Sabtu, 04 April 2020

SEPIRING SIOMAY KIRIMAN PAK JAY


OLEH : ENI SETYOWATI


            Pak Jay atau yang akrab dipanggil Om Jay, gurunya blogger Indonesia, sebagai  pengasuh Grup WA “ Belajar Menulis Online Gelombang 8” suatu sore mengirim foto sepiring siomay yang mengundang selera. Betapa tidak , saat itu suasana dingin habis turun hujan lumayan deras di tempatku. Suasana dingin seperti ini, membuat perut rasanya lapar terus. Pingin makan yang hangat-hangat dan menggoyang lidah. Dan yang tersaji di depan mata adalah sepiring siomay dari Om Jay sekalipun itu hanya berandai-andai.
            Siomay adalah salah satu makanan / kuliner yang berasal dari negeri Cina, melihat dari namanya. Walaupun berasal dari negara manca, namun siomay sudah akrab dengan lidah orang Indonesia dan menjadi salah satu makanan favorit di sini. Siomay merupakan makanan khas yang terdiri dari bulatan ala bakso yang dibuat dari tepung dicampur daging diberi bumbu kemudian direbus dan penyajiannya dengan diiris / dibelah , ditambah satu butir telur ayam rebus, dicampur kobis, kentang rebus, dan disiram kuah/ saus sambal kacang dan kecap, kemudian lebih renyah lagi tambah kerupuk dan jangan lupa taburi bawang goreng biar semakin mantap. Hemm…lezat..nikmat..anganku mengembara membayangkan sajian sepiring siomay.
            Aku  jadi teringat Pak Min, penjual siomay di sekolahku. Pak min berjualan siomay sudah lama. Bertahun-tahun Pak Min setia dengan gerobak biru dan sepeda tuanya, setiap pagi jam setengah sembilan sudah siap melayani anak-anak sekolah untuk menikmati siomay buatannya yang membuat kangen. Namun siomaynya Pak Min lain dari yang lain . Tidak seperti siomay yang dijual di pusat-pusat jajanan itu.
            Siomay Pak Min sebenarnya juga terbuat dari bahan yang sama yaitu tepung kanji, tambah daging ayam cincang, dibumbui bawang putih, garam, penyedap rasa, merica , kemudian diadoni seperti membuat bakso, lalu dibuat bulatan-bulatan sebesar kelereng dan direbus, jadilah siomay yang gurih ala Pak Min. Kemudian Pak Min juga membuat kreasi untuk penyajiannya kepada anak-anak sekolah yaitu tahu putih di potong-potong persegi digoreng hingga kecoklatan.
            Kemudian dalam menjual kepada anak-anak sekolah, Pak Min menyajikannya dengan ditusuk selang seling antara bulatan adonan tepung kanji tadi dengan tahu goreng kemudian disiram saus , sambal dan kecap . Dan dikemas dalam plastik-plastik kecil dijual dengan harga dua ribu rupiah dapat sepuluh tusuk. Dimakan hangat-hangat pada waktu jam istirahat di beranda-beranda kelas. Hemm, mengasyikan dan membuat kangen.
            Namun, sudah dua minggu lebih semua rasa kangen akan siomay buatan Pak Min itu harus diredam dalam –dalam , ketika sekolah-sekolah terpaksa ditutup. Anak-anak harus belajar di rumah karena pandemi korona yang tengah merajalela. Bapak ibu guru giliran piket ke sekolah sesuai jadwal yang dibuat kepala sekolah. Semoga pandemi korona segera sirna dari bumi tercinta dan kami warga sekolah : guru, karyawan, karyawati, juga para siswa dapat kembali bersama merajut asa dalam pembelajaran bersama di sekolah tercinta . Dan tentu saja dapat kembali menikmati siomay ala Pak Min yang gurih dan lezat , sehingga Pak Min kembali mendapat kan sedikit rezeki dari para siswa untuk menghidupi keluarganya.

                                                            Gunungkidul, Sabtu 4 April 2020
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUNGA RENGGANIS, MANIS

  BUNGA RENGGANIS, MANIS oleh : Enis Bunga rengganis ?? Apakah betul tanaman ini namanya bunga rengganis? Nama rengganis dari tanaman ini di...