunya dapat disumbangkan dan diterapkan dalam bidang kemanusiaan, yang selalu menolong , menyembuhkan, merawat, orang lain . Semoga keluarga Pak Tam dan Bu Tam senantiasa dikarunia kesehatan, kebaikan dan keselamatan. Amin.

              Gunungkidul, Minggu 31 Mei 2020


EYANG UTI-EYANG UTI CANTIK DARI SD WILADEG

OLEH : ENI SETYOWATI



Eyang Uti - Eyang Uti cantik SD N Wiladeg bersama sang cucu tersayang dan tercinta . 

Cucu bagi seorang kakek atau nenek, adalah tempat curahan kasih sayang yang tiada tandingannya. Bahkan kasih sayang seorang kakek dan nenek terhadap cucu ,melebihi  kasih sayang mereka terhadap putra putri tercintanya. 
Mengapa ? Karena cucu adalah generasi baru yang akan meneruskan sejarah hidup sang kakek dan nenek.


Ibu Suparmiasih, S.Pd., kepala sekolah SD N Wiladeg yang cantik, energik, halus tutur katanya.  Beliau lahir di era tahun 60-an namun kini masih kelihatan muda, cantik sekalipun sudah dikaruniai  cucu dari Mbak Wening . Semoga senantiasa awet muda , sehat, Bunda Parmi  dan senantiasa bahagia mendampingi Pak Gani bersama buah hati dan cucu-cucunda tercinta.Kelak menjadi putra-putra yang membanggakan orang tua, agama, nusa dan bangsa. 



Ibu Sumartini, S.Pd.SD.,lahir di era tahun 60-an,  bertempat tinggal di Ponjong, masih tampak bugar, cantik dan gagah laksana polwan. Selamat berbahagia bersama kedua cucu tercinta , Bu Martini. Semoga kelak cucu-cucu tercinta menjadi anak yang berbakti pada orang tua, agama, nusa dan bangsa. 



Ibu Rubinem, S.Pd.,yang lahir di era 70-an adalah seorang ibu guru  yang tangguh dan tegar, dan tambah kelihatan cantikkk , sumringah dengan kehadiran sang cucunda tercinta...putra pertama dari Mas Gilang Ramadhan. Semoga Bu Rubinem dan keluarga senantiasa mendapatkan keberkahan dari Alloh, SWT., menjadi keluarga yang samawa. Amin



Wow, Eyang Uti cantik selanjutnya yaitu Ibu Sukarni, S.Pd.SD., lahir di era tahun 60-an. Wajah cantik dan anggunnya dalam balutan busana jawa, menandakan bahwa beliau begitu bahagia dengan kehadiran cucunda tercinta dari putra semata wayangnya yaitu Mas Elgi dan Mbak Bela. Semoga cucunya cepat besar, sehat, berguna bagi kedua orang tua, keluarga, agama, dan bangsanya. 

Itulah sekilas profil dari Eyang Uti-Eyang Uti Cantik di SD N Wiladeg Karangmojo. Hayoo...siapa mau menyusul menjadi Eyang Uti-Eyang Uti maupun Eyang Kakung berikutnya.....Antri-antri...!
Semoga warga besar SD N Wiladeg senantiasa diberkahi dengan kehidupan keluarga yang selalu sehat,lancar rezeki,  bahagia, sakinah mawadah wa rohmah, dengan anak keturunan sebagai generasi penerus kelangsungan hidup manusia di bumi sebagai hamba-hamba-Nya yang senantiasa bersyukur atas semua nikmat yang telah Alloh karuniakan untuk kita semua. Amin. 

Gunungkidul, 31 Mei 2020

BUNGA RENGGANIS, MANIS

  BUNGA RENGGANIS, MANIS oleh : Enis Bunga rengganis ?? Apakah betul tanaman ini namanya bunga rengganis? Nama rengganis dari tanaman ini di...