OLEH : ENI
SETYOWATI, S.Pd.
(Disarikan dari Materi 28 Kuliah Belajar Menulis Online
Gelombang 8)
Narasumber : JOKO
IRAWAN MUMPUNI
jmumpuni@gmail.com
/Twitter@jokomumpuni
JUMAT, 8 MEI 2020 Pukul 13.00 – 15.00 WIB
Sekilas Profil Narasumber:
Jumat siang pukul 13.00 –
15.00 WIB tanggal 8 Mei 2020, kembali kuliah Belajar Menulis Online gelombang 8
ini diadakan dengan Om Jay yang senantiasa setia dan tekun mengawalnya dan
moderator cakap, Mr.Bambs dari Bandung.
Pertemuan hari dengan narasumber Joko Irawan Mumpuni seorang Direktur Penerbitan dari Penerbit Andi Offset Yogyakarta dengan tema “Proses Menerbitkan Buku Ajar “.
Pertemuan hari dengan narasumber Joko Irawan Mumpuni seorang Direktur Penerbitan dari Penerbit Andi Offset Yogyakarta dengan tema “Proses Menerbitkan Buku Ajar “.
Tahapan
Tulis Menulis
Setelah dipersilahkan
moderator, Pak Joko menyapa peserta kuliah, dan mengatakan bahwa peserta
diminta untuk menyaksikan dan memahami tayangan-tayangan slide tentang materi
yang akan disampaikannya.
Selanjutnya Pak Joko mengatakan bahwa para peserta yang hadir, baik itu penulis maupun penulis pemula,atau yang terkait dengan tulis menulis haruslah mempunyai motivasi diri dalam menulis.
Jangan hanya puas dengan tingkatan atau level bawah paling bawah tetapi harus termotivasi untuk sampai pada tingkatan atau level paling atas, seperti tingkatan atau level tulis menulis yang disajikan dalam tayangan slide berikut :
Selanjutnya Pak Joko mengatakan bahwa para peserta yang hadir, baik itu penulis maupun penulis pemula,atau yang terkait dengan tulis menulis haruslah mempunyai motivasi diri dalam menulis.
Jangan hanya puas dengan tingkatan atau level bawah paling bawah tetapi harus termotivasi untuk sampai pada tingkatan atau level paling atas, seperti tingkatan atau level tulis menulis yang disajikan dalam tayangan slide berikut :
Ekosistem Penerbitan
Buku
Setelah
kita mengetahui sampai dimana posisi kita dalam tingkatan proses menulis
tersebut, selanjutnya kita akan
mengetahui bahwa dalam dunia tulis menulis dari proses menulis naskah sampai dengan
menerbitkan buku akan ada ekosistem penerbitan seperti slide berikutnya yaitu :
Dari
slide tersebut dapat dijelaskan bahwa
dalam proses penerbitan buku ada lingkungan atau ekosistem penerbitan
yang digambarkan dengan alur 4 pelaku penerbitan atau 4 stake holders yang menangani atau terlibat dalam proses penerbitan ,terdiri
dari penulis, penerbit, penyalur, dan pembaca.
Ekosistem penerbitan tersebut saling berkaitan satu sama lain dan harus saling kerjasama, saling mendukung, saling melengkapi sehingga akan terjadi sebuah lingkungan / ekosistem penerbitan yang seimbang , saling menguntungkan sehingga terjalin sebuah ekosistem yang baik.
Ekosistem penerbitan tersebut saling berkaitan satu sama lain dan harus saling kerjasama, saling mendukung, saling melengkapi sehingga akan terjadi sebuah lingkungan / ekosistem penerbitan yang seimbang , saling menguntungkan sehingga terjalin sebuah ekosistem yang baik.
Proses Naskah Menjadi
Buku
Selanjutnya
tayangan slide berikutnya berupa proses penerbitan naskah menjadi buku seperti
gambar besar berikut :
Dari
gambar besar proses naskah menjadi buku tersebut dapat dijelaskan bahwa
prosesnya diawali dengan seorang penulis yang menulis atau mempunyai naskah
yang akan diterbitkan oleh penerbit yang nantinya akan menjadi sebuah buku yang
akan sampai dan dibaca oleh para pembacanya.
Agar naskah tersebut menjadi buku harus melewati serangkaian proses di tengahnya yaitu proses penerbitan .
Agar naskah tersebut menjadi buku harus melewati serangkaian proses di tengahnya yaitu proses penerbitan .
Naskah diterbitkan
atau tidak diterbitkan
Naskah
yang sudah jadi yang ditulis oleh penulisnya dan dikirimkan ke penerbit
selanjutnya akan menjalani proses pertamanya. Naskah tersebut dapat diterbitkan
atau tidak dapat diterbitkan maka ada 2 kemungkinan yaitu : diterbitkan /diterima
atau tidak diterbitkan /ditolak.
1)
Diterbitkan
Sebuah
naskah yang sudah masuk penerbit setelah dinilai ternyata naskah tersebut layak
terbit maka akan diproses dengan melalui tahapan –tahapan. Setelah layak terbit
maka penerbit akan memberi tahu penulis
dengan surat pemberitahuan dan permintaan softcopy naskah.
Disertai syarat-syaratnya lengkap mulai dari judul, kata pengantar, daftar isi, pembahasan, sinopsis, data diri penulis. Walaupun naskah yang masuk sudah lengkap akan tetapi diedit terlebih dulu di tim editorial.
Disini akan diedit terutama dari sisi bahasanya. Kemudian setelah diedit akan diseting yang meliputi berapa ukuran bukunya, apa fontasinya, ada gambar-gambarnya/hiasannya atau tidak, tebal tipisnya buku, dan membuat cover bukunya disesuaikan dengan target marketnya dan lain-lain.
Setelah diedit, diseting, lalu dibuat covernya maka naskah tersebut akan segera dicetak yang disebut proses proofing. Setelah proofing akan dikembalikan ke penulis untuk diperlihatkan dan dikoreksi oleh penulis, sudah sesuai belum.
Dan tahap proofing ini , penerbit mengharapkan sudah final tidak ada revisi atau perubahan naskah lagi karena buku tersebut sudah ditunggu oleh pembacanya.
Disertai syarat-syaratnya lengkap mulai dari judul, kata pengantar, daftar isi, pembahasan, sinopsis, data diri penulis. Walaupun naskah yang masuk sudah lengkap akan tetapi diedit terlebih dulu di tim editorial.
Disini akan diedit terutama dari sisi bahasanya. Kemudian setelah diedit akan diseting yang meliputi berapa ukuran bukunya, apa fontasinya, ada gambar-gambarnya/hiasannya atau tidak, tebal tipisnya buku, dan membuat cover bukunya disesuaikan dengan target marketnya dan lain-lain.
Setelah diedit, diseting, lalu dibuat covernya maka naskah tersebut akan segera dicetak yang disebut proses proofing. Setelah proofing akan dikembalikan ke penulis untuk diperlihatkan dan dikoreksi oleh penulis, sudah sesuai belum.
Dan tahap proofing ini , penerbit mengharapkan sudah final tidak ada revisi atau perubahan naskah lagi karena buku tersebut sudah ditunggu oleh pembacanya.
Setelah
naskah proof tadi dikoreksi, diberi
catatan oleh penulis ( boleh dicoret-coret yang salah atau keliru ) kemudian
dikembalikan lagi kepada penerbit.
Berdasarkan coretan / koreksian dari penulis , penerbit akan melakukan koreksi dengan komputer sesuai dengan kemauan penulis, maka selanjutnya akan dibuatkan film kemudian ditempelkan di plat cetak , kemudian dimasukkan ke mesin cetak besar untuk dicetak lembar demi lembar atau teknis cetaknya disebut catered.
Lembaran-lembaran tersebut satu lembar isinya 8, 16 atau 30 halaman. Setelah dicetak lembar demi lembar selanjutnya dimasukkan ke dalam mesin lipat, lalu dipotong-potong dan diblending, dan sudah menjadi sebuah buku yang siap didistribusikan ke pembaca atau toko –toko buku.
Berdasarkan coretan / koreksian dari penulis , penerbit akan melakukan koreksi dengan komputer sesuai dengan kemauan penulis, maka selanjutnya akan dibuatkan film kemudian ditempelkan di plat cetak , kemudian dimasukkan ke mesin cetak besar untuk dicetak lembar demi lembar atau teknis cetaknya disebut catered.
Lembaran-lembaran tersebut satu lembar isinya 8, 16 atau 30 halaman. Setelah dicetak lembar demi lembar selanjutnya dimasukkan ke dalam mesin lipat, lalu dipotong-potong dan diblending, dan sudah menjadi sebuah buku yang siap didistribusikan ke pembaca atau toko –toko buku.
2) Tidak
diterbitkan / ditolak
Naskah
yang masuk ke penerbit, setelah dinilai ternyata tidak memenuhi unsur-unsur
atau syarat-syarat diterbitkan maka naskah tersebut akan dikembalikan ke
penulis disertai dengan surat pemberitahuan disuruh revisi atau tidak.
Jika disuruh revisi kemudian diminta lagi untuk mengembalikan ke penerbit, maka penulis harus segera merevisinya dan mengembalikan ke penerbit agar naskahnya tersebut dapat diterbitkan menjadi sebuah buku.
Jika disuruh revisi kemudian diminta lagi untuk mengembalikan ke penerbit, maka penulis harus segera merevisinya dan mengembalikan ke penerbit agar naskahnya tersebut dapat diterbitkan menjadi sebuah buku.
Apa yang penulis peroleh ?
Dari
gambar slide tersebut setelah proses penulisan naskah menjadi sebuah buku
selesai melewati tahapan—tahapan proses penulisan sampai penerbitan buku, maka
itu menjadi indikator berhasil atau tidaknya penulis tersebut.
Jika penulis berhasil artinya bukunya dapat terbit dan diterima pasar dengan baik maka penulis akan mendapatkan 4 hal yaitu :
Jika penulis berhasil artinya bukunya dapat terbit dan diterima pasar dengan baik maka penulis akan mendapatkan 4 hal yaitu :
1.
Kepuasaan
Penulis
akan memperoleh kepuasan batin , kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri jika bukunya terbit dan bermanfaat bagi orang
lain / pembacanya.
2.
Reputasi
Penulis
akan mendapatkan ketenaran, terkenal, karena dengan terbitnya buku yang beredar
dan dibaca oleh banyak orang . Pembaca / masyarakat akan banyak mengunjungi
media sosialnya.
Websitenya akan banyak pengunjung ,akan banyak yang menyukai buku-bukunya, dan ini menjadi indikasi buku tersebut laku atau tidak di pasaran.
Websitenya akan banyak pengunjung ,akan banyak yang menyukai buku-bukunya, dan ini menjadi indikasi buku tersebut laku atau tidak di pasaran.
3.
Karir
Dengan
terbitnya buku maka karir seseorang juga akan ikut meningkat karena dengan
mempunyai buku yang ber-ISBN akan meningkatkan penghargaan sebuah instansi untuk
menaikkan jabatan /pangkatnya/ jenjang karir menjadi meningkat.
4.
Uang /royalty
Dengan
buku yang terbit dan laku keras dipasaran, dibutuhkan banyak orang, dibaca banyak
orang, dibeli banyak orang maka royalty yang didapat dari penerbitan bukunya
tersebut juga semakin besar. Dan ini merupakan indikator paling nyata bahwa
penulis tersebut sukses / berhasil.
Maka penulis
jangan hanya puas sampai dengan menerbitkan buku saja, kemudian dicetak dan
dipajang di toko buku saja, karena kalau hanya dipajang maka penerbit akan rugi
besar.
Dan penerbit selalu berharap agar penulis itu mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya , dengan begitu penerbit juga akan mendapatkan keuntungan yang besar.
Jadi penulis harus aktif untuk ikut memasarkan dan mempromosikan bukunya tersebut. Antara penulis dan penerbit perlu saling kerjasama untuk keuntungan bersama.
Dan penerbit selalu berharap agar penulis itu mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya , dengan begitu penerbit juga akan mendapatkan keuntungan yang besar.
Jadi penulis harus aktif untuk ikut memasarkan dan mempromosikan bukunya tersebut. Antara penulis dan penerbit perlu saling kerjasama untuk keuntungan bersama.
Sistem Penilaian di Penerbitan
Penerbit
akan menilai naskah yang dikirim oleh
penulis.
Dan naskah itu dinilai akan sukses atau tidak yaitu dilihat dari peluang atau potensi pasar sebesar 50%, segi keilmuanya sebesar 30%, tim editingnya 10%, reputasi 10%.
Dan jika yang diterbitkan itu buku ajar harus yang sesuai dengan kurikulum, silabus. Sistem penilaian di penerbit terhadap naskah / buku yang akan diterbitkan tingkatannya seperti pada slide berikut:
Dan naskah itu dinilai akan sukses atau tidak yaitu dilihat dari peluang atau potensi pasar sebesar 50%, segi keilmuanya sebesar 30%, tim editingnya 10%, reputasi 10%.
Dan jika yang diterbitkan itu buku ajar harus yang sesuai dengan kurikulum, silabus. Sistem penilaian di penerbit terhadap naskah / buku yang akan diterbitkan tingkatannya seperti pada slide berikut:
Ciri-ciri buku yang diterbitkan
Untuk
melihat ciri-ciri buku yang dapat diterbitkan yang peluang pasarnya besar atau
sukses dapat dilihat dari slide berikut :
Dari gambar
tersebut dapat dijelaskan bahwa peluang besar untuk naskah diterbitkan yaitu
jika :
- temanya populer, dan penulisnya populer
( peluang besar untuk diterbitkan ).
- temanya populer tapi penulisnya tidak
populer, ( ada peluang diterbitkan) .
- temanya tidak populer tapi
penulisnya populer( ada peluang diterbitkan).
- temanya tidak popular, dan
penulisnya juga tidak populer ( ini kemungkinan kecil diterbitkan ).
Untuk
melihat tema-tema yang sedang hit, sedang hangat, sedang ngetren, sedang populer
dapat dilihat di google trend.
Biasanya yang akan selalu populer dan peluang pasarnya bagus adalah tema-tema yang ditulis tentang buku-buku pelajaran karena setiap tahun ajaran baru pasti akan laku terutama di awal-awal semester tentu saja sepanjang kurikulum tidak berubah .Maka sebagai penulis harus pandai-pandai mengambil peluang tersebut.
Biasanya yang akan selalu populer dan peluang pasarnya bagus adalah tema-tema yang ditulis tentang buku-buku pelajaran karena setiap tahun ajaran baru pasti akan laku terutama di awal-awal semester tentu saja sepanjang kurikulum tidak berubah .Maka sebagai penulis harus pandai-pandai mengambil peluang tersebut.
Kemudian
untuk melihat reputasi penulis yang
juga menjadi bahan pertimbangan penerbit dalam menerbitkan buku adalah dilihat
dari reputasi penulisnya. Dan ini dapat dilihat di google scholar untuk guru
atau google cendekia untuk
dosen.
Atau dari tulisan-tulisannya yang di media sosial minimal telah 2000 kali divisitasi pengunjungnya. Penerbit akan mempertimbangkan diterbitkan atau tidaknya sebuah buku dapat dilihat dari reputasi penulis tersebut di blog-blognya, di websitenya, facebooknya atau media sosial yang lain tentang seberapa banyak followernya ( minimal sudah mencapai 3000 lebih ).
Atau dari tulisan-tulisannya yang di media sosial minimal telah 2000 kali divisitasi pengunjungnya. Penerbit akan mempertimbangkan diterbitkan atau tidaknya sebuah buku dapat dilihat dari reputasi penulis tersebut di blog-blognya, di websitenya, facebooknya atau media sosial yang lain tentang seberapa banyak followernya ( minimal sudah mencapai 3000 lebih ).
Kategori Penulis
Proses
penerbitan buku tidak bisa terlepas dari jumlah cetak / oplah.
Oplah semakin besar itu akan semakin bagus dan tergantung kategori naskah yang dikirim oleh penulis seperti dalam gambar kwadran di atas.Dari situ dapat dilihat tingkat produktivitas dan kualitas naskah yang dikirim ke penerbit. Penjelasan gambar di atas yaitu :
Oplah semakin besar itu akan semakin bagus dan tergantung kategori naskah yang dikirim oleh penulis seperti dalam gambar kwadran di atas.Dari situ dapat dilihat tingkat produktivitas dan kualitas naskah yang dikirim ke penerbit. Penjelasan gambar di atas yaitu :
1. Penulis idealis juga industrialis
2. Penulis idealis tapi tidak
industrialis
3. Penulis tidak idealis tapi
industrialis
4. Penulis tidak idelais juga tidak
industrialis.
Maksud
dari penulis idealis adalah penulis yang menulis buku bukan semata-mata karena
ingin memperoleh uang / royalty.
Dan biasanya penulis yang idealis ini agak sluit untuk diajak kerjasama dengan penerbit karena biasanya buku yang diterbitkan harus sesuai dengan keinginan penulis.
Tapi sebelumnya penulis idealis ini dulunya juga termasuk kategori industrialis.
Dan biasanya penulis yang idealis ini agak sluit untuk diajak kerjasama dengan penerbit karena biasanya buku yang diterbitkan harus sesuai dengan keinginan penulis.
Tapi sebelumnya penulis idealis ini dulunya juga termasuk kategori industrialis.
Kemudian
penulis industrialis , ini menulis buku karena dorongan utamanya ingin
mendapatkan royalty / uang. Penulis ini lebih mudah diajak kerjasama.
Kategori Buku yang Laku
Buku-buku
yang disukai oleh penerbit adalah tentang ensiklopedi, misal ensiklopedi komputer,
ensiklopedi tokoh-tokoh dunia, ensiklopedi pramuka, kamus, anatomi tubuh,dan
lain-lain itu akan terus laku karena merupakan ilmu yang tak akan berubah dan
selalu dibutuhkan oleh pengguna/pembaca.
Dan penerbit tidak pernah menolak gaya selingkung dari penulis sepanjang penulis itu konsisten terhadap gaya selingkung yang digunakan dari awal penulisan sampai akhir penulisan.
Misalnya dari awal menggunakan gaya APA ( America Psycology Association), ALA ( America Language Association), MLA ( Michigan Language Association), CMS ( Chicago Manual Style), maka sampai akhir gaya yang dipakai harus sama.
Dan penerbit tidak pernah menolak gaya selingkung dari penulis sepanjang penulis itu konsisten terhadap gaya selingkung yang digunakan dari awal penulisan sampai akhir penulisan.
Misalnya dari awal menggunakan gaya APA ( America Psycology Association), ALA ( America Language Association), MLA ( Michigan Language Association), CMS ( Chicago Manual Style), maka sampai akhir gaya yang dipakai harus sama.
Buku-buku
yang laku dipasaran biasanya buku-buku yang kontennya ilmu-ilmu dasar misalnya
buku-buku pelajaran untuk SD, SMP, SMA /SMK, atau maksimal perguruan tinggi.
Level Materi dan Target Pasar
Adapun
target pasar dan level materi penerbitan buku ada 3 hal yaitu :
1. Beginner : Jumlah konsumen besar, dan
penulis juga besar.
2. Intermediate : Jumlah konsumen sedang / menengah
dan jumlah penulis juga sedang / menengah.
3. Advance : Jumlah konsumen sedikit dan
jumlah penulis juga sedkit.
Proses Administrasi Naskah di
Penerbitan
Proses ini terjadi di penerbitan yang
menggambarkan sampai dimana naskah yang dikirimkan penulis tersebut diproses
sehingga membutuhkan waktu beberapa hari /bulan untuk dapat terbit.
Ini juga perlu dimengerti seorang penulis dalam mengirimkan naskah ke penerbit sehingga akan memahami proses sebuah penerbitan. Lebih jelasnya dapat dilihat dalam gambar.
Ini juga perlu dimengerti seorang penulis dalam mengirimkan naskah ke penerbit sehingga akan memahami proses sebuah penerbitan. Lebih jelasnya dapat dilihat dalam gambar.
Model-model
kerjasama antara penulis dan penerbit
Untuk bentuk-bentuk atau model
kerjasama yang selama ini dijalin oleh Penerbit Andi dengan penulis seperti dalam
gambar berikut :
Langkah-langkah Menulis Naskah
Bagi
penulis yang ingin naskahnya diterbitkan oleh Penerbit Andi Yogyakarta adalah
agar menulis dengan teratur, tertib, cepat, aman, dan sesuai dengan target
waktu yang ditentukan. Maka harus memahami langkah-langkahnya untuk memulai
menulis buku sesuai step/langkah-langkah berikut :
Contoh
kerangka karangan yang baik sebagai penyemangat agar dapat cepat menyelesaikan
tulisan.
Sebelum
mengakhiri paparan materinya, Pak Joko Mumpuni berpesan bahwa sebagai penulis
apalagi penulis pemula jangan takut dituduh plagiator , perhatikan teknik
menulis agar terhindar dari tindakan plagiasi.
Selanjutnya Pak Joko mengatakan :
” Tidak ada satu judul bukupun di dunia ini yang ditulis dan diterbitkan tanpa referensi / sumber buku yang lain. Jika kita menuliskan pada satu judul buku hanya satu referensi disebut plagiator, tapi jika kita menuliskan pada satu judul buku dengan banyak referensi maka disebut riset (research)”.
Selanjutnya Pak Joko mengatakan :
” Tidak ada satu judul bukupun di dunia ini yang ditulis dan diterbitkan tanpa referensi / sumber buku yang lain. Jika kita menuliskan pada satu judul buku hanya satu referensi disebut plagiator, tapi jika kita menuliskan pada satu judul buku dengan banyak referensi maka disebut riset (research)”.
Ungkapan Bijak dari Tokoh Penulis
Menutup
pertemuan , Pak Joko menyampaikan bahwa ada dua tokoh penulis dunia yang sangat
beliau suka dan menginspirasi yaitu dari James A. Michener mengatakan bahwa
“dia mengakui bukan seorang penulis yang hebat, tetapi dia hebat dan excellent dalam menuliskan kembali dari tulisan-tulisan orang lain”.
“dia mengakui bukan seorang penulis yang hebat, tetapi dia hebat dan excellent dalam menuliskan kembali dari tulisan-tulisan orang lain”.
Dan seorang tokoh bernama Imam Al Ghazali berikut :
Demikian materi tentang proses
penulisan buku ajar semoga semakin menambah semangat untuk segera menerbitkan
buku yang bermutu.
Gunungkidul,
Sabtu,9 Mei 2020
Amazing ibuk...kereen..lbh lngkaap..
BalasHapusJoss! Paket Komplit
BalasHapusKeren, lengkap dan rapi,. good job ibu
BalasHapusterima kasih sahabat-sahabatku semua di grup belajar menulis online gelombnag 8..sukses utk kalian semua
BalasHapus