OLEH : ENI SETYOWATI, S.Pd.
( Disarikan dari Materi 25 Kuliah
Belajar Menulis Online Gelombang 8)
Narasumber : Much.Khoiri ( Master Mmcho)
Selasa 5 MEI 2020
Sekilas
Profil Narasumber :
Beliau
mulai memuatkan tulisan di media cetak sejak 1986/1987 (kuliah semester 3. Lahir
di Desa Bacem, Madiun 24 Maret 1965.
Much. Khoiri kini menjadi dosen dan
penulis buku dari FBS Universitas Negeri Surabaya (Unesa), trainer, editor,
penggerak literasi.
Alumnus International Writing Program di University of Iowa (1993) dan Summer Institute in American Studies di Chinese University of Hong Kong (1996) ini trainer untuk berbagai pelatihan motivasi dan literasi.
Ia masuk dalam buku 50 Tokoh Inspiratif Alumni Unesa (2014). Pernah menjadi Redaktur Pelaksana jurnal kebudayaan Kalimas dan penasihat jurnal berbahasa Inggris Emerald. Pernah menjadi redaktur Jurnal Sastra dan Seni. Selain menghidupkan beberapa komunitas penulis, ia juga pernah mengomandani Ngaji Sastra di Pusat Bahasa Unesa bersama para sastrawan.
Karya-karyanya (fiksi dan nonfiksi) pernah dimuat di berbagai media cetak, jurnal, dan onlinebaik dalam dan luar negeri. Ia telah menerbitkan 42 judul buku tentang budaya, sastra, dan menulis kreatifbaik mandiri maupun antologi.
Buku larisnya antara lain:
Alumnus International Writing Program di University of Iowa (1993) dan Summer Institute in American Studies di Chinese University of Hong Kong (1996) ini trainer untuk berbagai pelatihan motivasi dan literasi.
Ia masuk dalam buku 50 Tokoh Inspiratif Alumni Unesa (2014). Pernah menjadi Redaktur Pelaksana jurnal kebudayaan Kalimas dan penasihat jurnal berbahasa Inggris Emerald. Pernah menjadi redaktur Jurnal Sastra dan Seni. Selain menghidupkan beberapa komunitas penulis, ia juga pernah mengomandani Ngaji Sastra di Pusat Bahasa Unesa bersama para sastrawan.
Karya-karyanya (fiksi dan nonfiksi) pernah dimuat di berbagai media cetak, jurnal, dan onlinebaik dalam dan luar negeri. Ia telah menerbitkan 42 judul buku tentang budaya, sastra, dan menulis kreatifbaik mandiri maupun antologi.
Buku larisnya antara lain:
Jejak Budaya Meretas Peradaban (2014), Rahasia TOP
Menulis (2014), Pagi Pegawai Petang Pengarang (2015), Much. Khoiri dalam 38
Wacana (2016), kumpuis Gerbang Kata (2016), Bukan Jejak Budaya (2016), Mata
Kata: Dari Literasi Diri (2017), Write
or Die: Jangan Mati sebelum Menulis Buku (2017), Virus Emcho: Berbagi Epidemi Inspirasi
(2017), Writing Is Selling (2018), Praktik Literasi Guru Penulis Bojonegoro
(2020), Virus Emcho: Melintas Batas Ruang Waktu (2020), dan SOS Sapa Ora Sibuk:
Menulis dalam Kesibukan (2020).
Sekarang dia sedang menyiapkan naskah buku tentang menulis, budaya, literasi, dan karya sastra (puisi dan cerpen). Dia cukup aktif menulis di muchkhoiriunesa.blogspot.com; www.kompasiana.com/much-khoiri; muchkhoiri.gurusiana.id.; jalindo.net; dan sahabatpenakita.id.
Sekarang dia sedang menyiapkan naskah buku tentang menulis, budaya, literasi, dan karya sastra (puisi dan cerpen). Dia cukup aktif menulis di muchkhoiriunesa.blogspot.com; www.kompasiana.com/much-khoiri; muchkhoiri.gurusiana.id.; jalindo.net; dan sahabatpenakita.id.
Instagram: @much.khoiri dan
@emcho_bookstore.
Emailnya:
HP/WA: 081331450689. Facebook: Much Khoiri-90.
Persiapan kuliah
online Belajar Menulis di bawah asuhan Om Jay hari Selasa , tanggal 5 Mei 2020 dimulai pukul
13.00-15.00 WIB bersama Bapak Much. Khoiri atau biasa disapa Master
Emcho.
Mengawali pertemuan siang ini Om Jay menyapa Master Emcho dengan
sebutan guru hebat Indonesia yang akan memberikan pencerahan tambahan
pengetahuan tentang “ Menulis dalam Kesibukan “.
Wow, temanya
menggelitik, pasti isinya juga unik dan menarik.
Setelah
dipersilahkan oleh Om Jay selaku moderator, Master Emcho menyapa peserta dengan
ungkapan semoga hari-hari selalu dianugerahi keselamatan , menebar salam kesejahteraan
dan diberkahi kesehatan untuk seluruh anggota keluarganya Om Jay di rumah kedua
di dunia maya.
Menurut Master Emcho , merasakan
kebahagiaan yang sangat dapat berjumpa peserta kuliah online dalam
sebuah grup kreatif yang telah didesain untuk belajar bersama, saling
menguatkan, saling mengisi untuk
menulis.
Kemudian Master
Emcho memohon ijin untuk memperkenalkan diri, karena kata pepatah tak kenal
maka tak sayang. Maka agar anggota dalam grup Belajar Menulis Gelombang 8
saling menyayangi, harus saling kenal satu sama lain, apalagi dengan narasumber
yang akan memberi sesuatu yang berharga untuk bekal kita dalam dunia tulis
menulis.
Menurut Master
Emcho, akan memulai pemaparan materinya dengan menyampaikan gambar-gambar
tentang contoh berbagai keadaan dan situasi menulis dalam kesibukan. Ada sebuah
tayangan tulisan dan gambar-gambar sebagai sumber inspirasi, sumber motivasi,
pengukuh niat sebagai seorang penulis sejati bahwa:
Ingatlah .
“Penulis sejati akan mencurahkan daya dan pikirannya
untuk menghasilkan tulisan, andaikata ia tidak sedang menulis, ia pastilah
memikirkan tentang apa yang hendak ia tulis. Ada waktu istimewa yang
dipilihnya, yang paling nyaman, untuk larut dalam menulis. Ia tidak membiarkan
satu haripun tanpa menulis. Menulis sama wajibnya dengan membaca “.
Pramoedya Anantatur
:
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia
tidak menulis, dia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis
adalah bekerja untuk keabadian “
Budi Darma :
“ Begitu seorang pengarang mati, tugasnya sebagai
pengarang tidak dapat diambil alih orang lain. Sebaliknya , jika dekan, camat,
dan mantri polisi mati, dalam waktu singkat akan ada orang yang dapat dan mampu
menggantikannya “.
Mendidik Diri Untuk
Menulis :
“Mendidik diri untuk menulis bukan hanya membuat diri
kompeten di bidang menulis, melainkan juga berani menegakkan prinsip “reward and punishment”
Menulis Itu
Berkomunikasi :
“Wise men speak
because they have something to say :fools because they have to say something
(Plato) maknanya bahwa
dengan menulis kita bisa mengomunikasikan gagasan, kita dan pembaca seakan
berada dalam forum saling berhadapan, materi tulisan tentu harus selaras dengan
kebutuhan audiens ( pembaca), pengorganisasian materi tulisan juga harus bagus,
penggunaan bahasa yang komunikatif “
Dengan slide-slide
berisi tulisan yang diberikan Master
Emcho, semakin mengobarkan bara api kepenulisan yang mulai menyala dalam diri
kita semua. Ditambah lagi Master Emcho menyampaikan tentang jurus-jurus jitu
menulis yang dikupas dalam bukunya berjudul SOS ( Sopo Ora Sibuk) “ Menulis dalam Kesibukan “.
Master Emcho
memberikan 17 jurus jitu / strategi
dalam menulis yaitu sebagai berikut :
1.
Tetapkan niat
menulis
Niat ,tekad, adalah suatu dorongan kekuatan
terbesar dari dalam diri yang dilakukan dengan penuh kesadaran agar apa yang
didamba, dicitakan, diingini, diangankan dapat tergenggam di tangan, dapat
tercapai.Dalam melakukan berbagai kegiatan, belajar, bekerja, beribadah,
pertama kali tetapkan niat agar kita dapat melakukan hal-hal yang akan kita
kerjakan dengan sungguh-sungguh penuh tanggung jawab.
Begitu juga dengan memulai menulis, pertama tetapkan niat yang kuat dalam diri kita. Sehingga sesibuk apapun, kalau sudah ada niat , komitmen yang baik, yang kuat, kita tetap akan menulis apa yang kita rasakan, kita alami setiap harinya. Tiada hari tanpa menulis, itu kata –kata bijak yang penuh makna.
Niat dapat dibagi menjadi dua yaitu :
Begitu juga dengan memulai menulis, pertama tetapkan niat yang kuat dalam diri kita. Sehingga sesibuk apapun, kalau sudah ada niat , komitmen yang baik, yang kuat, kita tetap akan menulis apa yang kita rasakan, kita alami setiap harinya. Tiada hari tanpa menulis, itu kata –kata bijak yang penuh makna.
Niat dapat dibagi menjadi dua yaitu :
- niat umum/ bersifat filosofis : niat
filosofis ini menyangkut makna yang lebih mendalam, tujuan hakiki yang ingin
dicapai dari kegiatan menulis , yang akan membawa kepuasan dan kebahagiaan
batin seseorang. Misal : menulis karena ingin beramal, menulis karena ingin
mencerdaskan kehidupan bangsa, menulis karena ingin berbagi ilmu dan informasi
dengan orang lain, dan sebagainya.
- niat yang bersifat materiil : niat yang
bersifat materi ini menyangkut finansial , yang menyangkut keuangan. Niat
menulis karena ingin mendapatkan uang dari hasil tulisan yang dimuat, atau bagi
pegawai negeri dengan menulis ingin naik pangkat, dan sebagainya.
2. Rajinlah membaca
Banyak
kata-kata bijak, kata –kata indah bak mutiara tentang kegiatan membaca. Membaca
membuka cakrawala dunia. Tiada hari tanpa membaca. Kalau Anda ingin mengenal
dunia maka membacalah.
Dan perintah membaca pun juga dijelaskan dalam sebuah ayat dalam kitab suci Al Quran, yaitu “iqro” / bacalah. Maka dari itu kita kalau mempunyai niat untuk menulis, menjadi seorang penulis harus mendisplinkan diri dengan rajin membaca.
Dengan banyak membaca, kita akan menjadi kaya akan wawasan dan pengetahuan. Dengan membaca akan membuat ruang imajinasi kita menjadi luas. Dengan membaca akan menambah kosa kata kita. Dengan membaca akan membuka inspirasi kita . Dengan membaca akan memancing ide-ide / gagasan-gagasan kita. Sehingga kita kaya akan segalanya dan kita akan lebih termotivasi untuk menulis.
Dan perintah membaca pun juga dijelaskan dalam sebuah ayat dalam kitab suci Al Quran, yaitu “iqro” / bacalah. Maka dari itu kita kalau mempunyai niat untuk menulis, menjadi seorang penulis harus mendisplinkan diri dengan rajin membaca.
Dengan banyak membaca, kita akan menjadi kaya akan wawasan dan pengetahuan. Dengan membaca akan membuat ruang imajinasi kita menjadi luas. Dengan membaca akan menambah kosa kata kita. Dengan membaca akan membuka inspirasi kita . Dengan membaca akan memancing ide-ide / gagasan-gagasan kita. Sehingga kita kaya akan segalanya dan kita akan lebih termotivasi untuk menulis.
3.
Gunakan alat perekam
Setiap saat, hendak kemanapun, usahakan
untuk membawa alat perekam. Apalagi bagi seorang penulis, alat perekam itu
sangat dibutuhkan untuk merekam segala hal yang ditemui di luar. Sekarang
teknologi semakin canggih, alat perekam itu sudah ada aplikasinya dalam
handphone yang pasti hampir semua orang memilikinya.
Seorang penulis apalagi pemula harus selau merekam setiap kejadian yang berkesan yang akan dijadikan sebagai sumber ide bagi tulisan-tulisannya. Namun alat perekam tidak harus selalu berupa aplikasi perekam. Merekam kejadian-kejadian penting, dapat menggunakan buku kecil sebagai catatan kita untuk merekam semua kejadian yang kita alami, kita rasakan, kita hadapi dalam segala situasi dan kondisi.
Dengan selalu merekam / mencatat apapun itu yang kita dapati sehari-hari , akan menjadi sumber ide yang sangat penting untuk persediaan ide kita menulis.
Seorang penulis apalagi pemula harus selau merekam setiap kejadian yang berkesan yang akan dijadikan sebagai sumber ide bagi tulisan-tulisannya. Namun alat perekam tidak harus selalu berupa aplikasi perekam. Merekam kejadian-kejadian penting, dapat menggunakan buku kecil sebagai catatan kita untuk merekam semua kejadian yang kita alami, kita rasakan, kita hadapi dalam segala situasi dan kondisi.
Dengan selalu merekam / mencatat apapun itu yang kita dapati sehari-hari , akan menjadi sumber ide yang sangat penting untuk persediaan ide kita menulis.
4.
Kobarkan inspirasi
:
Inspirasi dan penulis itu saling berkaitan.
Bagi seorang penulis membutuhkan inspirasi agar dapat menulis sehingga dapat menuangkan
ide-idenya. Maka inspirasi bagi seorang penulis harus selalu dikobarkan,
dinyalakan dalam segala kondisi. Jangan hanya menunggu inspirasi datang tapi
kita harus mencari dan menemukan inspirasi tersebut . Jangan hanya menjadi
penunggu inspirasi, tapi kita harus menjadi pencari inspirasi.
5.
Tentukan waktu
utama
Seorang penulis harus dapat menentukan
waktu yang paling baik, yang paling pas, yang paling tepat kapan dapat
melakukan kegiatan menulis. Jadi harus pandai memanajemen waktu antara
pekerjaan pokok dengan kegiatan menulis.
6.
Bagi pemula,
menulis bebas
Bagi penulis pemula, yang masih awal terjun
dalam dunia tulis menulis lebih baik menulis bebas. Maksudnya bahwa menulis
bebas ini dapat melatih keterampilan menulisnya dengan menggunakan bahasa tutur
atau seperti bercerita agar lebih mudah mengungkapkan ide-idenya ke dalam
tulisan. Untuk penulis pemula biarkan otak kanannya yang berkembang dan harus
dimaksimalkan.
7.
Menulis di dalam
hati
Menulis
dalam hati adalah suatu kegiatan menulis, yang dapat dilakukan jika sedang
melakukan perjalanan. Di situ pikiran kita, hati kita sibuk dengan membuat
rancangan, atau apa yang akan kita tuliskan. Karena sumber ide itu munculnya secara tiba-tiba, kapan saja, di
mana saja, dalam segala situasi dan kondisi, ide itu akan menghampiri kita,
apalagi bagi seseorang yang berjiwa penulis.
8.
Menulis di waktu
utama
Menulis harus mempunyai disiplin diri yang
tinggi. Apalagi dalam memilih dan menggunakan waktu utama yang akan digunakan
untuk menulis, menuangkan ide-idenya.
9.
Manfaatkan waktu
luang
Seorang penulis sejati harus dapat
memanfaatkan waktu luang yang ada dengan sebaik mungkin, dengan semaksimal
mungkin untuk menuangkan ide-ide kita.
10.
Menulis yang dialami
Seseorang pasti mempunyai
peristiwa-peristiwa, kenangan-kenangan, kejadian-kejadian,
pengalaman-pengalaman, kegiatan-kegiatan yang pernah dialami. Baik itu piknik,
bepergian, dan lain-lain, dan semua itu dapat dituliskan sebagai catatan
pribadi kita yang pernah kita jalani dalam kehidupan ini.
11.
Menulis yang
dirasakan
Seorang
penulis mempunyai hati. Dan dalam hati ada rasa. Seorang penulis sejati harus
dapat menuliskan rasa hati yang pernah, sedang dan bahkan yang akan dirasakanya
dalam menapaki kehidupannnya di dunia ini. Dan segala yang dirasakan oleh
seorang penulis itu adalah sumber ide yang teramat berharga untuk dijadikan
ide-ide dalam menulis. Contoh penulis yang terampil dan bagus memanfaatkan
perasaannya dalam menulis adalah Asma Nadia.
12.
Menulis selaras
minat dan pekerjaan
Kegiatan menulis ini pun juga berkaitan
dengan pekerjaan atau minat seseorang terhadap suatu bidang tertentu atau
lebih. Contoh : seorang guru tentu akan menuliskan sesuatu yang berhubungan
dengan praktik mengajar, cara mendidik anak, dan seterusnya. Seseorang yang
berminat dalam bidang sastra pasti akan suka menulis cerpen ,puisi atau novel,
dan sebagainya.
13.
Menulis dengan
riang
Seseorang dalam kegiatan menulis tentu saja
berhubungan dengan suasana hatinya. Walaupun disaat menulis itu sedang dalam
keadaan sedih atau berduka, suatu waktu pasti akan membutuhkan saat yang
senang, riang untuk menyelesaikan tulisan-tulisannya. Dan kebanyakan
karya-karya kreatif diselesaikan dalam keadaan yang riang. Maka agar karya kita
selesai dengan harapan,dan tepat waktu, mulailah menulis dengan hati yang riang
/senang.
14.
Menulis yang banyak
Seorang penulis harus sebanyak-banyaknya
menulis. Menulis, menulis dan menulislah terus. Karena dengan seringnya kita
menulis/ banyak menulis akan semakin melatih kepekaan rasa dan otak kita.
Dengan semakin banyak menulis akan semakin menajamkan keterampilan dan kemauan
kita untuk menulis. Sehingga dengan kuantitas menulis akan menjadikan tulisan
kita semakin berkualitas.
15. Read better and
write faster
Dapat
dimaknai bahwa membaca lebih baik lagi ( banyak membaca ) akan
menjadikan kita semakin banyak menghasilkan tulisan ( kita akan semakin cepat
dan lancar dalam menulis ) .
16.
Membuat motto yang
dahsyat
Seorang penulis harus dapat membuat motto ,
semboyan untuk menulis yang dahsyat, yang menggelegar agar menjadi motivasi dan
lecutan semangat agar kita selalu terinspirasi untuk menulis setiap saat di
tengah kesibukan kita.
17.
Menulis dengan doa
Seorang
penulis hanyalah manusia biasa, yang tak akan pernah mampu menggerakkan hati,
pena, dan panca indera kalau bukan karena kehendak-Nya semata.
Maka dari itu apapun kesibukannya, apapun keadaannya, dimanapun keberadaanya maka seorang penulis harus senantiasa berdoa, meminta petunjuk dan kefasihan hati untuk dapat menulis dan menghasilkan tulisan yang menginspirasi orang lain.
Seorang penulis harus senantiasa bersyukur atas semua kesempatan yang telah dianugerahkan Tuhan kepada kita sehingga dapat lancar berkarya dan bermanfaat bagi sesama.
Maka dari itu apapun kesibukannya, apapun keadaannya, dimanapun keberadaanya maka seorang penulis harus senantiasa berdoa, meminta petunjuk dan kefasihan hati untuk dapat menulis dan menghasilkan tulisan yang menginspirasi orang lain.
Seorang penulis harus senantiasa bersyukur atas semua kesempatan yang telah dianugerahkan Tuhan kepada kita sehingga dapat lancar berkarya dan bermanfaat bagi sesama.
Selanjutnya Master
Emcho mempersilahkan para peserta yang ingin mengajukan pertanyaan seputar
materi yang disampaikan. Sehingga dapat dirangkum sejumlah pertanyaan dan
jawaban dari Master Emcho sebagai berikut :
Bahwa untuk menjadi
seorang penulis pemula dan nantinya menjadi penulis sejati memang harus
senantiasa menerapkan jurus-jurus yang telah disampaikan Master Emcho di atas,
dan itu sebagai tips untuk menulis di tengah kesulitan / kesibukan kita.
Dan keterampilan menulis itu pun hanya dapat diperoleh jika kita terus dan terus berlatih menulis setiap saat. Kita harus selalu menulis sebanyak-banyaknya agar terampil dalam menuangkan ide-ide kita.
Dan keterampilan menulis itu pun hanya dapat diperoleh jika kita terus dan terus berlatih menulis setiap saat. Kita harus selalu menulis sebanyak-banyaknya agar terampil dalam menuangkan ide-ide kita.
Dan tulisan-tulisan
apapun bentuknya entah itu biografi, auto biografi, riwayat, novel, esai, atau
yang lainnya semua itu butuh sumber ide agar tulisan kita semakin bermakna. Kuantitas
tulisan kita akan menentukan kualitas tulisan kita.
Agar tulisan kita dapat
mencapai kualitas, yang artinya dapat bermanfaat, dapat membelajarkan orang
lain, dapat mencerahkan kehidupan orang lain, dapat membahagiakan hati penulis
juga orang lain, dapat semakin mendekatkan diri kita kepada sumber ide yang
Maha Hebat yaitu Sang Pencipta , maka teruslah berkarya nyata dengan tanpa jeda
selalu merenung dan berdoa.
Tentu saja dibarengi dengan berbagai upaya diantaranya memotivasi agar dapat selalu konsisten dan komitmen terhadap niat kita menjadi penulis , pandai memanajemen waktu, belajar untuk selalu mendisiplinkan diri kita.
Tentu saja dibarengi dengan berbagai upaya diantaranya memotivasi agar dapat selalu konsisten dan komitmen terhadap niat kita menjadi penulis , pandai memanajemen waktu, belajar untuk selalu mendisiplinkan diri kita.
Pada akhir
pemaparan materinya Master Emcho memberikan kesimpulan bahwa kesibukan memang
selalu ada, dan setiap orang selalu dihadapkan pada berbagai kesibukan entah
apa itu bentuknya.
Yang terpenting adalah jika ingin aktif dalam dunia tulis menulis harus pandai menyiasati kesibukan tersebut dengan baik, sehingga kita terus dapat berkarya dengan menulis.
Caranya dengan : tetapkan niat, teguhkan tekad yang kuat, berkomitmen, disiplin diri yang tinggi, nyalakan terus semangat, agar dapat menyelesaikan misi kita menulis .
Menulis untuk diri sendiri juga untuk orang lain. Menulis untuk membahagiakan diri sendiri juga bermanfaat untuk orang lain. Selamat menulis sekalipun kesibukan tak akan pernah habis, hadapi dengan hati yang ikhlas dan akal yang realistis, pasti akan berbuah manis.
Yang terpenting adalah jika ingin aktif dalam dunia tulis menulis harus pandai menyiasati kesibukan tersebut dengan baik, sehingga kita terus dapat berkarya dengan menulis.
Caranya dengan : tetapkan niat, teguhkan tekad yang kuat, berkomitmen, disiplin diri yang tinggi, nyalakan terus semangat, agar dapat menyelesaikan misi kita menulis .
Menulis untuk diri sendiri juga untuk orang lain. Menulis untuk membahagiakan diri sendiri juga bermanfaat untuk orang lain. Selamat menulis sekalipun kesibukan tak akan pernah habis, hadapi dengan hati yang ikhlas dan akal yang realistis, pasti akan berbuah manis.
***
Gunungkidul, Selasa 5 Mei 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar