OLEH : ENI SETYOWATI,
S.Pd.
(
Resume Materi 9 “ Kuliah Belajar Menulis Online Gelombang 8 )
Oleh
: Bapak Haji Encon Rahman
Minggu,
12 April 2020
Haji
Encon Rahman adalah seorang guru berprestasi dari Majalengka Jawa Barat. Beliau
sudah pernah mendapatkan penghargaan Princess Mahacakri Awards di Tahiland mewakili
Indonesia di ajang internasional sebagai guru terbaik Indonesia tahun 2017 . Dan
Guru berprestasi tingkat nasional juara
1 tahun 2016 dan beliau juga seorang motivator.
Malam ini Om Jay kembali mengirim
pemberitahuan tentang materi kuliah online ke sembilan oleh Bapak Haji Encon Rahman.
Dan kuliah / pertemuan tanpa tatap muka kali ini kemabli dipandu oleh Mr. Bams.
Inilah pengalaman dan trik-trik dari Haji Encon Rahman sehingga beliau berhasil
memperoleh penghargaan baik di tingkat nasional ( dalam negeri) maupun internasional ( luar negeri) .
Haji Encon Rahman, dengan
kalimat-kalimat santunnya dan penuh nuansa religi menyapa para peserta kuliah
belajar menulis online. Sapannya membuat
hati merasa semakin sadar bahwa kita hanyalah insan lemah dan kecil di hadapan
Alloh. Karena ternyata karya cipta dan kehendak Tuhan begitu besar. Kita
hanyalah sebagian kecil .Kita tdiak ada apa-apanya. Kita belum bisa dikatakan apa-apa atau siapa
dibandingkan kekusaaan Tuhan Yang Kuasa.
Haji Encon Rahman akan menyampaikan
pengalaman dan trik-trik agar menjadi guru prestasi tingkat nasional maupun mewakili
guru prestasi bangsa Indonesia di
tingkat internasional. Lomba guru berprestasi tidak hanya diadakan di Indonesia
tetapi juga negara-negara lain termasuk kawasan Asia Tenggara . Di Indonesia setiap tahun diadakan lomba guru
prestasi untuk meningkatkan kualitas guru-guru di Indonesia.
Lomba
guru prestasi merupakan ajang berprestasi
maupun berprestise bagi seorang guru karena penilaian guru prestasi lebih komprehensif
dan menyeluruh dinilai dari berbagai faktor/aspek. Hal itu sesuai dengan UU
No.14 tahun 2005 bahwa jabatan guru adalah sebuah profesi. Dimana seorang guru
yang professional harus memiliki atau mencakup 7 M yaitu : mendidik, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, mengajar dan mengevaluasi. Jika seorang guru
tidak memiliki ketujuh hal tersebut maka diragukan keprofesionalannya.
Dari
7 M yaitu mendidik, menurutnya bahwa cara mendidik agar tidak bentrok dengan
undang-undang perlindungan anak maka yang harus dilakukan dengan mengikuti norma dan adat kebiasaan di daerah
tersebut, selain tentunya sekolah dan masyarakat melalui komite sekolah melakukan
MOU terkait pola pendidikan anak di sekolah.
Pemerintah selalu rutin setiap tahun
mengadakan lomba guru prestasi tingkat
TK, SD, SMP, SMA, mempunyai tujuan antara lain :
1. Mengangkat
guru sebagai profesi yang terhormat , mulia, bermartabat dan terlindungi.
2. Meningkatkan
motivasi dan profesionalisme guru dalam pelaksanaan tugas profesinya.
3. Meningkatkan
persaingan yang sehat dengan selalu memberikan penghargaan di bidang pendidikan.
4. Membangun
komitmen mutu guru dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran menuju stnadar
nasional pendidikan.
Pak Haji Encom Rahman, dengan tetap selalu
mengucap syukur ke hadirat Tuhan atas prestasi yang diraihnya di ajang lomba
guru prestasi tingkat nasional maupun mendapat penghargaan PMCA ( Princess Maha
Cakri Awards ) tingkat internasioanl di Thailand tahun 2017 , menyampaikan bahwa menjadi guru prestasi tidak mudah ,
tetapi juga tidak mustahil bagi guru dimanapaun dan siapapun. Maka dari itu Pak Haji Encon Rahman juga memotivasi kepada para
guru di seluruh Indonesia untuk tertarik mengikuti ajang lomba guru prestasi
dan tentu saja harus persiapan sejak awal.
Inilah rahasia menjadi guru prestasi tingkat nasional
maupun internasional menurut pengalaman
Pak Haji Encon Rahman. Pada
prinsipnya hanya ada dua , yaitu
memiliki amalan batiniah dan amalan lahiriah.
1. Amalan
batiniah yaitu ketika mengikuti lomba guru prestasi jangan pernah menyimpan
rasa dengki dan iri kepada sesama peserta, jangan sombong karena kita paling banyak
karyanya dan seterusnya. Hilangkah seluruh penyakit hati pada saat kita mengikuti
ajang lomba guru prestasi baik mulai, hingga selesai pelaksananan. Baik dari tingkat
kecamatan, kabupaten , propinsi, nasional bahkan internasional. Baik itu sebelum
pelaksananan, pada`saat pelaksanaan maupun sesudah lomba, tetap singkirkan penyakit hati, agar kita
selalu menjadi pemenang di hati dewan juri dan semua orang. Sehingga kita pantas
dan layak menyandang gelar sebagai guru berprestasi.
2. Amalan
lahiriah adalah isi seluruh komponen portopolio yang diajukan dengan benar dan
jujur tentang segala hal yang sudah pernah kita lakukan dalam membina,
membimbing kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pofesi seorang guru dan
membuat siswa kita mendapatkan kejuaraan aatau penghargaan. Tau dari haisl kita
berinovasi, berkreasi, membuat karya-karya tulis, buku-buku, artikel atau yang
lainnya yang mendukung keprofesionalan seorang guru.
Kemudian berdasarkan pertanyaan yang
masuk dari para peserta kuliah belajar menulis online, Pak Haji Encom Rahman
menyampaikan bahwa unsur-unsur yang dinilai untuk mengikuti seleksi guru prestasi
ada 4 kompetensi yaitu :
1. Kepribadian
2. Sosial
3. Profesional
:
4. Pedagodik
Dijelaskan oleh beliau bahwa dalam kompetensi
profesioanl guru harus memiliki
tulisan-tulisan yang dibukukan
atau artikel-artikel di surat kabar. Dan itu akan menjadi penilaian dalam ajang guru prestasi.
Kumpulkan artikel- artikel , buku-buku ,piagam-piagam
, sertifikat-sertifikat , dan lain-lain yang pernah kita raih atau pernah diraih oleh siswa yang
kita bimbing, untuk dijadikan salah satu
bukti pada portopolio.
Menurut beliau sewaktu maju lomba guru prestasi,
beliau menyodorkan lebih kurang 150 artikel / tulisan yang dimuat di surat
kabar dan buku-buku yang dicetak oleh penerbit mayor. Dan dengan ijin Alloh,
saya mendapat juara, kata beliau masih penuh rasa syukur. Hemm, memang guru hebat,
dalam segala keadaan senantiasa bersyukur kepada yang telah menciptakan dan yang
telah memberi kesempatan untuk meraih prestasi. Untuk aspek fisik akademis dan profesional biasanya
dilihat dari sudut portopolio.
Dan keempat komponen tersebut harus dibuktikan dalam
bentuk portopolio, wawancara, tes. Presentasi dan sikap kita saat mengikuti
ajang lomba guru prestasi.Sedangkan aspek pedagogik ,kepribadian dan sosial
dinilai dari gesture , wawancara, cara
presentasi dan performen pada saat ikut lomba.
Menurut Haji Encon Rahman , motivasi utama beliau
menjadi guru prestasi adalah ingin menjadi contoh kebaikan dan menjadi jalan
kebaikan bagi orang lain. Dan dengan menjadi guru prestasi mendapatkan kenikmatan
yang luar biasa berlimpah dari Alloh
berupa uang tunai 30 juta, laptop, popularitas, karir, naik haji, berkeliling
ke beberapa negara di luar negeri secara
gratis , menjadi pembicara di berbagai tempat dari Kemendikbud. Dan semoga
takdir yang diberikan kepada Haji Encon Rahman tersebut yaitu sebagai guru berprestasi
akan menjadi jalan untuk lebih taat lagi kepada Tuhan Maha Pencipta.
Menurut Haji Encom Rahman proses menjadi guru prestasi adalah sebagai
berikut :
1. Persaipkan
dengan baik segala sesuatunya yang dibutuhkan dalam lomba tersebut berdasarkan
pedoman atau petunjuk lomba guru prestasi yang disampaikan pemerintah setiap
tahunnya.
2. Jangan
mau menjadi guru prestasi karena desakan
pihak luar jika kita belum siap karena jika tidak siap hanya akan menghabiskan
pikiran , waktu , tenaga dan biaya.
3. Buatlah
karya tulis / buku-buku untuk bekal menjadi guru prestasi yang dikarang sendiri
atau buku antologi dimana karya kita pernah dimuat di berbagai media cetak.
4. Persiapkan
media pembelajaran, bimbingan kepada rekan guru dan bimbingan kepada anak-anak
hingga mereka menjadi juara.
Dan Pak Haji Encon Rahman memang seorang motivator
hebat. Beliau kembali mengobarkan semangat menulisnya untuk kita para peserta
agar semakin giat menulis, menulis dan menulis. Beliau bilang akan membuka kursus menulis artikel untuk konsumsi surat
kabar dan majalah dari tanggal 1 – 30 Mei .
Beliau juga mengatakan menjadi penulis freelance di
berbagai surat kabar dan majalah hingga tulisannya mencapai 500 judul artikel
di media cetak, dan semoga bisa menginspirasi peserta untuk mengikuti kursus
menulis artikel yang akan diadakan oleh Haji Encon Rahman.
Selain kisah menyenangkan tentu juga ada
suka dukanya menjadi guru prestasi. Seperti pengalaman yang pernah dialami Haji
Encom Rahman yaitu :
1) Dalam hal biaya, jangan sepenuhnya
bergantung kepada dinas selama mengikuti ajang lomba guru prestasi. Kita harus
mandiri dalam biaya. Menjadi guru prestasi juga butuh modal ,kesabaran dan
ketawakalan yang luar biasa.
2)
Saya selalu bangkit dan terpacu untuk menjadi yang terbaik
dengan doa yang selalu dipanjatkan kepada
Alloh dan fokus dalam
mengikuti jalannya seleksi. Man Jadda Wa
jadda.
3) Kata
mutiara yang beliau sampaikan adalah jangan takut berbuat salah, tapi takutlah tidak bisa memperbaiki
kesalahan.
Kemudian dalam menanggapi pertanyaan dari Mr. Bams,tentang
menciptakan produktivitas dan
konsistensi terhadap penciptaan cara belajar kreatif , maka Haji Encom Rahman
menjawabnya bahwa untuk itu harus melakukan pembiasaan secara istiqomah, banyak
belajar dari orang lain, jangan merasa
lebih hebat dari orang lain, selalu bertanya dan menyimak pembicaraan
orang lain dengan maksud untuk menambah ilmu.
Dalam mengakhiri materinya , Haji
Encon Rahman menyatakan bahwa niat awal mengikuti lomba guru prestasi bukan untuk
mengejar/ mendapatkan hadiah berupa materiilnya tetapi menjadi dinitakan
untuk jalan kebaikan dan menjadi contoh kebaikan bagi orang
lain. Dan dengan niat tersebut akan membuka banyak jalan dan Alloh
akan meridhoi apa yang kita cita-citakan, atas ijin Alloh semata. Dan ternyata
keyakinan itulah yang mengantarkan kesuksesan Haji Encom Rahman menjadi guru
presatsi tingkat nasional maupun di tingkat internasional.
Kunci
sukses semua orang dalam bidang apapun hanya ada dua yaitu amalan batiniah
( doa – doa) dan amalan
lahiriah. Dan berbagai pengalaman , penjelasan
yang lebih mendalam tentang amalan batiniah dan lahiriah dari Haji Encom Rahman
adalah akan diungkap dalam sebuah bukunya yang akan segera hadir dihadapan kita
semua.
Pendidikan , gelar seseorang bisa
dikejar, namun jam terbang seseorang tidak bisa dikejar. Dan jam terbang
seseorang hanya bisa dikejar dengan cara belajar dan bergaul dengan orang lain,
kata beliau mengakhiri materinya.
Itulah pemaparan materi dari nara
sumber yang kesembilan Pak Haji Encom Rahman. Penyampaiannya penuh
dengan amalan-amalan batiniah sesuai apa
yang sudah disampaikan tentang rahasia / kunci kesuksesan seseorang. Yaitu
amalan batiniah dan amalan lahiriah. Keduanya harus dijalankan secara seimbang .
dan semua yang kita raih di dunia ini atas izin Alloh. Maka dari itu jangan pernah menyimpan
penyakit hati karena hanya akan membuat
mati hati kita dan mati rezeki kita.
Amanat
yang dapat saya tangkap dalam berbagi pengalaman beliau, bahwa kita harus senantiasa menggunakan hati
dalam bekerja, berkarya, beraktivitas dan berbagai kegiatan lain agar ridho
Ilahi selalu mengiringi lagkah kita hingga di ujung hari.
Gunungkidul,
Minggu Malam 12 April 2020
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar