Minggu, 27 September 2020

ANEKA OLAHAN SINGKONG BERNUANSA COKLAT NAN MEMIKAT

 OLEH : ENI SETYOWATI

Dibuat dan ditulis untuk Nubar Omera Local Food 2020



 Singkong atau pohung atau tela / telo sudah tidak asing bagi telinga  masyakarat Indonesia , terutama di  daerah Jawa. Tanaman ini banyak tumbuh di daerah pegunungan. Dan tanaman ini banyak dijumpai di daerah Gunungkidul, salah satu kabupaten yang terdapat di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Kabupaten Gunungkidul terkenal sebagai daerah penghasil tanaman singkong . Tanaman singkong bagi penduduk atau masyarakat di daerah Gunungkidul merupakan makanan pokok yaitu berupa gaplek yang dibuat menjadi tepung namanya thiwul, sebagai pengganti nasi , jika tidak ada beras.

Pada jaman dulu, masyarakat di daerah Gunungkidul, nasinya berupa thiwul yang terbuat dari gaplek yaitu singkong yang dikupas , dijemur sampai kering kemudian ditumbuk atau digiling hingga halus menjadi tepung. Dan dari tepung gaplek tersebut, yang masyarakat menyebutnya glepung telo dibuat menjadi nasi thiwul. 

Dan nasi thiwul biasanya sangat cocok dimakan dengan sambal bawang, lalapan sayuran dan ditambah belalang / walang goreng yang didapat dari pekarangan sekitar rumah. Dimana belalang / walang goreng ini juga banyak mengandung protein hewani. 

Sedangkan thiwul juga mempunyai karbohidrat yang tinggi non kolesterol. Makanya banyak orang-orang tua jaman dulu di daerah Gunungkidul ini hidupnya sampai berumur mencapai seratusan tahun lebih karena makanan asli tradisi nan alami tanpa bahan – bahan kimiawi.

Dari kekayaan hasil bumi sendiri di daerah Gunungkidul, DIY tersebut, yang berupa singkong / pohung / tela tersebut , dapat diolah menjadi aneka olahan berbahan dasar singkong ini. 

Di antaranya berupa gaplek yang dibuat gatot dan dibuat tepung . Kemudian tepung dapat  diolah menjadi  nasi thiwul , thiwul ayu, thiwul lembut,  campuran kue bolu, dll.

Singkong juga dapat dimasak menjadi aneka olahan kreasi yang lezat , nikmat, memikat dan menarik minat bagi yang melihatnya. 

Apa saja kreasi dari olahan berbahan dasar singkong yang dapat tersaji ? Silahkan dibaca dan dipraktekkan resep mudah, murah nan meriah berikut ini !

ANEKA OLAHAN SINGKONG LEZAT NIKMAT

BERNUANSA COKLAT NAN MEMIKAT

1. BOLU SI COKE ( Singkong Coklat Keju )

Bahan :

- Singkong 2-3 buah atau secukupnya ½ kg parutan singkong

-Tepung coklat  200 gram

-Tepung tapioca 3-4 sendok makan

-Gula pasir  1/ 4 kg atau sesuai selera

- Margarine secukupnya / minyak untuk mengolesi loyang

- Keju untuk taburan atau bisa diganti kelapa parut.

- Vanili secukupnya


Cara Membuat :

1. Singkong dikupas, kemudian dicuci bersih. Tiriskan lalu diparut.

2. Singkong yang telah diparut dimasukan wadah kemudian dicampuri tepung coklat, hula pasir, tepung tapioca, vanili

3. Semua bahan dicampur / diaduk rata.

4. Siapkan wadah atau cetakan yang telah diolesi dengan margarin atau minyak goreng Atau bawahnya boleh dilapisi daun pisang, lalu tuangkan adonan dan ratakan.

5. Siapkan tempat mengukus yang sudah panas. Kemudian kukuslah kurang lebih 30 – 35 menit .

6. Angkat, diamkan sampai dingin.

7. Kemudian setelah dingin, potong-potong sesuai selera.

8. Hidangkan dengan ditaburi keju parut atau kelapa parut.

9. Hemm, bolu Si Coke ( Singkong Cokelat Keju ) siap dinikmati dalam segala suasana di tengah pandemi corona.

10. Silahkan dicoba !

***

2.  GETHUK GULUNG COKELAT ( GEGULAT )

Bahan : 

-   Singkong ½ kg

-   Margarine 1 sendok

-   Gula pasir 6 sendok makan

-   Susu bubuk coklat 3 sendok makan

-   Garam secukupnya

-   Vanili secukupnya


 Cara Membuat 

1.Singkong dikupas, dicuci bersih, kemudian dikukus selama 15 menit. Kemudian diangkat

2. Singkong kukus ditambah gula pasir,vanili, garam sedikit, dan margarin , lalu ditumbuk sampai halus / lembut.

3. Setelah halus / lembut dibagi menjadi 2 bagian

4. Satu bagian dibiarkan berwarna putih / apa adanya. Satu bagian diberi susu bubuk coklat 

5. Kemudian kedua bagian dibentuk pipih ( melebar dan memanjang.

6. Bagian warna cokelat dibentangkan / diletakkan sebelah bawah , kemudian bagian warna putih ditaruh / diletakkan diatasny

7. Lalu gulung menjadi bulatan 

8. Kemudian potong-potong setebal 1 – 2 cm atau sesuai selera.

9. Getuk Gulung Cokelat (Gegulat ) siap dinikmati untuk mengusir sepi di tengah pandemi.

10.Selamat mencoba dan selamat menikmati.


***

3. PUDING SINGKONG COKELAT ( PuSiLat)

Bahan :

- ½ kg singkong parut

- 200 gram gula pasir

- ½ sendok teh garam

- 1 saset agar-agar bubuk warna putih / hijau

- 300 gram kelapa muda parut

- 500 ml santan kelapa

- Susu cair cokelat

CCara Membuat :

1.Campurkan semua bahan kecuali kelapa parut. Adoni hingga tercampur rata.

2.Kemudian masukan adonan ke dalam cetakan agar-agar / puding, lalu kukus selama kurang lebih 30 menit.

3.Kukus kelapa muda parut ditaburi sedikit garam selama kurang lebih 5 menit.

4. Setelah puding matang , angkat lalu dinginkan. Dan dilepaskan dari cetakan.

5.Kemudian potong-potong sesuai selera.

6. Sajikan dengan ditaburi cokelat dan kelapa muda parut.

7. Woww,, puding singkong cokelat siap dinikmati , sambil menunggu pandemi berlalu.

8.Selamat berkreasi !

DDemikian aneka olahan berbahan dasar singkong yang merupakan tanaman penghasil makanan pokok asli dalam negeri . Juga dapat dikreasi menjadi aneka  olahan yang sangat berarti bagi kesehatan diri karena di dalamnya banyak mengandung protein, karbohidrat, nilai gizi, dll dan juga makanan yang “ ngangeni “ yang ada di  Bumi Handayani, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang merupakan tanaman tradisi negeri yang patut kita hargai dan kita lestari , serta kita kreasi agar tidak ketinggalan dengan kemajuan jaman yang serba teknologi ini. 

Selamat menikmati. Semoga tulisan ini dapat menginspirasi.

***

Gunungkidul, 27 September 2020


 



Selasa, 22 September 2020

CERKAK "MEGURU URIPE SEMUT" KEDAULATAN RAKYAT

 DENING : ENI SETYOWATI


Nalika Jumat esuk tanggal 18 September 2020  udakara jam 7.30 an aku wis tekan sekolahan. Omahku mung cedhak karo sekolahan. Penere kulon SD Negeri Wiladeg Karangmojo Gunungkidul, mung let sak omah. Yen mlaku udakara 2-3 menit wis tekan.

Dina Jumat kuwi aku menyang sekolahan kanthi rasa`ati kang ora kaya padatan. Rong dina sakdurunge, mripat kiwaku sisih ndhuwur tansah ndal ndul,keduten ndrindil. Arep ana apa ya? Aku ora patio percaya karo primbon gaweane manungsa. Aku mung percaya karo Gusti Allah. Biasane nggon buku-buku primbon kae komplit penjelasan babagan tandha-tandha perangan awak yen kedutan arep nemoni kahanan apa wae, dijlentrehake kanthi rinik-rinik.

Mung sing tak percaya ki kabeh perangan awake dhewe manungsa kuwi cinipta dening Gusti Kang Maha Akarya. Lan kabeh kang cinipta dening Gusti lan sakabehing kang nyertani iku uga Gusti ingkang paring sasmita lumantar tandha-tandha kaya dene keduten, impen, lan sak panunggalane.

Dina Jumat, nalika aku wis tekan sekolahan, aku kaya padatan, bar nulis absen banjur, nyandhak koran Kedaulatan Rakyat kan wis biasa sumandhing cedhak buku absen. 

Koran Kedaulatan Rakyat tak waca saka ngarep siji mboko siji. Tak delokke irah-irahan kang narik kawigaten. Karo sedhelo-sedhelo ndelokake hape kang ana ing meja sangarepku. Nalika tak buka nggon grup Start , pakumpulan para pandhemen lan pandhiri Sanggar sastra jawa ing Gunungkidul, ana weling mlebu. Bareng tak waca kok ditujokake neng jenengku.

Ora sranta aku banjur mbuka weling mau. Lan , mung syukur karo Gusti Kang Maha Agung, Alhamdulillah cerkakku kang dak kirim sasi Juni kapungkur, kanthi irah-irahan " Meguru Uripe Semut" kanyata dimuat / kapacak ing Rubrik Mekarsari Kedaulatan Rakyat Ngayogyakarta.

"Duh Gusti, namung Paduka ingkang wicaksana ingkang pirso ngenani tandha-tandha keduten wonten ing mripat kawula pinten-pinten dinten kapengker," kandhaku jroning ati. 

Saya kuwat krenteg lan niyatku jroning ati, kawit cilik nduweni gegayuhan pingin dadi pujangga / penulis. Mugi-mugi ing sisaning urip iki , bisa kasembadan apa kan dadi pepinginanku iki. Insya Allah.


Gunungkidul, 23 September 2020


Rabu, 16 September 2020

GURU BERMORAL MENDIDIK KAUM MILENIAL

 OLEH : ENIS 


YUKK GABUNG BERSAMA " OMJAY AKAN BERBAGI KISAH MENULIS "

 OLEH : ENIS 


Ayah bunda, sahabat hebat , sambil menunggu terkumpulnya naskah untuk buku Antologi Oktober Bermakna jilid 2  dan  agar peserta grup tetap semangat, maka Sabtu malam / malam Minggu akan mendapatkan pencerahan pengalaman menulis hingga menerbitkan buku, dan dapat kesempatan berkunjung ke luar negeri dari guru blogger Indonesia , pada :

Hari, tanggal : Sabtu, 26 September 2020

Pemateri / Narasumber : Wijaya Kusumah,M.Pd.

Tema    : Berbagi Pengalaman Menulis , Menerbitkan Buku Hingga Berkunjung Ke Luar Negeri.

Waktu  : 19.00 - 21.00 WIB 

Acara    : Sharing / Berbagi dan Tanya jawab Pengalaman Menulis yang sangat inspiratif .

Selamat mengikuti  jadwal di atas. 
Menyesal lho kalau tidak menyimak dan mengikuti kiprah Omjay Sang Guru Blogger dan pegiat literasi nasional.

Salam Literasi. Semangat selalu untuk terus berkarya !

Kurator Antologi Oktober Bermakna


Eni Setyowati


YUKK, IKUTI BU KANJENG BERBAGI KISAH TENTANG MENULIS

 OLEH : ENIS 

Assalamu'alaikum  ayah bunda , sahabat hebat di Grup Antologi Oktober Bermakna, sambil menunggu terkumpulnya naskah dari bapak ibu sahabat hebat semua sampai deadline tanggal 20 September yang jilid 1 dan deadline 1 Oktober mendatang yang buku jilid 2 maka silahkan bergabung pada  :

Hari, tanggal : Sabtu, 19 September 2020

 Narasumber : Dra. Hajah Sri Sugiastuti, M.Pd.
Tema      : Berbagi Pengalaman Menulis dan Menerbitkan Buku 
Waktu    :  19.00 - 21.00  WIB
Acara     : Sharing / Menyimak pengalaman beliau dalam dunia tulis menulis. tentang awal suka menulis, perjuangannya dalam menulis, hingga dapat menerbitkan karya-karyanya dalam buku- buku yang sangat menginspirasi. 

Selamat mengikuti, semoga bermanfaat . Salam Literasi

***
NB. jadwal pengisi materi berikutnya :

Sabtu, 26 September 2020 : Omjay / Wijaya Kusumah,M.Pd.



Kurator Antologi Oktober Bermakna 












Eni Setyowati

MENJADI GURU HANDAL DI ERA DIGITAL

 OLEH : ENI SETYOWATI

Selasa, 15 September 2020

HIKMAH DI BALIK WABAH

OLEH : ENI SETYOWATI ( ENIS ) 

SERBA SERBI CERITA HATI DI MASA PANDEMI

 OLEH : ENI SETYOWATI, S.Pd.

Artikel ini kutulis ketika , suatu hari pada bulan September ada WA dari Bu Sri "Kanjeng". Beliau meminta saya ikut menulis di buku Antologi yang bertema Stabil Dalam Goncangan Pandemi. Menurut beliau masih kurang 1 peserta. Maka langsung kuterima tantangan Bu Kanjeng, seklaipun aku juga agak gamang, tentang judul dan ide yang akan kutulis. Dan jadilah artikel berikut ini .


Pandemi Corona Virus tahun 2019 atau dikenal Covid -19 masih menyisakan beraneka cerita / kisah  hati   yang telah terlewati. Pandemi corona menjadi ngetop di Indonesia sejak pertengahan bulan Maret 2020 yang lalu. Hampir setiap saat, dimanapun kita berada, corona menjadi berita dan perbincangan hangat baik di media massa maupun media sosial, baik di dunia nyata maupun di dunia maya.

Kita tidak bisa memungkiri, bahwa pesona corona dengan segala sisi positif maupun sisi negatifnya telah merajai dan menjelajahi ruang dan waktu yang hampir tiada berlaksa.

Hampir semua lini kehidupan terkena dampak dengan hadirnya corona di muka bumi ini. Semua insan merasakan dampaknya. Semua orang mengalami situasi yang tak menentu dikarenakan corona yang menghantui bumi. Tidak hanya rakyat kecil, para pejabat pun kena jerat dari jaring-jaring virus corona ini. Tua muda, besar kecil, laki-laki perempuan, kaya miskin, tak pandang bulu , semua dihampiri corona.

Dampak adanya pandemi corona ini  sangat dirasakan dalam berbagai bidang kehidupan. Mulai dari bidang pertahanan keamanan, bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, industri, dan sebagainya. Dan tak ketinggalan dunia pendidikan pun juga terkena dampaknya. 

Dunia pendidikan mengalami dilema.  Dunia pendidikan mengalami perubahan sistem yang serta merta. Dunia pendidikan harus mengubah arah kebijakan dalam pendidikan.  Dari semua jenjang berubah haluan. Mulai dari PAUD, sekolah dasar, sekolah menengah, maupun perguruan tinggi. 

 Kejadian luar biasa tersebut, dengan merebaknya virus corona yang bermula dari wabah yang terjadi di Wuhan , Cina sekitar penghujung tahun 2019 silam, membawa perubahan yang begitu cepat dalam tatanan kehidupan. Dunia juga Indonesia menerapkan peraturan social distancing (bekerja dari rumah, belajar di rumah, beribadah di rumah  ) dan menerapkan protokol kesehatan yang harus dipatuhi oleh semua warga negara, yaitu jaga jarak, jauhi kerumunan, pakai masker dan cuci tangan pakai sabun.Dengan serba keterpaksaan, akhirnya masyarakat menjadi terbiasa dengan keadaan dan situasi yang diakibatkan adanya pandemi corona tersebut .

Dari peristiwa adanya pandemi corona ini, ada kisah-kisah ataupun cerita-cerita tentang hati dan hari-hari yang dilewati masing-masing orang beraneka warnanya. Dan dalam hidupku juga keluargaku juga terukir kisah atau cerita menghadapi situasi pandemi corona ini .

Dalam menghadapi pandemi ini kami sekeluarga ada 4 orang. Punya kreativitas masing-masing menghadapi pandemi yang  merajalela ini. 

Kisahku menghadapi pandemi yaitu kuisi dengan kegiatan tulis menulis . Selain tentunya kewajiban sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga tetap aku jalankan. Dan juga tugas ikut mendermakan sedikit ilmu yang kupunyai kepada anak didik di sekolah dasar kelas 5 juga  tetap kujalani dengan sepenuh hati, walaupun di tengah pandemi. 

Aku seperti halnya guru-guru atau pendidik lain, saat ini juga melakukan pembelajaran daring . Dan Alhamdulillah , selama pembelajaran di rumah (BDR ) kegiatan berjalan lancar, sekalipun ada kendalanya juga. yaitu masalah kuota dari orang tua siswa.  

Di kelasku  ada seorang anak  yang tidak mempunyai hape android dan terpaksa numpang pada saudaranya, Jadi setiap saat ada pembelajaran atau tugas-tugas daring tidak langsung dapat meresponnya. Namun saya maklumi keadaan tersebut, dan kita beri toleransi.  Alhamdulillah, semua orang tua anak didik juga dapat bekerjasama dengan baik  dalam pembelajaran daring di masa pandemi ini.

Di masa pandemi ini selain melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai seorang istri dan ibu di rumah  juga melaksanakan tugas sebagai  pendidik bagi anak didik di sekolah. Maka untuk mengisi waktuku di sela-sela rutinitas harian,  aku juga menambah wawasan tentang dunia tulis menulis . 

Aku ikut bergabung dalam grup belajar menulis online yang dimotori oleh Om Jay atau Bapak Wijaya Kusumah,M.Pd.  Dari pelatihan grup belajar menulis online tersebut yang digerakkan dan dimotori oleh  guru blogger Indonesia tersebut, banyak ilmu, pengalaman, wawasan, pengetahuan dan ilmu-ilmu kehidupan yang teramat berharga yang kudapat dari para narasumber hebat. 

Aku juga mendapatkan manfaat yang lain yaitu bertambah teman / sahabat / saudara dari berbagi penjuru tanah air.  Aku juga mendapatkan kebahagiaan dan kebanggaan dari kegiatan tersebut. Di tahun 2020 ini , selama pandemi aku dapat menghasilkan tulisan-tulisan baru yang  aku simpan di blog. Juga banyak mengikuti kegiatan tulis menulis untuk membuat buku antologi bersama. 

Di tengah pandemi ini , aku menikmati kebahagiaan yang tiada tara dengan dunia tulis menulis ini, karena memang dari kecil aku bercita-cita ingin jadi seorang sastrawati / penulis. Dan Alhamdulillah , kini di usia beranjak senja aku dapat kembali menyalurkan hobiku menulis. 

Dan itu berawal dari kesukaan membaca yang  merupakan hobiku sejak kecil. Bermula dari sering dibawakan buku-buku bacaan oleh ayah yang juga seorang pendidik dari tempatnya  mengajar waktu itu.

Kini di tahun 2020 ini ada beberapa tulisanku yang diterbitkan oleh Dinas Kebudayaan DIY berupa 3 buah buku yaitu  Antologi Esai Sastra dan Budaya Jawa, Antologi Geguritan tahun 2019 dan tahun 2020, Artikel di Kalawarti Sastra Budaya Jawa Gunungkidul,  Geguritan di Kedaulatan Rakyat ., Buku The Meaningfull of True Story (Antologi Berbagi Kisah Penggugah Jiwa), Surat Untuk Ibu, Moment Spesial Sang Guru, Jurus-Jurus Ilmu Menulis, Cyber Pedagogy "Aplikasi Teknologi Pendidikan Dalam Pembelajaran di Abad 21, dll.

Sedangkan suamiku, di tengah pandemi ini juga memutuskan untuk berhenti dari  jabatan sebagai manajer di sebuah perusahaan swasta . Ingin menikmati masa tua dengan banyak di rumah bersama keluarga.  Di tengah pandemi ini,  suamiku  menginvestasikan tabungannya untuk berwirausaha di bidang perdagangan. Dan Alhamdulillah usahanya berkembang ,  kini mempunyai empat orang  karyawan dan beberapa agen di daerah kami.

Kemudian hikmah lagi di tengah pandemi ini, yang dapat kurasakan dan kualami yaitu bagi anak lakiku yang bulan Oktober 2019 lalu berhasil menyelesaikan S1nya di Tehnik Geologi UPN Yogya, dan di tengah-tengah kesibukan proyeknya bersama dosen dan beberapa temannya di wilayah DIY, juga berkreasi di rumah. Anak lakiku menyemai benih-benih sayuran yang dipesan secara online dari Kulonprogo. Dirawat dengan sepenuh hati, dan  Alhamdulillah , tanaman hidroponiknya dapat dipanen untuk dimasak di tengah pandemi ini, lumayan tidak usah keluar rumah untuk membeli sayuran .




Sedangkan anak perempuanku yang kelas tiga SMA pun juga kreatif membuat camilan-camilan / makanan untuk dikonsumsi dan dinikmati bersama keluarga di tengah pandemi ini. Dan kegiatan itu dilakukan di sela-sela tidak ada pembelajaran daring .


















Inilah seputar cerita hari dan hatiku dalam melewati hari-hari yang berlalu di masa pandemi corona ini. Ada kebahagiaan yang tak terlukiskan dengan kebersamaan bersama keluarga tercinta di tengah pandemi ini, di mana sebelum pandemi, kami jarang dapat bersama setiap hari karena kesibukan masing-masing. 

Namun tidak selamanya ini akan terus berlanjut. Kehidupan akan selalu berputar. Dan kita tidak boleh terus terpuruk dalam penjara hantu karena virus corona yang merajalela ini. Virus ini harus dilawan. Kita harus dapat menaklukkan penyebaran virus-virus ini jangan sampai meluluhkan sendi-sendi kehidupan. Kita harus mencari rezeki di bumi Ilahi untuk meneruskan kelangsungan kehidupan kita sebagai umat di bumi, dan juga  sebagai sarana untuk semakin mendekatkan diri kepada Tuhan . 

Yang penting kita yakini bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. Mati, hidup, rezeki ada di tangan Ilahi. KIta harus yakin bahwa janji-janji Alloh itu pasti. Warnailah kisah hari di tengah pandemi ini dengan selalu mengedepankan hati untuk meraih ridho Ilahi.Inilah serba serbi cerita hati di tengah pandemi , semoga dapat menginspirasi.

***

Gunungkidul, 15 September 2020




Minggu, 13 September 2020

BARA API KEPENULISAN

 OLEH : ENI SETYOWATI

 






Ketika mulai mengenal aksara, kemudian bisa mengeja , akhirnya ingin merangkai menjadi untaian kata. Kesukaan akan membaca buku dari kecil,  bermula karena sering dibawakan buku-buku bacaan oleh ayah yang juga seorang pendidik.  

Dari bermula suka baca , membuat keinginan untuk menuangkan imajinasi ke dalam tulisan senantiasa menggelora. Impian dalam hidup sejak kecil ingin menjadi seorang penulis atau sastrawati.

Dan akhirnya impian itu kini menjelma di kala usia mulai di ambang senja. Banyak coretan –coretan pena sejak SD hingga kini berserakan menjadi arsip pribadi berupa puisi, syair, pantun, cerpen,geguritan,dan lain-lain.  

Sewaktu SMA pernah menulis sebuah artikel “Perkawinan Langgeng “ yang dimuat di Majalah Kartini. Kemudian menulis diktat –diktat pembelajaran untuk keperluan mengajar di kelas.  Hampir setiap saat , begitu ada ide yang berseliweran di benak , selalu kutuliskan dalam catatan-catatan . 

Bahkan hampir berbuku-buku, baik dalam buku-buku harian maupun hanya lembaran-lembaran kertas yang hingga kini masih kusimpan. Dan keinginan untuk menulis itu tidak pernah padam , tak pernah sirna  bahkan seperti bara api dalam sekam. 

Tahun 2019 terbit buku bersama Antologi Geguritan “ Tilik Wewisik” yang diterbitkan Dinas Kebudayaan Yogyakarta.  Kemudian tahun 2020 terbit buku bersama Antologi Esai Sastra Budaya Jawa dan buku Antologi Geguritan oleh Dinas Kebudayaan Yogyakarta.

***

Tragedi dunia berupa pandemi corona yang meluluhlantakkan hampir semua lini kehidupan dunia telah mengubah segala tatanan yang telah ada. Begitu juga dengan dunia pendidikan terkena dampaknya yang begitu nyata. Apalagi pemerintah mengambil kebijakan dengan menerapkan peraturan baru yaitu social distancing.  Awal diterapkannya social distancing oleh pemerintah, sekitar  pertengahan bulan Maret tahun 2020. Ada brosur yang dishare di grup sekolah, yaitu tentang pemberitahuan adanya pelatihan gratis belajar menulis online yang dimotori dan dipandu oleh Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd. atau sebutan akrabnya , Om Jay. Dengan tanpa berpikir panjang , akhirnya aku langsung mendaftarkan diri, dan bergabung dengan link dan nomor hape yang ditulis pada bosur tersebut. Tidak sampai berjam-jam, Om Jay sebagai penggeraknya memasukkan nomer WA ku ke grup belajar menulis gelombang 8.

Alhamdulillah, Ya Alloh, waktu itu kuucap kalimat tahmid tersebut, karena memang sejak kecil, sejak lama aku menginginkan ada jalan agar dapat menyalurkan kegemaranku dengan mencorat- coretkan pena atau dunia tulis menulis, sekalipun selama ini hanya sebagai arsip pribadi dan konsumsi diri sendiri.

Mengapa aku begitu tertarik dengan grup ini ? Karena sejak kecil, aku suka dengan membaca. Aku suka dengan tulis menulis. Walaupun selama ini dunia tulis menulis hanya kutekuni dalam diam. Hanya kutuangkan dalam  diari atau buku catatan harianku saja , hingga berserakan di antara buku-buku yang ada di rumahku. Hingga aku bertekad dalam hatiku , semua tulisanku akan aku rangkai menjadi sebuah pustaka yang akan kuberi judul “ Bunga Rampai Yang Terberai “ , yang akan kurangkai menjadi sebuah mahligai berharga dalam kehidupanku.

Dan pikirku, ketika aku bergabung dengan grup yang dimotori oleh Om Jay ini, mungkin di sinilah jalan aku untuk menuntut ilmu tentang tulis menulis itu akan terpenuhi. Di grup ini hasratku menulis akan tersalurkan. Dan ternyata menang benar. Sejak bergabung dengan Grup Belajar Menulis Online ini, ternyata aku tidak salah masuk.  Di dunia maya ini, kuanggap sebagai rumah keduaku. Di sini aku bertemu dengan insan-insan hebat. Mulai dari teman, yang kini sudah ibaratkan sahabat, saudara bahkan keluarga. Ditambah lagi nahkodanya Om Jay seorang guru blogger hebat Indonesia dengan moderator-moderator hebat pula.

Dan tentu saja narasumber  atau para Sang Guru hebat dan handal, yang senantiasa dengan penuh daya dan pesona menebarkan ilmu-ilmu tentang menulis, tentang kehidupan , dan tentang apa saja dalam kehidupan ini. Berlaksa karya-karya mereka yang luar biasa yang sangat bermanfaat dan sangat menginspirasi  dalam kehidupan ini.

Di grup menulis ini pula aku mengenal dua narasumber  hebat di antara narasumber hebat yang lain. Yaitu Bapak Dedi Dwitagama dan Bapak Namin AB. Ibnu Solihin. Selama mengikuti kuliah dari kedua narasumber tersebut, banyak hikmah dan pelajaran berharga yang begitu terasa di jiwa. Beliau berdua , Bapak Dedi Dwitagama juga Bapak Namin AB.Ibnu Solihin adalah sama-sama blogger dan youtuber hebat. Kedua narasumber tersebut mempunyai kisah yang sangat menginspirasi kita semua dari pengalaman mereka dalam menulis di blog hingga dapat menghasilkan tulisan-tulisan yang sarat makna dan bermanfaat bagi orang lain.

Kedua narasumber tersebut juga sama-sama mempunyai tujuan hebat dalam menulis yang mereka ekspresikan dalam blog yaitu ingin memberikan manfaat atau bermanfaat bagi orang lain. Seperti dalam istilah agama juga disebutkan bahwa “khoirunnas anfa uhum linnas “ yang artinya sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak memberikan manfaat kepada manusia yang lain.       

Dari kedua narasumber tersebut , aku menemukan dan merasakan banyak manfaat bergabung dengan Grup Belajar Menulis Online ini. Di grup ini aku mendapatkan manfaat di antaranya yaitu :

1.    Mendapatkan ilmu yang bermanfaat.

Dengan bergabung di Grup Belajar Menulis Online ini banyak sekali ilmu hidup dan kehidupan, juga ilmu-ilmu tentang kecakapan hidup, kesuksesan hidup, keterampilan hidup, dan lain-lain yang didapat dari membaca dan menulis yang disampaikan oleh para narasumber hebat dan sesama teman penulis yang juga hebat.

2.    Mendapatkan banyak sahabat

Dengan bergabung di Grup Belajar Menulis Online ini, kita mendapatkan dan mengenal banyak teman / sahabat,yang sudah seperti saudara sendiri yang berasal dari hampir seluruh penjuru negeri. Dan pertemanan, persahabatan sesama penulis akan terkenang sampai nanti yang akan meninggalkan sesuatu yang berarti dalam hidup kita.

3.    Menemukan manusia-manusia hebat.

Dengan bergabung di Grup Belajar Menulis Online ini kita juga diberikan kesempatan oleh Tuhan, untuk dapat mengenal dan bertemu sekalipun lewat maya dengan manusia-manusia hebat yaitu narasumber hebat yang dianugerahi talenta luar biasa, dengan ilmu-ilmunya yang sarat dengan makna dan nasehat, kita-kiat, siraman semangat yang sangat bermanfaat agar kita menjadi insan-insan yang literat sepanjang hayat, dan akan berguna dalam menapaki kehidupan di dunia juga sebagai bekal menuju alam akhirat.

 

4.    Mendapatkan banyak nikmat

Dengan bergabung di Grup Belajar Menulis Online ini kita dapat membuat tulisan di blog, mempostingnya, mengumpulkan tulisan –tulisan kita di blog yang kita susun menjadi sebuah buku yang akhirnya kita dapat menerbitkan buku-buku maupun tulisan-tulisan yang dapat menginspirasi dan bermanfaat bagi diri dan juga orang lain. Dengan begitu ada kebahagian dan kepuasan tersendiri dalam hati kita dapat berkarya dengan goresan pena , meninggalkan jejak berupa pustaka-pustaka yang akan menjadi legacy dan dikenang oleh anak cucu kita.Insya Alloh.

 

Seperti yang disampaikan oleh Bapak Dedi Dwitagama dan  Bapak Namin AB.Ibnu Solihin, bahwa kita harus mampu dan wajib membangun personal branding dengan menulis, dan itu sebagai salah satu cara menyebarkan ilmu agar manfaatnya banyak dirasakan oleh orang lain. Kita harus dapat menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain. Sebuah kalimat inspiratif yang dapat mengobarkan bara api kepenulisan dalam diri kita,  seperti  sebuah ungkapan dari Pak Namin yaitu : “ Jadilah pribadi yang menginspirasi, menggerakkan, dan meneladani .”

Agar menjadi pribadi atau manusia yang menginspirasi, menggerakkan, dan meneladani , Bapak Dedi Dwitagama  mengungkapkan salah satu caranya dengan konsisten menulis apa saja yang terlintas dibenak kita. Jangan ditunda lagi. Kalau kita ingin mengenal dunia maka membacalah , jika kita ingin dikenal dunia, maka menulislah. Seperti  dalam  Al Quran yang  diwahyukan kepada Rasulullah SAW,  yaitu surat Al Alaq ayat 1 -5 yang artinya :

1.      Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan,

2.      Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah

3.      Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah

4.      Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam (pena)

5.      Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

 

Tak lupa ucapan terima kasih kepada Bunda Kanjeng, Ibu Sri Sugiastuti , seorang perempuan muslim , sekalipun sudah  menjelang senja, namun semangatnya luar biasa. Bunda Kanjeng begitu penuh bara semangat menulis yang senantiasa mengobarkan semangat menulisku terasa membara dalam jiwaku. Barakallah fii umrik.

Gunungkidul, Minggu 13 September 2020


BUNGA RENGGANIS, MANIS

  BUNGA RENGGANIS, MANIS oleh : Enis Bunga rengganis ?? Apakah betul tanaman ini namanya bunga rengganis? Nama rengganis dari tanaman ini di...