OLEH : ENI SETYOWATI, S.Pd.
( Disarikan dari Materi 21 Kuliah
Belajar Menulis Online Gelombang 8)
Nara
Sumber : Dr.Uswadin
https://uswadinlabschool.blogspot.com
Rabu
, 29 April 2020
Sekilas Profil Narasumber
Beliau lahir di Brebes
tanggal 15 Maret 1968.
Pendidikan terakhir beliau pendidikan MP S3 UNJ.
Riwayat kerja beliau Guru SMP Labschool Jakarta dan Kebayoran. Beliau juga sebagai kepala Sekolah SMP Labschool Cibubur dari tahun 2011- 2019. Beliau juga Pengembang Labschool UNJ.
Dari pernikahan beliau dikarunia 2 orang anak.
Alamat beliau di Matraman Jakarta Timur.
Alamat Email : dinusawa15@gmail.com
Pendidikan terakhir beliau pendidikan MP S3 UNJ.
Riwayat kerja beliau Guru SMP Labschool Jakarta dan Kebayoran. Beliau juga sebagai kepala Sekolah SMP Labschool Cibubur dari tahun 2011- 2019. Beliau juga Pengembang Labschool UNJ.
Dari pernikahan beliau dikarunia 2 orang anak.
Alamat beliau di Matraman Jakarta Timur.
Alamat Email : dinusawa15@gmail.com
**
Rabu siang, pukul 13.00 – 15.00 WIB, kembali kami menerima materi perkuliahan di Grup WhatsAAp Belajar Menulis Online Gelombang 8. Selama bulan Ramadhan jadwal kuliah belajar menulis online yang diinformasikan oleh Om Jay , memang berlangsung siang hari. Sambil mengisi waktu siang selama bulan puasa , untuk mengalihkan rasa lapar dan dahaga, walau memang sudah NIAT “ lillahi ta’ala “ sebelumnya. Dengan disirami materi tentang menulis semoga dapat memberi keberkahan bagi para peserta kuliah sehingga dapat menuangkan ide-ide menulis tentang indahnya Ramadhan di tengah pandemi coronavirus.
Setelah Om Jay mempersilahkan , Dr. Uswadin selaku narasumber menyapa peserta kuliah dengan salam. Dan beliau juga mengungkapkan tentang motto hidupnya “ Bermanfaatlah untuk sesama”. Kali ini narasumber akan menyampaikan materi tentang “ Belajar, Belajar dan Belajar Menulis Setiap Hari”.
Dr. Uswadin, mengawali
penyampaian materinya dengan mengatakan bahwa beliau selalu mencatat / menulis ide-ide
yang datang / muncul dalam sebuah catatan / buku kecil sebelum ide itu hilang,
dan nantinya akan menuliskannnya menjadi sebuah tulisan yang lengkap. Ide itu
akan datang / muncul setiap saat, kapan saja, di mana saja, oleh karena itu
harus selalu sedia buku kecil dan ballpoin untuk menuliskannya. Selanjutnya
jika sudah mendapat poin-poin penting, sewaktu-waktu kita sudah dalam kondisi /
suasana yang tepat, kita kembangkan menjadi sebuah tulisan yang lebih lengkap. Berikut
contoh catatan kecil dari Dr. Uswadin ketika ide muncul di benak beliau :
Dari contoh catatan kecil
tersebut akhirnya menjadi sebuah tulisan berikut :
1.
Adanya sebuah keyakinan bahwa segala
sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah karena Allah SWT. akan memberikan
hikmah di dalamnya. Allah telah berfirman dalam kitab suci yang artinya : Tidak
ada sesuatu yang sia-sia dari penciptaan Allah (QS 3: 191). Allah berkehendak
atas segala sesuatu yang terjadi di bumi ataupun di langit, karena Dia adalah
maha berkehendak (QS 85:16). Peristiwa terjadinya Corona Virus di daerah Wuhan
China di penghujung tahun 2019 dan akhirnya melebar hampir menyentuh seluruh
negara di dunia sehingga menjad wabah pandemik yang dikenal dengan Pandemik
Covid-19.
Wabah
virus Corona telah merubah dunia secara mendadak, suasana keramaian yang semula
terjadi di seluruh belahan dunia menjadi kesunyian yang merata, aktivitas sekolah
dan perkantoran di rubah menjadi bekerja dan belajar di rumah, perusahaan dan
industri terpaksa berhenti sesaat, dan beberapa berdampak lahirnya pemutusan
hubungan kerja (PHK), pertumbuhan ekonomi melambat dan berimbas kepada
menurunya kemampuan ekonomi masyarakat khususnya masyarakat kalangan bawah.
Bahkan aktivitas keagamaan yang sakral pun yang semula dilakukan di tempat
ibadah dilaksanakan di rumah. Bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan
belajar di rumah (work from home and home
learning).
Kebijakan
social distancing dan physical distancing yang diterapkan dengan adanya
karantina wilayah atau pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam rangka
mencegah penularan telah diterapkan di berbagai daerah. Karena pola penyebaran
virus ini sulit dideteksi sehingga menghindari kontak langsung dengan orang
lain pada saat sekarang sangat disarankan. Semua orang mempunyai potensi untuk
menularkan virus ini, karena penyakit ini kadang ditularkan oleh Orang Tanpa
Gejala (OTG) yang telah berinteraksi dengan orang yang terpapar virus. Penyakit
ini memang tidak memandang strata sosial, pejabat tinggi atau rakyat biasa,
ras, negara, bahkan agama, semua memiliki potensi yang sama terpapar.
Negara-negara maju dan terkenal bersih di Eropa dan Amerika-pun tidak luput
dari virus ini. Bahkan menurut data Worldometer per 24 April 2020 pukul 00:31
GMT, Amerika menjadi episentrum wabah ini karena korban yang sangat banyak dan
jumlah positif mencapai 879.598 kasus, meninggal 49.812 dan sembuh 85.679
orang.(https://www.worldometers.info/coronavirus/country/us/).
Kebijakan-kebijakan
strategis telah diambil oleh pemerintah negara-negara di dunia, tidak
terkecuali Indonesia untuk dapat menekan penyebaran virus corona dan mengatasi
dampak-dampak yang timbul dari akibat virus. Beberapa langkah tersebut antara
lain menerapkan PSBB, menetapkan Work From Home, belajar di rumah (home
learning), menyiapkan Rumah Sakit Darurat, Pembatasan angkutan umum, keharusan
menggunakan masker, memberikan bantuan sosial kepada warga terdampak, dan yang
terakhir adalah pelarangan mudik menjelang lebaran yang merupakan tradisi turun
temurun di Indonesia.
Hal-hal
di atas merupakan dampak-dampak yang muncul karena adanya wabah virus Corona
ini. Namun dibalik itu semua ternyata ada dampak-dampak positif yang
ditimbulkan oleh adanya virus corona ini bagi manusia, bumi dan alam semesta.
Beberapa dampak positif atau hikmah yang muncul antara lain:
- Lahirnya kembali kesadaran akan pentingnya
peran pendidikan di keluarga, bahwa peran orangtua dalam mendidik anak, adalah
kewajiban yang utama dan pertama.
- Kedekatan dan keakraban keluarga semakin
erat, dalam kondisi biasa, anak-anak kurang mendapat perhatian orangtua karena
kesibukan orangtua di luar rumah untuk mencari penghasilan/ berusaha. Namun
dengan work from home, orang tua dapat menemani anak-anak dan bersama di rumah
dalam waktu yang cukup lama.
- Kesadaran kebersihan masyarakat semakin
membaik dengan lahirnya kesadaran mencuci tangan dan menerapkan pola hidup
bersih, bijak pada saat batuk dan bersin serta adanya kerja bakti membersihkan
rumah dan lingkungan serta penyemprotan disinfektan di lingkungan.
- Adanya kesadaran dari masyarakat bahwa
mendidik anak ternyata berat, banyak orangtua selama home learning merasa
kesulitan mendampingi anak-anaknya belajar di rumah. Mereka ingin segera
kondisi normal sehingga anak-anak bisa kembali ke sekolah dan belajar di
sekolah. Demikian pula dengan anak-anak yang merasa belajar di sekolah lebih
menyenangkan, karena bisa bertemu dengan kawan-kawan, guru dan lingkungan yang
lebih luas.
- Guru-guru menjadi akrab dengan teknologi
untuk pembelajaran, yang semula belum terbiasa menggunakan berbagai aplikasi
dan beberapa tools untuk e-learning atau menggunakan gawai untuk pembelajaran
maka sekarang hampir semua guru menjadi akrab menggunakan perangkat tersebut,
ada yang menggunakan aplikasi dari google, ada zoom cloud meeting, web sekolah,
whats app group, email dan lain-lain. Tuntutan pelayanan dalam Pembelajaran
Jarak Jauh (PJJ) selama Belajar dari Rumah (BDR) maka guru mau tidak mau harus
menggunakan TIK dalam pembelajaran.
- Polusi udara di kota-kota besar dunia
menurun dan udara lebih sehat dan bersih. Beberapa negara di dunia dilaporkan
bahwa kualitas udara dengan kebijakan work from home yang membatasi aktivitas
manusia. Menurut data Satelit Copernicus Sentinel-5P baru-baru ini memetakan
polusi udara di Selruh Eropa serta China mengungkapkan adanya penurunan yang
signifikan dalam konsentrasi nitrogen. (liputan6.com)
- Bumi semakin menjadi lebih baik karena
getaran bumi semakin berkurang. Dikutip detikINET dari CBS, periset yang
memantau pergerakan Bumi menyebut bahwa disetopnya sistem transportasi, bisnis
dan kegiatan manusia lain berkolerasi dengan getaran Bumi lebih rendah dari
biasanya.
- Menurunnya emisi gas rumah kaca dan
perbaikan lapisan Ozon. Sebagaimana dilansir dari Tehran Times, sejak awal
2020, banyak orang mengalami hal tak terduga. Untuk pertama kalinya secara
berturut-turut, emisi gas rumah kaca, konsumsi bahan bakar fosil, lalu lintas
udara, darat dan laut secara drastis telah menurun. Keadaan tersebut membuat
emisi gas rumah kaca pada Maret 2020 menjadi sama kondisinya dengan 1990-an,
yaitu 30 tahun yang lalu. Menurut Darvish, menurunnya pergerakan manusia di
alam dan lingkungan luar ruangan secara signifikan mulai mengurangi jumlah
polusi suara dan gempa bumi. (
https://www.kompas.com/global/read/2020/04/22/064100670/bumi-rayakan-kondisi-terbaiknya-di-tengah-wabah-virus-corona?page=all.)
- Satu hal yang baik dari adanya musibah
corona adalah, munculnya solidaritas sosial yang tumbuh di kalangan masyarakat.
Kesadaran berbagi kepada yang membutuhkan muncul di berbagai komunitas dan
masyarakat. Ada pesan yang menarik dari peristiwa ini, walaupun fisik berjauhan
namun hati dan perhatian selalu dekat.
- Kesadaran membantu para petugas kesehatan
yang dilakukan oleh beberapa kalangan masyarakat karena adanya kesadaran bahwa
para petugas kesehatan adalah garda penting dalam mengatasi dan menyembuhkan
wabah covid-19. Bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD) yang semakin mahal
harganya karena terbatasnya persediaan, bantuan masker serta hand sanitizer
sampai kepada bantuan baerupa makanan dan minuman serta buah-buahan untuk
mendukung stamina para petugas kesehatan. Kondisi ini baru terjadi saat adanya
wabah virus corona ini, dan sebelumnya masyarakat sangat jarang membantu
petugas kesehatan dalam kondisi normal.
Demikianlah
beberapa hikmah yang dapat diambil dengan adanya wabah virus corona. Banyak
kejadian yang menyedihkan namun tidak sedikit juga yang memberikan kabar
kegembiraan dan kebaikan bagi kehidupan manusia pada masa mendatang. Yang utama
bagi kita semua sekarang adalah, tetap berpikir positif, menjaga kesehatan,
menggunakan masker jika keluar, jaga jarak dan lebih baik di rumah (stay at
home and keep health), serta peduli dengan masyarakat yang membutuhkan.
Memasuki
Ramadhan 1441 H marilah kita perbanyak berdoa kepada Allah swt agar musibah
covid-19 ini dapat segera berlalu dari bumi tercinta, dan kehidupan dapat
normal kembali dengan suasana yang lebih sehat, lebih peduli dan lebih bahagia.
Pasti ada rencana Allah yang indah untuk kehidupan manusia yang akan datang.
Inna maal usri yusro, wa inna maal usri yusro. Bersama kesulitan ada kemudahan
dan bersama kesulitan ada kemudahan.
Woww, sungguh luar biasa apa
yang dilakukan Dr. Uswadin.Dari mencatat hal-hal / poin-poin dalam buku kecil,
akhirnya dapat tertuang menjadi sebuah karya yang penuh daya pikat untuk
dibaca.
Menurut Dr. Uswadin,
tulisan kita dapat dibagikan ke publik dengan melalui blog yang kita punya atau
media sosial lainnya seperti facebook
atau media online yang lain atau ke media cetak. Kita harus berani untuk
mengirimkan tulisan kita ke media cetak atau media online. Jangan takut tulisan
kita ditolak. Jangan pernah menyerah dan putus asa untuk mengirimkan tulisan kita
agar dapat dibaca dan dinikmati banyak orang. Jika tulisan kita dimuat akan ada
kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri di hati kita, apalagi kalau tulisan kita dimuat di surat kabar
yang sudah populer atau berskala nasional. Tulisan yang kita upload di media
sosial / blog juga akan menjadi sumber informasi bagi diri kita juga orang
lain. Jadi sesuai dengan motto hidup beliau bahwa bermanfaatlah untuk orang
lain. Kalau tidak bisa dengan harta ya dengan tulisan-tulisan kita yang penuh
pelajaran , wawasan atau informasi-informasi yang dibutuhkan orang lain, itu
salah satu cara agar kita bisa bermanfaat bagi orang lain. Berikut contoh
tulisan beliau yang dimuat di media cetak :
2.
Contoh lain dari catatan
sehari-hari beliau yang dikembangkan menjadi sebuah tulisan dengan judul “
*PESANTREN
BAITI JANNATI*
Oleh
: Dr. Uswadin
Ada
yang menarik di awal-awal tahun 2020, tahun yang memiliki angka kembar yaitu
duapuluh duapuluh. Peristiwa pulangnya santri dari berbagai pondok pesantren ke
rumah masing-masing, bukan karena akhiru sannah atau akhir tahun,
bukan pula karena libur tengah semester. Pesantren yang memulangkan santrinya
pun bukan hanya satu atau dua pesantren saja, namun semuanya mulai pesantren
yang dikenal di seluruh negeri maupun pesantren biasa.
Pesantren
Tebu Ireng, Pesantren Gontor, Pesantren Assalam, Pesantren Daurut Tauhid,
Pesantren Darunnajah, Pesantren Darul Quran dan deretan nama pesantren lainnya
hampir semuanya memulangkan santrinya ke rumah masing-masing. Pemulangan santri
ini dikarenakan adanya wabah virus corona (covid-19) yang mewabah di seluruh penjuru
dunia, tidak terkecuali Indonesia. Pesantren mengambil kebijakan untuk mencegah
terjadinya penularan dan pencegahan wabah ini maka semua santri dipulangkan.
Hal ini seperti dilakukan sekolah-sekolah yang telah melakukan kegiatan belajar
dari rumah atau home learning dengan model Pembelajaran Jarak Jauh
(PJJ).
Aktifitas
pondok pesantren yang biasanya ramai, sontak menjadi sepi. Kegiatan pengajian
yang biasanya dihadiri oleh para santri dan warga sekitar menjadi sepi,
kegiatan-kegiatan olah raga di lapangan sekitar pesantren pun tidak ada,
aktivitas pondok dengan hiruk pikuknya santri yang berlalu lalang dan membaca
kitab di sudut-sudut pondok juga lenyap, bahkan qiyamullail yang rutin
dilaksanakan bersama-sama dengan ratusan santri menjadi hening seketika. Pondok
pesantren sekarang ditinggali oleh beberapa pengurus yang menjaga dan mengisi
kajian-kajian yang dilakukan secara daring atau online melalui
sarana-sarana yang dimiliki dan dikuasai pesantren seperti media televise,
radio, streaming youtube, facebook, atau
menggunakan zoom dan google meet yang sekarang sedang marak
digunakan oleh orang-orang.
Pulangnya
santri dari pondok pesantren kemungkinan akan berlangsung seiring
dengan merebaknya wabah pandemi corona ini. Kita semua berharap wabah ini tidak
berlangsung lama dan bisa segera hilang dari bumi tercinta ini, khususnya
Indonesia. Dengan adanya para santri kembali ke rumah maka sekarang muncul
adanya pesantren baru, yaitu Pesantren Baiti Jannati.
Pesantren
Baiti Jannati adalah pesantren yang muncul di masa pandemic Covid-19 ini,
rumah-rumah yang sangat jarang dijadikan tempat tarawih pada saat Ramadhan
serentak diisi dengan kegiatan taraweh, hal ini dikarenakan adanya larangan
shalat berjamaah di masjid dan mushola. Suasana shalat wajib menjadi tidak
biasa, hampir selama lima waktu dilakukan oleh orang-orang di rumah dengan
berjamaah. Apalagi rumah yang kedatangan santri dari berbagai macam pondok,
maka suasananya akan lebih berbeda lagi. Kegiatan tadarus dan menghafal quran
serta mengkaji kitab-kitab kuning atau kitab kajian lainnya dilakukan di
sudut-sudut rumah atau kamar-kamar santri/ siswa.
Ayah
yang menjadi kepala keluarga sekarang merangkap menjadi Kyai dan Imam di
pesantren Baiti Jannati, demikian pula dengan Ibu yang sekarang menjadi Nyai di
Pesantren yang sama. Pesantren Baiti Jannati akan lebih semarak apabila
dilakukan tadarus bersama antara anggota keluarga, ceramah singkat dan
bersama-sama untuk berlomba dalam kebaikan apalagi di bulan yang penuh berkah
dan ampunan, yaitu Ramadhan 1441 hijriah ini.
Semoga
Pesantren Baiti Jannati dapat dilakukan oleh semua keluarga walaupun dengan
situasi dan kondisi yang berbeda. Mungkin ada yang tidak maksimal karena
kendala-kendala yang ada di masing-masing rumah tangga/ keluarga. Ayah tidak
selalu harus menjadi imam, anak-anak laki-laki yang sudah dewasa
atau baligh pun sudah bisa bergantian menjadi imam. Jika kita
memanfaatkan keterbatasan-keterbatasan yang ada maka kendala apapun bisa
diatasi. Tetap semangat dan tetap stay at home, semoga Covid-19 cepat
berlalu dan pesantren-pesantren akan kembali hidup dan berjalan normal kembali.
Sumber:
http://uswadinlabschool.blogspot.com/2020/04/pesantren-baiti-jannati.html
Menurut Dr. Uswadin, kita
sebagai seorang guru kalau setiap hari terbiasa menulis , maka tulisan-tulisan
kita akan dapat dijadikan buku-buku pelajaran yang kita ampu. Karena setiap
hari kita menyampaikan materi-materi / hal-hal pembelajaran kepada siswa, maka
akan lebih mudah menuliskannya menjadi sebuah buku. Dari ide-ide yang datang /
muncul, kita juga dapat menulis syair lagu yang akan menjadi sebuah lagu yang
dapat dinyanyikan.Silahkan dicoba, pasti bisa, imbuhnya memberi semangat untuk
terus menulis.
Contoh-contoh judul –judul
buku dari Dr. Uswadin :
Ketika ada pertanyaan –pertanyaan
dari para peserta yang sangat antusias ingin mendapatkan tambahan wawasan , pengetahuan,
ilmu dan pengalaman dari narasumber yang hebat, Dr. uswadin mengatakan bahwa
hasil sebuah penelitian ilmiah juga dapat dijadikan sebuah buku populer kalau
dilengkapi dengan data dan fakta hasil penelitian yang sudah valid. Jadi penelitian
ilmiah dapat dijadikan tulisan populer dengan pengemasan tulisan yang lebih mudah dibaca dan dipahami pembaca.
Caranya antara lain sebagai berikut :
1. Mengambil
latar belakang dari penelitian ditulis lagi di bagian pendahuluan dengan bahasa
yang simpel saja. Bisa dipecah menjadi 2 bab.
2. Menyampaikan
penemuan penting atau ide penting apa dari penelitian tersebut. Ini bisa di
bagi menjadi 3 atau 4 bab.
3. Rekomendasi apa dari
penulisan tsb dalam 1 bab.
4. Penutup atau kesimpulan
jadikan 1 bab.
5. Tambahkan gambar atau
foto atau data yg membuat tulisan
menjadi lebih menarik.
Dr. Uswadin menyampaikan
trik agar tulisan dapat mengalir dan mempesona, ketika ada pertanyaan tentang
hal itu, yaitu :
- Menulis
,menulis dan belajar menulis.
- Yang
penting jangan dipaksakan kalau sedang tidak
mood.
Suasana batin
sangat mempengaruhi dalam menulis.
sangat mempengaruhi dalam menulis.
- Sebelum
di
upload minimal dibaca lagi 3 kali dan nanti kita akan menemukan kekurangannya,
barulah diedit / direvisi. Atau kalau ada kawan yang mau membaca sebelum di upload, silahkan untuk berkomentar
tentang tulisan kita.
- Strategi
yang dilakukan agar tulisan kita dapat dimuat di media cetak atau diupload di media online adalah
memantas-mantaskan dulu tulisan kita. Jika sudah dinilai layak maka akan diterima oleh redaksi
/ penerbit, karena kita juga bersaing dengan tulisan- tulisan orang lain.
- Jika
tulisan kita ditolak atau tidak diterima jangan membuat kita putus harapan.Apalagi jaman
sekarang semakin gampang untuk mengirim tulisan yaitu dapat lewat email.
Cara
menuangkan ide
- Menuangkan
ide agar mengalir yang harus kita lakukan yaitu membuat runtutan dulu dalam konsep-konsep kita. Setelah kita anggap runtut baru dituangkan
dalam tulisan.
- Setelah
tulisan jadi kita baca, baca dan baca lagi, kemudian tinggalkan / diamkan beberapa waktu antara 1 sampai 2 jam barulah kita ulangi untuk membacanya lagi. Dari pengalaman
Dr. Uswadin, beliau menulis seperti contoh-contoh di atas tadi memerlukan waktu
kurang lebih 4 jam dari konsep menulis, mengkoreksi hingga menjadi sebuah
tulisan. Kemudian proses dari mendapatkan ide agar menjadi sebuah tulisan itu
tergantung komitmen , kesempatan dan kemauan dari diri sendiri untuk segera
menyelesaikannya.
Cara membangun kepercayaan
diri dalam menulis, menurut Dr. Uswadin adalah terus saja menulis dan belajar
menulis, lama-lama akan kita dapatkan kepercayaan diri untuk terus menerus
menulis.
Kemudian untuk mengatasi blank/ mengalami jalan buntu / kehabisan
ide dalam menulis, dr. Uswadin menyampaikan trik untuk mengatasinya yaitu :
- Jika
saat menulis nge-blank, maka kita perlu mengistirahatkan diri. Karena otak dan
kemampuan kita juga mempunyai keterbatasan jadi perlu istirahat ( rest ) atau rilek dulu. Kalau sudah merasa fresh ( segar kembali ) tinggal melanjutkan
menulis.
- Jangan
memaksakan diri menulis kalau lagi nge -blank karena akan membuat stress sendiri.
- Jadikan
menulis sebagai hiburan. Untuk konsisten menulis setiap hari memang berat, maka jangan memaksakan diri
kalau memang kita belum ada ide. Dan menuliskan hal-hal yang sudah biasa ditulis akan
membuat pembaca bosan untuk membacanya.
- Sering-seringlah
membaca tulisan orang-orang yang bagus sehingga terpengaruh dan terbawa bagus
tulisan yang kita hasilkan.
- Berlatih,
berlatih dan berlatih. Minta saran dari
orang lain agar tulisan kita menjadi lebih bagus.
- Jangan
kalah sebelum mencoba.
- Kita
harus dapat mengambil momen-momen penting sehingga buku kita pas dan diperlukan
orang.
- Tetap
optimis dan husnudzon kepada Allah, inna maal usri yusro wa inna maal usri
yusro.
- Tetaplah
berusaha, dan Allah akan menghargai usaha kita dari jalan yang tidak disangka
sangka.
- Tetap
belajar, belajar dan belajar menulis. Jika terbiasa akan menjadi nikmat.
- Jangan
menyerah pada saatnya kita akan tersenyum dengan tulisan kita.
Dr. Uswadin juga
menyampaikan bahwa jika banyak ide datang / muncul maka itu akan lebih bagus,
artinya akan dapat ditulis menjadi banyak tulisan dengan sudut pandang tulisan
yang berbeda-beda walau idenya hanya satu tema tapi dapat dibuat menjadi berbagai
macam sajian tulisan. Contoh judul-judul buku beliau :
Kemudian Dr. Uswadin juga
menyarankan dalam membuat blog dapat memanfaatkan sarana yang lain misalnya
menggunakan wordpress untuk resep-resep,
kompasiana untuk cerpen, blog untuk puisi dan lagu. Namun
kendalanya kita harus sering mengunjungi akun-akun tersebut. Bagi penulis
pemula untuk awal-awal cukup satu blog dulu
, jika tulisan-tulisan dalam blog kita menarik
maka akan di baca orang. Dari situ kita akan dapat melihat statistik tulisan
kita , berapa yang sudah membaca dan berkunjung ke blog kita dan darimana saja.
Dalam menulis fiksi itu
perlu kreativitas dan imajinasi yang tinggi. Untuk membuat ending sebuah cerita / tulisan ada beberapa pendekatan, yaitu
1). Membuat pembaca penasaran, ini berarti akan ada lahir
tulisan
berikutnya.
2). Pembaca sampai
kesimpulan ini berarti ending bisa
dibuat
happy ending atau sad
ending atau normal.
3). Adakah pesan moral yang ingin disampaikan
kepada
pembaca. Tulisan belum sempurna kalau
tidak ada
penutupnya.
Untuk menimbulkan
kreativitas kita dalam menulis memang harus banyak membaca tulisan orang lain dan
mencari literatur pendukung
baik text
book maupun dari internet. Kemudian kita ramu sesuai dengan kemampuan
kita dan gaya menulis kita.
Trik-trik
merangkai suatu kalimat untuk menulis adalah :
- harus sesuai kaidah dasar bahasa Indonesia,
ada SPO dan adanya keterpaduan dan keruntutan kalimat satu dengan yang lain.
Hindari membuat paragraf panjang apalagi sampai satu halaman. Idealnya dalam 1
halaman ada minimal 2 sd 4 paragraf, sehingga pembaca tidak lelah. Dan untuk
itu harus dicoba terus dan terus di coba
lama-lama akan terbiasa.
- dalam
merangkai kalimat bisa dibantu dengan mengutip pendapat atau dari kitab suci
atau dari teorisehingga dapat kita kembangkan lagi. Usahakan ada keruntutan
atau kekoherensian
antar kalimat, Insya Allah enak
dibaca.
Mengakhiri materi kuliah
hari ini Dr. Uswadin dan Om Jay selaku moderator mengharapkan jika masih ingin
bertanya silahkan menghubungi narasumber via WA, dan pesan beliau kepada
peserta kuliah selamat berbuka puasa,mohon maaf jika banyak kekurangan, dan jangan pernah menyerah untuk dapat menulis
sebagaimana ketika kecil tidak takut jatuh saat belajar berjalan, dan semoga peserta kuliah Belajar Menulis Online semua sukses, amiiin ya rabbal alamiiin.
Kemudian Om Jay mengakhiri
pertemuan dengan mengucapkan terima
kasih pada Dr.Uswadin, dengan harapan semoga kita semua semakin bertambah
ilmunya dan sehat selalu. Aamiin.
Gunungkidul,
Rabu 22 April 2020
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar