Jumat, 15 Mei 2020

MENULIS STORY TELLING (DONGENG)


OLEH : ENI SETYOWATI, S.Pd.

(Disarikan dari Materi 31 Kuliah Belajar Menulis Online Gelombang 8)
Narasumber : BUDIMAN  HAKIM
SELASA 12  MEI 2020  Pukul 16.00 – 17.30 WIB




Sebait puisi untuk Om Jay
Om Jay memberitahu kalau akan ada tambahan materi dari Pak Budiman Hakim atau yang biasa disapa Om Bud, dengan materi “Menulis Storry Telling” yang akan dipandu oleh Mr.Bams. Setelah itu Om Jay memohon ijin untuk menutup dulu WA group untuk penyampaian materi dari Om bud.
Dari beberapa komentar anggota grup gelombang 8 ini, ada rangkaian kalimat yang berpadu menjadi sebait puisi yang indah untuk Om Jay berikut :
Tak pernah mengeluh, untuk membahagiakan yang lain,
Walau harus bertemu panas.
Ia rela berkorban demi orang banyak
Tak hanya pengorbanan tapi kesetiaan.
Pengorbanan dan kesetiannya,
akan membuahkan hasil yang sangat menakjubkan
Mudah mudahan kita bisa menjadi keluarga penulis
Inilah salah satu ciri khas group 8
Penuh canda dan tawa namun siap menulis
terima kasih Om Jay…

Pengalaman Om Bud tentang Dongeng
Sewaktu kecil kita semua pasti pernah didongengkan oleh orang tua kita atau kakek nenek kita. Pengalaman Om Bud bahwa pernah suatu hari disaat  mengajar di Laku Kopi Bintaro. Salah satu pesertanya ada yang berusia 70 tahun. Ibu ini mengaku dia sering didongengkan. Hebatnya ibu ini masih ingat cerita si Kancil yang dibacakan orangtuanya waktu dia berusia 5 tahun.Coba bayangkan! Ibu itu usianya 70 tahun dan masih bisa mengingat dongeng yang dia dengar 65 tahun yang lalu. Ck…ck…ck…  Luar biasa kan?Dan ternyata ini tidak hanya terjadi pada ibu itu, tapi  dialami oleh banyak sekali orang di dunia.
Hal inilah yang membuat pakar-pakar marketing berpikir,  “Kalo iya sebuah cerita mampu menanamkan pesan sedemikian dahsyat, kenapa cara mendongeng tidak dijadikan saja sekalian sebagai strategi marketing?”
Setelah ditelaah lebih mendalam oleh Om Bud,  ternyata cara menyampaikan pesan melalui cerita memang adalah cara yang terbaik. Kenapa? Karena, ternyata, bercerita adalah juga cara Tuhan dalam menyampaikan pesan pada umatnya. Dan ini bisa kita lihat dan buktikan dalam semua kitab suci agama apapun banyak berkisah tentang Nabi-Nabi dalam menerima wahyu dari Tuhan untuk disampaikan kepada umat-Nya.


Selanjutya Om Bud memperlihat sebuah video untuk dilihat oleh semua peserta grup gelombang 8 .Dari melihat video tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa story telling mempunyai karakteristik atau ciri-ciri tertentu.

Ciri-Ciri Sebuah Storytelling

1. Kekuatannya ada pada cerita. Brand  sering muncul belakangan.
2. Kalaupun brand muncul di depan kehadirannya menjadi bagian dari cerita itu   
    sehingga tetap tidak terlalu terasa bahwa itu adalah iklan.
3. Brand terlihat muncul pelan seakan tak terasa, tapi sebenarnya kehadirannya kuat.
4. Brand diperlakukan secara netral dan tidak sebagai hero.
5. Nuansa iklannya hampir tidak terasa.
6. SURPRISENYA TINGGI sehingga orang mau nge-share/memberitakan kepada orang
    lain.

Berbagai Macam Cara Orang Berjualan

Sebelum membahas lebih jauh tentang storytelling, ada baiknya memetakan dan mempelajari macam-macam cara orang berjualan yang sering dilakukan orang dan ini akan menjadi dasar tentang menulis storytelling agar dapat memikat pembaca atau pendengar maupun penikmat dongeng.
1. ROUGH SELLING
Cara berjualan dengan cara kasar dan menyakiti hati konsumennya.
Misalnya produk MLM. Mereka mengundang orang untuk datang ke suatu tempat cuma memberi tahu  bahwa ada prospek bisnis. Ternyata ketika kita datang ke rumahnya, ternyata mereka jualan.Begitu juga yang terjadi pada orang yang jualan asuransi. Seringkali salesgirlnya berjualan dengan cara yang memaksa sehingga membuat kita menjadi  kesal dan marah. Cara berjualan seperti ini biasanya membuat orang menjadi tidak bersimpati pada brand kita.
2. HARD SELLING
Hard selling adalah cara berjualan dengan cara berteriak-teriak seperti tukang obat.
Yang diteriakkan biasanya semua tentang kehebatan dan semua benefit yang ada di brandnya. Cara berjualan seperti ini biasanya sulit untuk dipercaya karena janjinya too good to be true.


3. SOFT SELLING
Cara berjualan secara halus dengan tone and manner yang elegan.
Meskipun caranya halus, orang tentu saja tau bahwa itu iklan. Cara berjualan seperti ini mungkin menyenangkan calon konsumen tapi karena tahu bahwa itu iklan, mereka sering enggan untuk nge-share.


Because I’ve known you all my life
Because a red Rudge bicycle once made me the happiest boy on the street
Because you let me play cricket on the lawn
Because you used to dance in the kitchen with a tea-towel round your waist
Because your cheque book was always busy on my behalf
Because our house was always full of book and laughter
Because of countless Saturday morning you gave up to watch a small boy play rugby
Because you never expected too much of me or let me get away with too little
Because of all nights you sat working at your desk while I lay sleeping in my bed
Because you never embarrassed me by talking about the birds and the bees
Because I know there’s a faded newspaper clipping in your wallet about my scholarship
Because you always made me polish the heels of my shoes as brightly as the toes
Because you’ve remembered my birthday 38 times out of 38
Because you still hug me when we met
Because you still buy my mother flowers
Because you’ve more than your fair share of grey hairs and I know who helped put them there
Because you’re marvelous grandfather
Because you made my wife feel one of the family
Because you wanted to go to McDonalds the last time I bought you lunch
Because you’ve always been there when I need you
Because you let me make my own mistakes and never said “I told you”
Because you still pretend you only need glasses for reading
Because I don’t say thank you  as often as I should
Because it’s father’s day.
Because if you don’t deserve Chivas Regal, who does?
4. COVERT SELLING
Covert Selling adalah cara beriklan dengan cara menyembunyikan brandnya.
Orang tidak tahu dan tidak merasa bahwa itu iklan. Cara berjualan seperti ini biasanya tidak disukai oleh Team Marketing.  Kenapa demikian? Karena mereka merasa apa gunanya membayar mahal-mahal kalau brandnya disembunyikan? Mereka tidak tahu  bahwa covert selling adalah cara yang paling ampuh untuk mendapatkan share. Orang merasa tidak keberatan nge-share karena merasa itu bukan iklan.

Posisi Storytelling

Storytelling ada di antara soft selling dan covert selling. Storytelling ada di irisan antara soft selling dan covert selling. Diharapkan sebuah storytelling, komunikasinya bisa halus dan elegan seperti soft selling tapi juga sekaligus mampu mendapatkan share sebanyak mungkin seperti covert selling.


Contoh bentuk-bentuk story telling

Ø  STORYTELLING DALAM TEKS
PUYUNGHAY SIALAN
Habis benerin NOTE-5 di North bridge PIM saya mampir ke bakmi GM kangen sama Puyunghay yg menurut saya memang nomer satu di dunia.Saya order sepiring nasi goreng dan seporsi Puyunghay.Sambil menunggu puyunghay tiba saya foto2 nasi goreng sepuasnya. Takut keburu dingin saya makan nasi goreng dikit-dikit sambil nunggu puyunghay.Sialnya sampai nasi goreng habis Puyunghay sialan itu belum juga tiba. Lalu saya pakai jurus pamungkas yg selalu berhasil. Saya panggil waiter lalu saya bilang "Order Puyunghay saya batalkan, saya minta uang kembali"
Lalu saya dengar ribut-ribut dari arah dapur dan sekejap kemudian Puyunghaysialan itu terhidang."Bungkus" kata saya setengah membentak. 2 menit kemudian saya keluar dari resto bakmi GM menenteng bungkusan Puyunghay sialan itu.
Kalau puyunghay ini rasanya sedang-sedang saja barangkali saya sudah kapok balik dan bakmi GM saya masukkan ke Brand Hell.
Sayangnya puyunghai bakmi GM memang enak tenan. Sialaaaan!
Oleh: Subiakto Priosoedarsono

Ø  STORYTELLING DALAM BENTUK IMAGE
Seperti dalam tayangan iklan berikut.  Dari iklan tersebut hanya mengandalkan gambar yang bercerita. Tidak ada satu huruf pun di sana kecuali kata-kata d
alam sachet.


MEMASARKAN PRODUK ATAU BRAND DI SOCIAL MEDIA.

BRAND adalah apa yang orang CERITAKAN tentang kita. Jadi, apapun bisnis kita, konsumen harus mempunyai pengalaman unik untuk diCERITAkan pada komunitasnya. Bagaimana kalau ternyata produk kita tergolong generik?Setelah dipikir-pikir ternyata brand kita tidak ada bedanya dengan brand kompetitor. Repot juga, kan?Kalau itu yang terjadi maka KITA PERLU MENCIPTAKAN SESUATU sehingga konsumen tetap mempunyai pengalaman yang menarik UNTUK DICERITAKAN. Caranya bagaimana? Simak cerita berikut :
Saya punya temen namanya Iwan SJP.
Dia pergi ke Starbucks mengajak seorang temennya bernama Abigail.
Seperti kita ketahui, setiap kali kita memesan kopi, baristanya akan menanyakan nama pembeli lalu mereka tuliskan di atas cup kopi kita.
Nah, masalahnya, Barista tersebut salah menuliskan spellingnya.
Iwan kecewa berat, 'Perusahaan multinasional kok bisa salah menuliskan ejaan?'
Karena kesal Iwan SJP memotret cup bertuliskan nama yg salah tersebut dan mempostingnya di FB.
Kenapa kok bisa begitu, ya? Nah, ini yang kocak!
Iwan tidak mengetahui bahwa Barista tersebut ternyata menulis dengan ejaan yang salah secara sengaja.
Starbucks sedang memberi konsumennya bahan untuk diceritakan.
Tanpa disadari orang yang terjebak itu telah menjadi brand ambassador gratisan.
Yak silakan ditonton dulu. Saya kasih waktu 3 menit.


Om Bud menambahkan lagi satu hal yang perlu dicatat bahwa di era digital, orang tidak takut melakukan hal yang cenderung negatif dalam berkomunikasi. Karena menurut mereka mendapat liputan itu jauh lebih penting dari nama baik. Dan strategi itu sudah sangat biasa dilakukan oleh orang-orang  di seluruh dunia baik itu artis atau politisi.
Seperti dalam video tadi, Sang Barista tanpa merasa bersalah mengatakan, "I am fucking with you." Sebuah ungkapan yang sangat tabu dalam dunia periklanan dan branding sebelum jaman digital. Digital telah memporaporandakan tata nilai, norma sampai ke dalam bahasa.
Seorang temen pernah berkata, “Gak usah heran, Om Bud, Starbucks mah duitnya banyak. Jadi mereka bisa dengan mudah membayar orang pinter untuk membuat strategi marketing seperti itu. Orang Indonesia mah jangan diharepin. Boro-boro membuat strategi seperti itu, kepikiran aja kagak.”
Ternyata omongan temen Om Bud  salah besar. Karena Om Bud menemukan bahwa banyak sekali orang-orang lokal yang membuat strategi jenius dan tidak kalah sama strategi Starbucks di atas. Dan hebatnya mereka adalah pebisnis-pebisnis skala kecil dan menengah yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. Contoh pebisnis-pebisnis skala kecil dan menengah di antaranya sebagai berikut :

Ø  SOTO GEBRAK

Apakah kalian pernah mendengar Soto Gebrak?

Boleh percaya boleh tidak, soto gebrak rasanya biasa saja. Soto Ambengan Pak Sadi di Jalan wolter Monginsidi rasanya jauh lebih enak. Soto Kudus di Jalan Wijaya 1 lebih gurih, Soto Mie di Jalan Pinangsia lebih mantap dan Soto Betawi Pondok Pinang lezat bukan main walaupun harganya terhitung mahal.
Tapi hal tersebut tetap membuat hati ingin menceritakan pengalaman makan di Soto Gebrak. Kenapa?Ketika kita memesan soto, maka kokinya akan membanting botol kecap ke atas kayu yang dilapis seng. Setiap kali botol digebrakkan ke meja maka akan terdengar suara yang sangat memekakkan telinga. Lucu dan unik.
Setiap kali temen Om Bud mengajak makan siang, Om Bud sering banget mengajak mereka makan di sana, terutama yang belum pernah ke tempat itu. Kenapa Om Bud mengajak mereka kesana padahal makanannya tidak begitu enak? Karena Om Bud ingin mereka kaget seperti yang pernah Om Bud alami pertama kali. Sehingga Om Bud  mempunyai sesuatu untuk diceritakan.
Jadi kesimpulannya  bahwa pemilik soto gebrak ini menyadari bahwa rasa sotonya tidak cukup kuat untuk diceritakan oleh konsumennya. Karena itu dia menciptakan gimik dan merekayasa sesuatu supaya konsumennya punya pengalaman untuk diceritakan. Artinya, owner soto gebrak ini secara intuisi telah menciptakan strategi marketing keren yang tidak kalah seperti yang dilakukan oleh perusahaan multinasional sekelas Starbucks.

Ø  SIOMAY PINK

Pernah mendengar tentang Siomay Pink?


Rasa Siomaynya  biasa-biasa saja seperti siomay pada umumnya. Yang berwarna pink adalah benda-benda lain di luar siomay. Dulu penjual siomay pink sering berjualan di Jl. Jenderal Sudirman, Jakarta pada saat  car free day. Biasanya penjualnya  suka mangkal di Setia Budi atau di Bundaran HI. Waktu itu Om Bud sering pergi  ke Car Free Day bersama anak-anak dan isterinya. Supaya keluarga mereka  tidak terpisah, biasanya mereka  menetapkan Siomay PINK sebagai meeting point. Keluarga Om Bud sering makan di sana dan rasanya membuat mereka tidak puas. Namun penjual siomay pink menjadi meeting point keluarga Om Bud, sehingga akan tetap mengunjungi dan membeli siomay untuk menyenangkan hatinya.
Akhirnya Om Bud mendapat cerita lain tentang penjual siomay pink tersebut. Namanya Bapak Sriyono asli dari Klaten.Warna Pink adalah warna favorit anaknya Nama anaknya adalah Peksi Safira Miradalita. Pak Sriyono bercerai dengan istrinya ketika Peksi baru berusia 3,5 tahun.Dan tragisnya, Pak Sriyono tidak diizinkan untuk bertemu dengan anaknya itu. Nah dari situ ada  sebuah cerita lagi yang membuat hati menjadi tersentuh ketika mendengar kisah hidup penjual siomay pink. Sejak itu, setiap kali pergi ke Car Free Day, Om Bud selalu makan siomay Pink dan  membeli yang banyak. Dan Om Bud bilang bahwa “ SAYA KE SANA KARENA CERITANYA “. Dan  pengaruh sebuah CERITA sungguh luar biasa untuk mengubah pola pikir dan kehidupan kita.
Beberapa Pertanyaan Peserta
Apakah melakukan hal negatif kemudian disorot media adalah hal lumrah dalam menjalankan strategi bisnis? Mengapa demikian? Kemudian dari penjelasan Om Bud, dapat kita  menarik kesimpulan bahwa kita dapat  menceritakan sesuatu dari yang kita lihat walaupun itu tidak ada keterangan apapun, apakah  ini termasuk dalam menemukan informasi yang tersirat? Dengan kata lain, apakah ini yang disebut market dalam bentuk merangkai cerita untuk sebuah eksistensi, tanpa peduli akan adanya "kegaduhan"?
Om Bud menjawab bahwa digital memang telah melakukan disruption luar biasa. Semua peradaban berubah. Suka tidak suka kita harus menerimanya.Misalnya Fadli Zon, Fahri Hamzah dan Rocky Gerung. Mereka sengaja menempatkan diri sebagai tokoh antagonis. Karena mereka tahu setiap talkshow politik, pasti formatnya sama. Dua kubu diadu untuk berargumentasi. Ketiga orang tersebut memilih sisi antagonis karena sisi protagonis terlalu banyak pesaing. Dan ternyata strategi mereka tepat. Mereka jadi langganan ILC dan talkshow-talkshow selalu mengundang mereka. Begitulah yang terjadi di sosial media.
Jadi pointnya adalah di dunia digital bukan tentang positif atau negatif. Tapi yang penting mendapat liputan (Exposure) sebanyak mungkin.Cara ini sudah lama dilakukan oleh Syahrini. Dia sering membuat video norak seperti maju mundur maju mundur. Itu video sengaja dibuat untuk memancing netizen agar membully Syahrini. Jadi dibully pun tidak masalah. Yang penting exposure. Coba lihat tweet-tweetnya ketiga orang di atas. Lihat komen-komen yang ada. 75% isinya bully-an semua. Apakah ketiga orang itu terganggu? Justru mereka bersyukur merasa pancingannya dimakan umpan.
Pokoknya pointnya sederhana: Bagaimana mendapatkan exposure sebanyak mungkin. Kata kuncinya ecposur.Makanya ada kata bijak yang bilang, "Popularitas seseorang di sosial media dapat diukur dari seberapa banyak haters yang dimilikinya." Semakin banyak, Semakin kesohor.Kalau di traditional media seperti TV, radio dan koran pasti ada. Selain dari medianya sendiri, iklan TV juga harus lolos sensor dari BSF. Kalau di digital tidak ada sensor sama sekali.
Sebelum menutup materinya karena harus mempersiapkan untuk berbuka puasa pesan Om Bud yaitu  “ Sering-seringlah berselancar di sosial media. Lalu pelajari segala seluk beluk di sana. Tapi hati-hati, jangan terpengaruh sama konten hoax dan fitnah. Sosial media itu seperti pisau. Bahaya atau tidaknya tergantung bagaimana kita menggunakannya. Selamat berbuka puasa. Semoga Tuhan semakin sayang sama kita semua ,”pungkas Om Bud mengakhiri.  
                                                                               Gunungkidul, 12 Mei 2020
**
















4 komentar:

  1. Komplit mba Eni, pemateri kita keren2 and expert y,. semangat. .

    BalasHapus
  2. keren bu..
    https://wijiindayat.blogspot.com/2020/05/resume-kelas-menulis-online-bersama.html

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah sudah luar biasa, teruslah menulis

    BalasHapus

BUNGA RENGGANIS, MANIS

  BUNGA RENGGANIS, MANIS oleh : Enis Bunga rengganis ?? Apakah betul tanaman ini namanya bunga rengganis? Nama rengganis dari tanaman ini di...