BERKUNJUNG KE TABON

OLEH : ENIS

Jumat,26 Juni 2020 sehabis Asar, di kala mentari tak lagi menyinari bumi dengan teriknya, aku rindu rumah masa kecilku, tempatku dilahirkan. 

Setelah sekian lama , aku berkutat dengan duniaku, menggoreskan pena menjadi sebuah tulisan yang akan menjadi kenangan dan kebahagiaan tersendiri dalam sejarah hidupku.

Akhirnya aku bersama anak perempuanku pergi berkunjung ke tabon. Sebenarnya jarak tempat tinggalku dengan rumah orang tuaku,tidak begitu jauh , kurang lebih hanya 1 km. 

Tabon atau rumah cikal bakal, rumah asal usulku itu ,kini tinggal ibu dan dua adik lakiku yang menempati. Karena ayah dan  adik bungsuku sudah mendahului berpulang ke pangkuan Ilahi .

Rumah joglo adat jawa peninggalan kakek nenekku , walau hampir rapuh karena sudah puluhan tahun berdiri , namun tetap diuri-uri / dilestarikan sebagai warisan budaya, dan sudah direnovasi bagian depannya yang dulu berupa rumah adat jawa yaitu berupa lintring atau serambi depan / beranda (  semacam teras kalau sekarang).

Rumah orang tuaku di tengah kebun / ladang / sawah, tempatku dilahirkan, kulalui masa kecil hingga dewasa di tempat itu.

Alhamdulillah, Ya Alloh, masih engkau tumbuhkan tanaman-tanaman yang menghijau di tengah pandemi corona ini. Semoga semua itu menjadikan kami, umat-Mu tambah bersyukur kepada nikmat-Mu yang tiada tara ini.

Berikut foto-foto padi di sawah yang hampir panen, bunga-bunga aneka warna, pohon bonsai, tanaman cabe, pohon turi beserta bunganya merah dan putih, dan aneka tanaman yang ada di sekeliling rumah orang tuaku.

Gunungkidul, Jumat 26 Juni 2020