OLEH
: ENI SETYOWATI, S.Pd.
( Disarikan dari Materi 19 Kuliah Belajar Menulis Online
Gelombang 8)
Nara Sumber : Dr.Onno Widodo Purbo
https://lms.onnocenter.or.id/moodle/
Senin, 27 April 2020
Sekilas
profil
Dr. Onno Widodo Purbo
adalah salah satu tokoh dan pakar di bidang teknologi informasi.Beliau juga
dikenal sebagai penulis, pendidik, dan pembicara seminar. Beliau juga dikenal
sebagai seorang aktivitis dalam memperjuangkan Program Linux di dunia teknologi
informasi.Untuk lebih mengenal beliau dapat mengunjungi di Twitter @onnowpurbo,
atau di laman https ://lms.onnocenter.or.id/moodle/ atau dapat juga ke channel
youtube Onno Center di https://youtube.com/channel/UCvYfBQdMzsWTbNAsgJEC7Ig.
Senin, tanggal 27 April 2020,tepatnya jam
13.00 -15.00, Om Jay menghadirkan lagi seorang narasumber di bidang teknologi
informasi yaitu Dr. Onno Widodo Purbo. Siang ini Dr. Onno Widodo Purbo akan
menyampaikan sebuah materi tentang :” Menulis dan Membuat Buku Digital “. Dari
judul yang diangkat ini kelihatan menarik untuk disimak dan diikuti. Berikut penuturan
beliau tentang apa, bagaimana, mengapa, dan sebagainya seputar menulis dan
membuat buku digital atau e- book .
Perkembangan dan kemajuan dunia dalam hal
teknologi kian pesat. Hal tersebut sangat berpengaruh dalam semua aspek
kehidupan manusia. Dengan adanya jaringan / internet memberikan manfaat yang
luar biasa bagi kerja manusia. Dengan adanya jaringan / internet memudahkan
manusia untuk melakukan segala kegiatan dan berkarya. Apalagi untuk menemukan
berbagai informasi penting yang dibutuhkan.
Sebelumnya informasi yang diperoleh
manusia hanya bersifat manual, yaitu dari buku-buku cetak yang ada di perpustakaan-perpustakaan
atau toko-toko buku, namun, kini di jaman digital, hampir semua informasi yang
dibutuhkan dengan mudah dapat diakses lewat internet. Dan kini pun buku-buku
dapat dicari dan didapatkan lewat internet di e-library yaitu berupa e–book
yang sangat beragam , sangat menarik,sangat lengkap, sangat mudah, sangat
efektif, sehingga memberikan kenyamanan dan kemanfaatan yang luar biasa bagi
pengguna.
Buku digital atau e-book pada dasarnya sama
dengan buku konvensional, yang
membedakan hanyalah format / bentuk dari e-book
itu sendiri yang dikemas dalam bentuk pdf, sehingga akan memudahkan kita
untuk menelusuri sumber-sumber informasi yang lebih jauh dan lebih mendalam .
Fungsi buku digital / e-book
.
Sesuatu yang sengaja dibuat / dicipta tentu saja karena ada kegunaannya bagi manusia. Begitu juga dengan buku digital / e-book dicipta / dibuat tentu saja ada fungsi / manfaat yang dapat kita peroleh, kita rasakan. Fungsi buku digital / e-book di antaranya sebagai berikut :
Sesuatu yang sengaja dibuat / dicipta tentu saja karena ada kegunaannya bagi manusia. Begitu juga dengan buku digital / e-book dicipta / dibuat tentu saja ada fungsi / manfaat yang dapat kita peroleh, kita rasakan. Fungsi buku digital / e-book di antaranya sebagai berikut :
1.Sebagai media informasi.
Buku digital diciptakan / dibuat dengan maksud dan tujuan agar informasi lebih mudah disebarluaskan dan didapatkan para pengguna jika dikemas dalam bentuk buku digital. Caranya dengan mengakses informasi dari buku-buku yang dibutuhkan di internet , kemudian mengunduhnya agar dapat dipelajari lebih lanjut dan dapat digunakan untuk keperluan kita. Kemudian cara menyebarluaskan tentang buku digital dengan mengirim file buku e-book / digital tersebut kepada orang yang membutuhkan.
2.Sebagai media pembelajaran
Bagi seorang guru
/ pengajar, bahan ajar untuk pembelajaran
sangatlah penting guna mendukung kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Dengan memanfaatkan
/ menggunakan buku digital, maka guru
akan mendapatkan materi ajar / bahan
ajar yang dapat disampaikan kepada siswa dengan media yang sangat menarik dan
unik. Bahkan dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk lebih giat lagi
belajar, lebih termotivasi untuk memperhatikan pembelajaran yang disampaikan
oleh guru / pengajar.
3. Sebagai media bisnis
Keberadaan buku digital / e-book dapat
dijadikan sebagai sarana bisnis secara online. Buku digital ini dapat menjadi alternatif bagi seorang penulis yang
mengalami hambatan atau kesulitan dalam menerbitkan karyanya melalui penerbit. Dengan adanya buku digital/ e-book, bagi
seorang penulis dapat mempromosikan bukunya lewat media sosial, melalui
internet. Walaupun karyanya / bukunya beredar lewat internet, namun tetap akan
mendapatkan hak cipta sehingga penulis tidak perlu terlalu merasa khawatir akan
keamanan karyanya, menurut sumber di essay.co.id.
Langkah-langkah
menerbitkan buku digital :
1. Mencari / menemukan tema / topik
Langkah awal bagi seorang penulis sebagai modal untuk menulis, tentunya harus menemukan/ mencari tema / topik apa yang akan dituangkan ke dalam tulisan-tulisannya. Ibaratkan orang berjalan, kalau tidak mempunyai tujuan yang pasti , akan kesasar kemana-mana. Jalannya / tujuannya menjadi tidak terarah, bahkan kemungkinan akan tersesat/ terjebak di tengah perjalanan. Begitu juga dengan menulis, pertama kali harus ada tema / topik/ ide pokok/ gagasan utama yang akan dikembangkan menjadi sebuah tulisan yang nantinya akan dijadikan sebuah buku. Untuk mencari tema / topik sebenarnya mudah, hanya saja karena belum terbiasa menjadi sulit untuk menemukan topik/ tema tersebut. Tema / topik ini banyak sumbernya mulai dari kegiatan kita sehari-hari, peristiwa-peristiwa yang kita alami, yang kita lihat, kita rasakan , kita baca atau dari pengalaman-pengalaman atau dari berita-berita yang sedang hangat menjadi bahan pembicaraan di masyarakat, dan banyak lagi sumber ide / gagasan yang dapat kita peroleh. Dan terutama untuk dapat menulis lancar , kita harus banyak membaca-baca buku, artikel-artikel, koran, majalah, atau yang lain.
Kemudian agar kita dapat menulis secara runtut dan memudahkan kita untuk mengembangkan topik/ ide, dapat dengan rumus 5W + 1H yaitu what ( apa ),why ( mengapa ),who ( siapa ),where ( dimana ),when ( kapan ) dan how ( bagaimana).Langkah-langkah atau rumus-rumus itulah untuk memerpmudah seorang ppenuis dalam mengembangkan ide-idenya dalam menulis.
2. Menulis dengan menerjemahkan sumber bacaan
asing.
Dr. Onno Widodo Purbo,mengatakan bahwa ketika kita ingin menulis karya ilmiah, kita dapat memulai dengan kegiatan menerjemahkan bahan bacaan asing . Bagaimana caranya ? Yaitu dengan mencari artikel –artikel atau bahan bacaan asing lewat internet, mencari di google scholar. Bisa juga dilakukan dengan mengakses lewat e-library- nya Dr. Onno Widodo Purbo. Cara menterjemahkan bacaan-bacaan asing atau yang oleh Dr. Onno disebut sebagai cara yang sederhana , yaitu :
-
Setelah bahan-bahan
bacaan terkumpul, kemudian kita terjemahkan, dan dibuat resumenya.
-
Selanjutnya susunlah
beberapa paragraf dari hasil terjemahan dengan menuliskannya kembali
berdasarkan pemahaman kita sendiri.
-
Gabungkan
paragraf-paragraf tersebut. Hal ini perlu dilakukan agar membentuk sebuah
tulisan yang runtut , yang enak dibaca dan akan menjadi sebuah buku baru. Dan
nantinya buku tersebut bukan sebagai buku terjemahan karena sudah merupakan
gabungan dari hasil terjemahan , dan sudah kita tulis dengan pemahaman kita
sebagai penulisnya.
3. Membiasakan mencatat
Bagi seorang penulis harus mulai membangun / membuat catatan-catatan kecil setiap harinya, setiap saat. Karena setiap saat ide-ide akan datang / muncul secara tiba-tiba, secara tidak sengaja. Maka sebelum ide / gagasan itu hilang tanpa bekas, kita harus selalu mencatatnya. Untuk itu kita perlu menyiapkan sebuah buku kecil untuk mengarsipkan / mencatat ide-ide yang datang . Walau hanya sepotong-sepotong, tetapi nanti saatnya kita perlukan untuk mengembangkan atau melengkapi tulisan kita , akan dengan mudah kita temukan. Jadi mulai sekarang biasakan untuk mencatat hal-hal kecil yang terjadi di sekitar kita, yang kita rasakan, kita alami, kita baca, kita dapatkan dalam kehidupan sehari-hari. Ide itu datangnya tidak mengenal tempat, tidak mengenal waktu, dan tidak mengenal keadaan / kondisi.
Setelah proses penulisan selesai, langkah selanjutnya adalah menerbitkan buku. Dalam menerbitkan buku perlu diperhatikan beberapa hal yaitu draft yang akan dikirim ke sebuah penerbit haruslah draft yang sudah jadi. Artinya harus sesuai dengan aturan-aturan internal sebuah penerbit. Dan draft tersebut harus memenuhi aturan penerbit agar tulisan / buku kita akan diterima dan bahkan cepat diproses untuk diterbitkan. Adapun aturan-aturan dari penerbit antara lain berisi :
1.Halaman
judul :
Untuk desain sampul / covernya tidak terlalu penting
karena biasanya penerbit sudah mempunyai desainer
sendiri
yang dapat mengaplikasikan apa yang diinginkan
penulis.
2. Kata
pengantar :
Biasanya berisi prakata dari orang lain dan boleh
Lebihdari satu orang, atau kata pengantar dari penulis
sendiri.
3.Daftar isi :
3.Daftar isi :
Perlu dibuat karena akan memudahkan pembaca
/
penerbit
untuk mengetahui sistematika isi tulisan / buku
tersebut.
4. Isi :
4. Isi :
Dalam isi buku diperlukan pemberian gambar-gambar
untuk lebih menarik dan memikat perhatian pembaca.
Gambar yang disisipkan usahakan jangan
mengambil gambar yang melukiskan hak cipta (copy
right). Carilah gambar
yang bebas didownload oleh
siapapun agar terhindar dari pelanggaran hak cipta.
5. Tentang penulis :
5. Tentang penulis :
Sertakan tulisan singkat namun lengkap tentang diri
penulis .
6. Daftar Pustaka :
6. Daftar Pustaka :
Tuliskan sumber-sumber
ide penulisan atau daftar
pustaka dari
mana teori-teori yang dimasukkan dalam
tulisan untuk
menghindari plagiat.
7. Sinopsis :
7. Sinopsis :
Yaitu ringkasan / resume / rangkuman dari
isi buku dan disertakan pula tentang keunggulan buku tersebut. Biasanya pembaca
terlebih dahulu akan membaca synopsis. Maka tulislah sinopsis dengan singkat,
padat , jelas dan lengkap yang membuat pembaca akan tertarik untuk membaca
bahkan membelinya.
Setelah draft naskah lengkap dan sesuai dengan aturan yang ditentukan oleh penerbit, selanjutnya naskah dapat dikirim ke penerbit yang diinginkan. Naskah yang dikirim penulis jika memenuhi kriteria dan aturan yang telah ditetapkan internal sebuah penerbit ,maka akan diterbitkan dan penulis akan dihubungi dengan mengadakan perjanjian-perjanjian. Jika bukunya terbit , maka penulis akan mendapatkan royalty dari penerbit sesuai dengan perjanjian kerja sama antara penerbit denganpenulis. .
Selanjutnya Dr. Onno Widodo Purbo mengatakan bahwa mencetak / menerbitkan buku digital itu cukup mudah. Yang harus kita lakukan yaitu mengubah file naskah buku ke dalam bentuk word selanjutnya dibuat dalam pdf, maka buku digital pun sudah berhasil dibuat. Langkah berikutnya kita tinggal menyebarluaskan / mempromosikan buku digital kita melalui internet. Untuk ISBN buku digital tidak harus diperoleh melalui sebuah penerbit, karena sekolahpun dapat mengeluarkan ISBN untuk buku digital. Cara sekolah mengeluarkan ISBN adalah :
- Sekolah mengajukan buku dan mengisi
formulir melalui
https://isbn.perpusnas go.id. Setelah mengisi formulir
dengan lengkap, lalu dikirimkan ke perpustakaan
nasional. Dan Selanjutnya perpustakaan nasional akan mengeluarkan izin agar sekolah dapat
mengeluarkan ISBN, syaratnya setiap
kali mau mengeluarkan ISBN, maka
sekolah yang bersangkutan harus mengajukan buku yang akan diterbitkan ke perpustakaan
nasional agar buku yang akan diterbitkan mendapatkan ISBN.
Inilah salah satu cara / alternatif baru bagi
seorang penulis , agar buku yang diterbitkan
tidak hanya bersifat konvensional tapi
juga dapat berupa buku digital.
Menurut Dr. Onno lagi, bahwa penerbit dalam
hal ini Penerbit Andi Yogyakarta, akan menerbitkan buku bukan karena
semata-mata kualitas tulisannya, tetapi karena bukunya dapat laku diual di pasaran.
Dan penerbit lebih tertarik dan lebih senang untuk menerbitkan buku-buku pegangan
siswa terutama sekolah dasar, karena pembelinya / pangsa pasarnya menjanjikan
dan banyak, tetapi untuk buku-buku pendidikan harus menyesuaikan dengan keputusan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Cara Mencetak Buku Digital
Bagaimana cara mencetak buku digital atau e-book ? Caranya sangat mudah dan sederhana. Yaitu save
as , pdf saja, kemudian simpan filenya di word atau print
as pdf. Dan sudah jadi sebuah buku digital atau e-book .Langkah
berikutnya tinggal meng-upload di website atau disebar
lewat media facebook, instagram, WhatsAAp atau aplikasi yang lain, maka buku digital kita siap edar, siap dikenal dan siap untuk dinikmati
banyak orang. Tambahan lagi dari Dr. Onno, bahwa menulis buku yang dapat laku
dijual, tidak harus bukunya bagus, salah satu pemikatnya yaitu karena follower
kita banyak di media sosial, dan hal tersebut akan lebih meyakinkan penerbit bahwa
buku kita pembacanya banyak.
Lebih lanjut Dr. Onno mengatakan bahwa
sampul buku/ cover juga berperan dalam penjualan buku. Dan Penerbit Andi sudah
biasa merancang cover buku, dan penulis hanya menyiapkan materi / membuat
naskahnya saja. Dalam penulisan buku, dapat menggunakan Word di Windows atau Libre
Office Writer di Linux. Kemudian informasi lagi
tentang proses menerbitkan buku digital
adalah dapat menggunakan konten yang berbasis creative commons license
yang menyediakan karya kreatif untuk orang yang ingin menulis / penulis agar karyanya
/ tulisannya / bukunya menjadi legal
/ sah sehingga dapat dimanfaatkan masyarakat luas. Untuk lisensi / ijin Creative
Commons dapat dilihat dan digunakan di alamat https://creativecommons.org.
Demikian seputar menulis dan menerbitkan
buku digital
/ e-book,
semoga bermanfaat untuk menambah wawasan tentang dunia tulis menulis. Selamat
berkarya.
Gunungkidul,
Jumat, 1 Mei 2020
***
Sip buk.. jelas runtut..
BalasHapus