Minggu, 10 Mei 2020

PROSES MENERBITKAN BUKU AJAR


OLEH : ENI SETYOWATI, S.Pd.

(Disarikan dari Materi 28 Kuliah Belajar Menulis Online Gelombang 8)
Narasumber : JOKO IRAWAN MUMPUNI
jmumpuni@gmail.com /Twitter@jokomumpuni
JUMAT, 8  MEI 2020  Pukul 13.00 – 15.00 WIB

Sekilas Profil Narasumber:


Jumat siang pukul 13.00 – 15.00 WIB tanggal 8 Mei 2020, kembali kuliah Belajar Menulis Online gelombang 8 ini diadakan dengan Om Jay yang senantiasa setia dan tekun mengawalnya dan moderator cakap, Mr.Bambs dari Bandung. 

Pertemuan hari dengan narasumber Joko Irawan Mumpuni seorang Direktur Penerbitan dari Penerbit Andi Offset Yogyakarta dengan tema “Proses Menerbitkan Buku Ajar “.

Tahapan Tulis Menulis

Setelah dipersilahkan moderator, Pak Joko menyapa peserta kuliah, dan mengatakan bahwa peserta diminta untuk menyaksikan dan memahami tayangan-tayangan slide tentang materi yang akan disampaikannya. 

Selanjutnya Pak Joko mengatakan bahwa para peserta yang hadir, baik itu penulis maupun penulis pemula,atau yang terkait dengan tulis menulis haruslah mempunyai motivasi diri dalam menulis.

Jangan hanya puas dengan tingkatan atau level bawah paling bawah tetapi harus termotivasi untuk sampai pada tingkatan atau level paling atas, seperti tingkatan atau level tulis menulis yang disajikan dalam tayangan slide berikut :


Ekosistem Penerbitan Buku

Setelah kita mengetahui sampai dimana posisi kita dalam tingkatan proses menulis tersebut, selanjutnya  kita akan mengetahui bahwa dalam dunia tulis menulis dari proses menulis naskah sampai dengan menerbitkan buku akan ada ekosistem penerbitan seperti slide berikutnya yaitu :



Dari slide tersebut dapat dijelaskan bahwa  dalam proses penerbitan buku ada lingkungan atau ekosistem penerbitan yang digambarkan dengan alur 4 pelaku penerbitan atau 4 stake holders yang menangani atau terlibat dalam proses penerbitan ,terdiri dari penulis, penerbit, penyalur, dan pembaca. 

Ekosistem penerbitan tersebut saling berkaitan satu sama lain dan harus saling kerjasama, saling mendukung, saling melengkapi sehingga akan terjadi sebuah lingkungan / ekosistem penerbitan yang seimbang , saling menguntungkan sehingga terjalin sebuah ekosistem yang baik.

Proses Naskah Menjadi Buku

Selanjutnya tayangan slide berikutnya berupa proses penerbitan naskah menjadi buku seperti gambar besar  berikut :




Dari gambar besar proses naskah menjadi buku tersebut dapat dijelaskan bahwa prosesnya diawali dengan seorang penulis yang menulis atau mempunyai naskah yang akan diterbitkan oleh penerbit yang nantinya akan menjadi sebuah buku yang akan sampai dan dibaca oleh para pembacanya. 

Agar naskah tersebut menjadi buku harus melewati serangkaian proses di tengahnya yaitu proses penerbitan .

Naskah diterbitkan atau tidak diterbitkan

Naskah yang sudah jadi yang ditulis oleh penulisnya dan dikirimkan ke penerbit selanjutnya akan menjalani proses pertamanya. Naskah tersebut dapat diterbitkan atau tidak dapat diterbitkan maka ada 2 kemungkinan yaitu : diterbitkan /diterima atau tidak diterbitkan /ditolak.

1)   Diterbitkan

Sebuah naskah yang sudah masuk penerbit setelah dinilai ternyata naskah tersebut layak terbit maka akan diproses dengan melalui tahapan –tahapan. Setelah layak terbit maka  penerbit akan memberi tahu penulis dengan surat pemberitahuan dan permintaan softcopy naskah. 

Disertai syarat-syaratnya lengkap mulai dari judul, kata pengantar, daftar isi, pembahasan, sinopsis, data diri penulis. Walaupun naskah yang masuk sudah lengkap akan tetapi diedit terlebih dulu di tim editorial. 

Disini akan diedit terutama dari sisi bahasanya. Kemudian setelah diedit akan diseting yang meliputi berapa ukuran bukunya, apa fontasinya, ada gambar-gambarnya/hiasannya atau tidak, tebal tipisnya buku, dan membuat cover bukunya disesuaikan dengan target marketnya dan lain-lain. 

Setelah diedit, diseting, lalu dibuat covernya maka naskah tersebut akan segera dicetak yang disebut proses proofing. Setelah proofing akan dikembalikan ke penulis untuk diperlihatkan dan dikoreksi oleh penulis, sudah sesuai belum. 

Dan tahap proofing ini , penerbit mengharapkan sudah final tidak ada revisi atau perubahan naskah lagi karena buku tersebut sudah ditunggu oleh pembacanya.

Setelah naskah proof tadi dikoreksi, diberi catatan oleh penulis ( boleh dicoret-coret yang salah atau keliru ) kemudian dikembalikan lagi kepada penerbit. 

Berdasarkan coretan / koreksian dari penulis , penerbit akan melakukan koreksi dengan komputer sesuai dengan kemauan penulis, maka selanjutnya akan dibuatkan film kemudian ditempelkan di plat cetak , kemudian dimasukkan ke mesin cetak besar untuk dicetak lembar demi lembar atau teknis cetaknya disebut catered

Lembaran-lembaran tersebut satu lembar isinya 8, 16 atau 30 halaman. Setelah dicetak lembar demi lembar selanjutnya dimasukkan ke dalam mesin lipat, lalu dipotong-potong dan diblending, dan sudah menjadi sebuah buku yang siap didistribusikan ke pembaca atau toko –toko buku.

2)   Tidak diterbitkan / ditolak

Naskah yang masuk ke penerbit, setelah dinilai ternyata tidak memenuhi unsur-unsur atau syarat-syarat diterbitkan maka naskah tersebut akan dikembalikan ke penulis disertai dengan surat pemberitahuan disuruh revisi atau tidak. 

Jika disuruh revisi kemudian diminta lagi untuk mengembalikan ke penerbit, maka penulis harus segera merevisinya dan mengembalikan ke penerbit agar naskahnya tersebut dapat diterbitkan menjadi sebuah buku.

Apa yang penulis peroleh ?


Dari gambar slide tersebut setelah proses penulisan naskah menjadi sebuah buku selesai melewati tahapan—tahapan proses penulisan sampai penerbitan buku, maka itu menjadi indikator berhasil atau tidaknya penulis tersebut. 

Jika penulis berhasil artinya bukunya dapat terbit dan diterima pasar dengan baik maka penulis akan mendapatkan 4 hal yaitu :

1.    Kepuasaan
Penulis akan memperoleh kepuasan batin , kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri  jika bukunya terbit dan bermanfaat bagi orang lain / pembacanya.

2.    Reputasi
Penulis akan mendapatkan ketenaran, terkenal, karena dengan terbitnya buku yang beredar dan dibaca oleh banyak orang . Pembaca / masyarakat akan banyak mengunjungi media sosialnya. 

Websitenya akan banyak pengunjung ,akan banyak yang menyukai buku-bukunya, dan ini menjadi indikasi buku tersebut laku atau tidak di pasaran.

3.    Karir
Dengan terbitnya buku maka karir seseorang juga akan ikut meningkat karena dengan mempunyai buku yang ber-ISBN akan meningkatkan penghargaan sebuah instansi untuk menaikkan jabatan /pangkatnya/ jenjang karir menjadi meningkat.

4.    Uang /royalty
Dengan buku yang terbit dan laku keras dipasaran, dibutuhkan banyak orang, dibaca banyak orang, dibeli banyak orang maka royalty yang didapat dari penerbitan bukunya tersebut juga semakin besar. Dan ini merupakan indikator paling nyata bahwa penulis tersebut sukses / berhasil.

Maka penulis jangan hanya puas sampai dengan menerbitkan buku saja, kemudian dicetak dan dipajang di toko buku saja, karena kalau hanya dipajang maka penerbit akan rugi besar. 

Dan penerbit selalu berharap agar penulis itu mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya , dengan begitu penerbit juga akan mendapatkan keuntungan yang besar. 

Jadi penulis harus aktif untuk ikut memasarkan dan mempromosikan bukunya tersebut. Antara penulis dan penerbit perlu saling kerjasama untuk keuntungan bersama.

Sistem Penilaian di Penerbitan

Penerbit akan menilai naskah yang dikirim oleh  penulis. 

Dan naskah itu dinilai akan sukses atau tidak yaitu dilihat dari peluang atau potensi pasar sebesar 50%, segi keilmuanya sebesar 30%, tim editingnya 10%, reputasi 10%. 

Dan jika yang diterbitkan itu buku ajar harus yang sesuai dengan kurikulum, silabus. Sistem penilaian di penerbit terhadap naskah / buku yang akan diterbitkan tingkatannya seperti pada slide berikut:


Ciri-ciri buku yang diterbitkan

Untuk melihat ciri-ciri buku yang dapat diterbitkan yang peluang pasarnya besar atau sukses dapat dilihat dari slide berikut :


Dari gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa peluang besar untuk naskah diterbitkan yaitu jika :

-    temanya populer, dan penulisnya populer ( peluang besar untuk diterbitkan ).
-    temanya populer tapi penulisnya tidak populer, ( ada peluang diterbitkan) .
-    temanya tidak populer tapi penulisnya populer( ada peluang diterbitkan).
-    temanya tidak popular, dan penulisnya juga tidak populer ( ini kemungkinan kecil diterbitkan ).

Untuk melihat tema-tema yang sedang hit, sedang hangat, sedang ngetren, sedang populer dapat dilihat di google trend. 

Biasanya yang akan selalu populer dan peluang pasarnya bagus adalah tema-tema yang ditulis tentang buku-buku pelajaran karena setiap tahun ajaran baru pasti akan laku terutama di awal-awal semester tentu saja sepanjang kurikulum tidak berubah .Maka sebagai penulis harus pandai-pandai mengambil peluang tersebut.

Kemudian untuk melihat reputasi penulis yang juga menjadi bahan pertimbangan penerbit dalam menerbitkan buku adalah dilihat dari reputasi penulisnya. Dan ini dapat dilihat di google scholar untuk guru  atau google cendekia untuk dosen. 

Atau dari tulisan-tulisannya yang di media sosial minimal telah 2000 kali divisitasi pengunjungnya. Penerbit akan mempertimbangkan diterbitkan atau tidaknya sebuah buku  dapat  dilihat dari reputasi penulis tersebut di blog-blognya, di websitenya, facebooknya atau media sosial yang lain tentang seberapa banyak followernya ( minimal sudah mencapai 3000 lebih ).

Kategori Penulis


Proses penerbitan buku tidak bisa terlepas dari jumlah cetak / oplah. 

Oplah semakin besar itu akan semakin bagus dan  tergantung kategori naskah yang dikirim oleh penulis seperti dalam gambar kwadran di atas.Dari situ dapat dilihat tingkat  produktivitas dan kualitas naskah yang dikirim ke penerbit. Penjelasan gambar di atas yaitu :

1.   Penulis idealis juga industrialis
2.   Penulis idealis tapi tidak industrialis
3.   Penulis tidak idealis tapi industrialis
4.   Penulis tidak idelais juga tidak industrialis.

Maksud dari penulis idealis adalah penulis yang menulis buku bukan semata-mata karena ingin memperoleh uang / royalty. 
Dan biasanya penulis yang idealis ini agak sluit untuk diajak kerjasama dengan penerbit karena biasanya buku yang diterbitkan harus sesuai dengan keinginan penulis. 
Tapi sebelumnya penulis idealis ini dulunya juga termasuk kategori industrialis.

Kemudian penulis industrialis , ini menulis buku karena dorongan utamanya ingin mendapatkan royalty / uang. Penulis ini lebih mudah diajak kerjasama.

Kategori Buku yang Laku

Buku-buku yang disukai oleh penerbit adalah tentang ensiklopedi, misal ensiklopedi komputer, ensiklopedi tokoh-tokoh dunia, ensiklopedi pramuka, kamus, anatomi tubuh,dan lain-lain itu akan terus laku karena merupakan ilmu yang tak akan berubah dan selalu dibutuhkan oleh pengguna/pembaca. 

Dan penerbit tidak pernah menolak gaya selingkung dari penulis sepanjang penulis itu konsisten terhadap gaya selingkung yang digunakan dari awal penulisan sampai akhir penulisan.

Misalnya dari awal menggunakan gaya APA ( America Psycology Association), ALA ( America Language Association), MLA ( Michigan Language Association), CMS ( Chicago Manual Style), maka sampai akhir gaya yang dipakai harus sama.

Buku-buku yang laku dipasaran biasanya buku-buku yang kontennya ilmu-ilmu dasar misalnya buku-buku pelajaran untuk SD, SMP, SMA /SMK, atau maksimal perguruan tinggi.

Level Materi dan Target Pasar

Adapun target pasar dan level materi penerbitan buku ada 3 hal yaitu :


1.   Beginner : Jumlah konsumen besar, dan penulis juga besar.
2. Intermediate : Jumlah konsumen sedang / menengah dan jumlah penulis juga sedang / menengah.
3.   Advance : Jumlah konsumen sedikit dan jumlah penulis juga sedkit.

Proses Administrasi Naskah di Penerbitan

Proses ini terjadi di penerbitan yang menggambarkan sampai dimana naskah yang dikirimkan penulis tersebut diproses sehingga membutuhkan waktu beberapa hari /bulan untuk dapat terbit.

Ini juga perlu dimengerti seorang penulis dalam mengirimkan naskah ke penerbit sehingga akan memahami proses sebuah penerbitan. Lebih jelasnya dapat dilihat dalam gambar.


Model-model kerjasama antara penulis dan penerbit

Untuk bentuk-bentuk atau model kerjasama yang selama ini dijalin oleh Penerbit Andi dengan penulis seperti dalam gambar berikut :



Langkah-langkah Menulis Naskah

Bagi penulis yang ingin naskahnya diterbitkan oleh Penerbit Andi Yogyakarta adalah agar menulis dengan teratur, tertib, cepat, aman, dan sesuai dengan target waktu yang ditentukan.  Maka harus memahami langkah-langkahnya untuk memulai menulis buku sesuai step/langkah-langkah berikut :




Contoh kerangka karangan yang baik sebagai penyemangat agar dapat cepat menyelesaikan tulisan.







Sebelum mengakhiri paparan materinya, Pak Joko Mumpuni berpesan bahwa sebagai penulis apalagi penulis pemula jangan takut dituduh plagiator , perhatikan teknik menulis agar terhindar dari tindakan plagiasi. 

Selanjutnya Pak Joko mengatakan :
Tidak ada satu judul bukupun di dunia ini yang ditulis dan diterbitkan tanpa referensi / sumber buku yang lain. Jika kita menuliskan pada satu judul buku hanya satu referensi disebut plagiator, tapi jika kita menuliskan pada satu judul buku dengan banyak referensi maka disebut riset (research)”.

Ungkapan Bijak dari Tokoh Penulis

Menutup pertemuan , Pak Joko menyampaikan bahwa ada dua tokoh penulis dunia yang sangat beliau suka dan menginspirasi yaitu dari James A. Michener  mengatakan bahwa 
dia mengakui bukan seorang penulis yang hebat, tetapi dia hebat dan excellent dalam menuliskan kembali dari tulisan-tulisan orang lain”.


Dan seorang tokoh bernama  Imam Al Ghazali berikut :


Demikian materi tentang proses penulisan buku ajar semoga semakin menambah semangat untuk segera menerbitkan buku yang bermutu.

                    Gunungkidul, Sabtu,9 Mei 2020

4 komentar:

  1. Amazing ibuk...kereen..lbh lngkaap..

    BalasHapus
  2. Keren, lengkap dan rapi,. good job ibu

    BalasHapus
  3. terima kasih sahabat-sahabatku semua di grup belajar menulis online gelombnag 8..sukses utk kalian semua

    BalasHapus

BUNGA RENGGANIS, MANIS

  BUNGA RENGGANIS, MANIS oleh : Enis Bunga rengganis ?? Apakah betul tanaman ini namanya bunga rengganis? Nama rengganis dari tanaman ini di...