Rabu, 01 April 2020

MUHAMMADIYAH, ISTIQOMAH BERKIPRAH




Oleh : Eni Setyowati , S.Pd.


Sekilas tentang Muhammadiyah
            Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam modern yang lahir di sebuah kampung bernama Kauman , di daerah Yogyakarta. Persyarikatan Islam Muhammadiyah ini berdiri tanggal 18 November 1912. Nama organisasi ini mengandung arti atau makna yaitu pengikut Nabi Muhammad. Didirikan oleh Kyai Ahmad Dahlan yang bernama kecil,  Muhammad Darwis. Beliau adalah seorang muslim yang cerdas, alim, taat beribadah dan menginginkan masyarakat Islam di Indonesia menjadi maju.
            Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwis, banyak berguru , mempelajari dan menimba ilmu-ilmu agama , memperdalam pemahamam akan aqidah, akhlak, ibadah, muamalah pada guru-guru keislaman baik dari Arab maupun dari Indonesia. Sehingga dari hasil pemahamamnya dan pengetahuannya tentang ajaran-ajaran Islam yang berdasar dan bersumber dari Kitab Suci Al Quran dan Sunah-sunah Rasul tersebut disebarkan, ditularkan, diwujudkan dalam sebuah peran besar / kiprahnya untuk perbaikan kehidupan masyarakat dan bangsa agar bermartabat dan berakhlaq ,  khususnya Yogyakarta kala itu. Walaupun kini kiprah dari Muhammadiyah sudah merambah ke hampir seluruh wilayah Indonesia.
            Awal berdirinya organisasi ini , karena keresahan hati seorang Muhammad Darwis yang memikirkan tentang keadaan masyarakat Islam pada masa penjajahan Belanda di Indonesia. Khususnya masyarakat Islam di wilayah kampung Kauman, Yogyakarta , tempat beliau tinggal. Timbul keprihatinan mendalam dalam diri dan jiwa beliau akan keadaan lahir batin masyarakat di sekitarnya. Masyarakat yang merindukan kebebasan dalam berkarya,  dalam bersekolah, dalam bermasyarakat, dalam beribadah,  dalam bertindak bagi kelangsungan dan ketenteraman  batin mereka akan ajaran-ajaran Islam yang sesungguhnya.
            Muhammadiyah sejak berdirinya hingga sekarang telah banyak berkiprah / berperan serta / berpartisipasi dalam menyebarkan dan memajukan ajaran-ajaran Islam di Indonesia.  Organisasi ini mendasarkan pada prinsip ajaran – ajarannya  yang bersumber pada Al Quran dan As Sunah . Adapun prinsip-prinsip dasar ajaran dan amalan dari persyarikatan atau organisasi Muhammadiyah adalah :
1.      Bersikap toleran
Muhammadiyah adalah sebuah organisasi yang lahir dan besar di kampung Kauman Yogyakarta. Dimana Yogyakarta identik dengan nilai-nilai budaya Jawa yang adi luhung. Masyarakat Jawa yang senantiasa memegang teguh rasa tepa selira atau toleran yang tinggi terhadap orang lain. Dan nilai-nilai tepa selira tersebut menjadi prinsip dasar ajaran Muhammadiyah dalam berkiprah, ikut membangun, menanamkan dan memajukan ajaran-ajaran Islam yang bersumberkan pada Al Quran dan As Sunah, yang Rohmatan Lil Alamin, memberi rahmat / kedamaian bagi seluruh umat. Hampir sama maknanya dengan  filosofi Jawa yang dikenal dengan memayu hayuning bawana , memperindah keindahan dunia. Bawana disini diartikan sebagai dunia, bukan hanya dunia di alam ini tetapi juga memperindah keindahan kehidupan di dunia akherat nanti. Artinya , sebagai insan Tuhan Yang Maha Esa, yaitu Alloh SWT , diajarkan untuk selalu berbuat baik, bersikap toleran, tidak menganggap orang lain atau pihak lain, atau yang mempunyai keyakinan lain itu sebagai musuh, sebagai lawan. Tidak menganggap ajaran orang atau kelompok lain itu jelek, nista dan lain-lain. Muhammadiyah tidak mengajarkan para pengikutnya untuk menghakimi kelompok lain yang tidak sepaham atau sependapat dengan ajaran Muhammadiyah. Tetapi Muhammadiyah senantiasa mengedepankan sikap toleran / tepa selira agar tercipta keharmonian dalam kehidupan beragama , kehidupan antar umat beragama, kehidupan intra umat beragama dalam rangka selalu menjaga keutuhan ,  kesatuan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia agar tercipta kedamaian, kerukunan, ketentraman, kesejahteraan  , keadilan di seluruh wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
2.      Tidak fanatik
Prinsip ajaran Muhammadiyah yang kedua yaitu tidak fanatik atau tidak berafilisiasi pada mazab tertentu baik itu secara fikih maupun secara kalam.  Artinya bahwa Muhammadiyah dalam berijtihad , dalam bersyiar itu hanya bersumber pada kalamullah, hanya wahyu dari Alloh yaitu Al Quran serta sunah-sunah Nabiyullah yaitu sunah –sunah dari  Rasul, Nabi Muhammad SAW. Ada banyak mazab dalam Islam , namun Muhammadiyah teguh / istiqomah untuk tidak mengikuti salah satunya, namun ajaran-ajarannya murni bersumber dari Al Quran dan hadits.
3.      Bersifat terbuka
Prinsip ajaran yang ketiga dari Muhammadiyah adalah bersifat terbuka. Artinya Muhammadiyah menerima segala masukan, saran, pendapat, kritik, dan lain-lain yang sifatnya membangun demi kemajuan ke arah kebaikan . Muhammadiyah senantiasa beramar ma’ruf nahi munkar.
4.      Tidak mengingkari keragaman.
Muhammadiyah senantiasa menyadari bahwa Alloh SWT menciptakan manusia yang beragam dalam penciptaan-Nya, sehingga beragam pula pemahaman , persepsi, penerimaan, penyikapan dalam menerima suatu ajaran tentang keyakinan. Dan itu juga diimplementasikan dalam tata cara yang beragam pula dalam beribadah kepada Alloh SWT. Muhammadiyah tidak ingin memaksakan kehendak , keyakinan kepada pihak lain Banyak jalan menuju Roma, kata pepatah. Dan banyak cara juga bagi umat manusia, insan Tuhan untuk mengekpresikan cinta dan doa kepada Tuhan. Namun semua mempunyai tujuan satu, yaitu hanya menyembah kepada Alloh, Tuhan Yang Esa.
Istiqomah  
Berasal dari bahasa Arab istiqama, yastaqimu, yang berarti tegak dan lurus. Dalam terminologi Islam, istiqomah sama dengan istiqamah / istikamah yang artinya hal berpendirian kuat atau teguh pendirian. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia , kata istiqamah adalah sikap teguh pendirian dan selalu konsekuen.
Hal tersebut seiring sejalan dengan prinsip ajaran Muhammadiyah yang senantiasa berpegang teguh pada ajaran-ajaran Islam yang hanya bersumber pada Al Quran dan As Sunah. Hanya bersumber dan berdasarkan pada ajaran-ajaran yang telah diwahyukan Alloh SWT kepada Nabi Besar Muhammad SAW.
Istilah Istiqomah dalam judul artikel ini merupakan singkatan, atau dalam istilah jawanya kerata basa / jarwodosok dari kata Istiqomah, Qonaah, dan Amanah. Selain mendasarkan pada prinsip ajaran yang empat hal di atas , generasi muda Muhammadiyah harus mempunyai slogan, semboyan hidup Istiqomah yaitu :
1.       Istiqomah dalam berkiprah, berkecimpung, berjihad, berdakwah, bersyiar, beramar ma’ruf nahi mungkar kepada sesama, masyarakat, umat manusia di seluruh alam ,berpegang teguh pada  kitab suci Al Quran dan As Sunah.
2.      Qona’ah artinya selalu merasa cukup dengan nikmat yang Allah berikan. Dalam istilah jawanya , qonaah hampir sama dengan narima ing pandum yang dapat dimaknai sebagai sifat yang ikhlas dan rela menerima ketentuan / rezeki / takdir dari Allah SWT,  seberapapun dan apapun. Qonaah mempunyai banyak manfaat yaitu diantaranya mendapatkan dunia seluruhnya, menjadi orang yang beruntung, mudah bersyukur , menjauhkan diri dari hasad (iri, cemburu pada nikmat orang lain), mengatasi berbagai problema hidup seperti berutang
Generasi Muhammadiyah harus senantiasa menjalani hidup ini dengan sikap yang qonaah yaitu menerima dengan penuh keikhlasan apa yang sudah Alloh tetapkan , takdirkan untuk kita, sebagai umat-Nya. Dan ini selaras dan amat penting sekali dibangun oleh Muhammadiyah terutama kepada generasi-generasi muda Muhammadiyah yang akan menjadi penerus kelangsungan perjuangan dan kiprah Muhammdiyah di masa-masa yang akan datang. Sikap qonaah harus senantiasa dipupuk, ditanamkan dalam jiwa dan hati insan-insan Muhammadiyah agar dalam diri mereka jauh dari nafsu –nafsu / sikap dan sifat yang  aluamah, syaitoniah,dan sikap , sifat yang tidak terpuji lainnya, sehingga generasi mendatang akan semakin peka dan cerdas dan  terhindarkan dari tindakan korupsi yang akan membawa kehancuran kepada bangsa dan umat di bumi ini.
3.        Amanah secara etimologis (bahasa) berasal dari bahasa Arab yang berarti jujur atau dapat dipercaya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata amanah artinya sebagai sesuatu yang dipercayakan (dititipkan) kepada orang lain. Dari pengertian amanah tersebut maka generasi muda Muhammadiyah harus senantiasa memmpunyai sikap dan sifat yang amanah atau  dapat dipercaya. Sikap terpuji yang melekat pada diri Nabi Muhammad SAW patut dan seharusnya kita teladani, kita tiru, kita contoh, kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu akan terbangun generasi muda Muhammadiyah yang bertanggung jawab, yang dapat dipercaya menjadi pembaharu, pendorong, pemimpin agar senantiasa dapat beramal, beribadah dengan akhlak yang benar-benar mencerminkan manusia muslim yang amanah.
Kiprah
Kiprah, bisa dimaknai sebagai sepak terjang, peran serta, andil, partisipasi . Dalam hal ini seluruh rangkaian pengabdian, perjuangan, pembaharuan, pemikiran, ide-ide/ gagasan-gagasan, inovasi dari Muhammadiyah harus bermakna dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat, segenap umat di atas jagat ( dunia ).
Fungsi kiprah yang dijalankan oleh generasi Muhammadiyah yaitu dengan tetap memegang semboyan istiqomah ( istiqomah, qonaah, amanah ) yaitu:
1.      Mampu mendorong seseorang / umat untuk senantiasa melakukan kebaikan, sehingga manusia akan selalu berusaha memperbaikai diri, instrospeksi diri, memayu hayuning dhiri / sarira sehingga akan berimbas pada  memayu hayuning kulawarga ( memperindah keindahan keluarga ). Karena dari pendidikan keluarga yang senantiasa menanamkan nilai-nilai akhlak mulia pada diri seseorang akan membawa pengaruh besar dan penting bagi tindakan, kiprahnya di masyarakat sekitar, bagi manusia yang lain, bagi bangsa dan negara juga seluruh umat di dunia.  
2.      Mampu menghindarkan seseorang dari berbagai perbuatan jahat. Setiap insan Muhammadiyah akan menjadi manusia yang memayu hayuning sasama ( memperindah keindahan masyarakat / sesama, manusia yang lain ). Generasi Muhammadiyah harus senantiasa menjadi generasi yang memiliki prinsip hidup khoirunnas anfa uhum linnas( sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak memberikan manfaat bagi manusia yang lain ). Setelah membangun akhlak yang baik dengan sesama maka, akan berimbas pada memayu hayuning bawana / rohmatan lil alamin ( akan memperindah keindahan dunia) .Artinya jika insan-insan / generasi Muhammadiyah sudah mampu memayu hayuning dhiri , memayu hayuning kulawarga, memayu hayuning sasama, akan mampu memayu hayuning bawana. Tidak hanya mampu membuat tenteram, indah, baik kehidupan di dunia saja , tetapi akan berujung , bertujuan , bermuara, pada kehidupan di alam kelanggengan yaitu akherat tempat kita kembali dengan tetap istiqomah bernaung pada Al Quran dan As Sunah. Generasi muda Muhammadiyah harus selalu Istiqomah ( istiqomah, qonaah, amanah) dimanapun, kapanpun, dan bagaimanapun . In syaa Allah.
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUNGA RENGGANIS, MANIS

  BUNGA RENGGANIS, MANIS oleh : Enis Bunga rengganis ?? Apakah betul tanaman ini namanya bunga rengganis? Nama rengganis dari tanaman ini di...