(DISARIKAN DARI MATERI KELIMA “ BELAJAR MENULIS ONLINE
GELOMBANG 8” )
NARASUMBER : BAPAK AKBAR ZAINUDDIN,MM.MJW.
(Motivator Nasional ,
Penulis Buku-buku the best seller, Mentor Menulis, Life Coach )
MINGGU, 5 APRIL 2020
OLEH : ENI SETYOWATI,
S.Pd.
Bapak
Akbar Zainuddin, narasumber materi kelima malam ini menyapa peserta Grup
Belajar Menulis Online dengan hangat. Peserta yang hadir malam ini menyambutnya
dengan antusias dan penuh semangat. Semangat dengan harapan dapat menjadi sehebat
seperti Pak Akbar Zainuddin dengan segudang sebutan yang beliau sandang .
Dan tentunya banyak ilmu dan prestasi yang dapat kita teladani. Semoga ilmu yang ditularkan kepada peserta dapat menjadi inspirasi dan menambah kepercayaan diri untuk berkarya dan berinovasi bagi para penulis pemula. Pak Akbar Zainuddin, pengarang buku- buku best seller, diantaranya “ Man Jadda Wa Jadda” .
Hasil dari kepenulisan buku tersebut beliau berhasil keliling ke 33 propinsi di Indonesia. Tinggal satu propinsi Papua yang belum sempat dikunjungi, semoga sehabis lebaran setelah virus korona hilang dapat mewujudkan hal tersebut.
Dan tentunya banyak ilmu dan prestasi yang dapat kita teladani. Semoga ilmu yang ditularkan kepada peserta dapat menjadi inspirasi dan menambah kepercayaan diri untuk berkarya dan berinovasi bagi para penulis pemula. Pak Akbar Zainuddin, pengarang buku- buku best seller, diantaranya “ Man Jadda Wa Jadda” .
Hasil dari kepenulisan buku tersebut beliau berhasil keliling ke 33 propinsi di Indonesia. Tinggal satu propinsi Papua yang belum sempat dikunjungi, semoga sehabis lebaran setelah virus korona hilang dapat mewujudkan hal tersebut.
Sebelum
memulai pertemuan Pak Akbar menghadirkan sebuah video tentang riwayat
kepenulisan dan pendidkannya. Dari situ beliau menyampaikan 6 ( Enam ) Langkah Menulis Buku untuk Diterbitkan yang disingkat TOJTRP yaitu sebagai berikut :
1. Langkah pertama adalah T. Tentukan TEMA tulisan. Setiap buku harus punya tema besar baik fiksi maupun
non fiksi. Tema akan menjadi rel yang akan mengikat tulisan kita dari awal hingga
akhir. Temanya satu saja. Misal : romantisme, kerja keras, cara belajar, dll
2. Langkah kedua O . OUTLINE atau daftar isi,
gunanya untuk :
-
Agar
tulisan kita terarah
-
Bisa
buat jadwal dan target
-
Menghindari
“ ngeblank” pada saat menulis
-
Agar
bukunya selesai.
- Kalau
tidak ada daftar isi akan sulit bukunya bisa selesai tepat pada waktunya. Kalau
tidak ada daftar isi kita tidak akan mempunyai pijakan.
Daftar isi ibaratkan rel yang akan membuat kita sebagai penulis untuk tetap pada jalur, sehingga kita akan fokus pada tulisan kita.
Daftar isi ibaratkan rel yang akan membuat kita sebagai penulis untuk tetap pada jalur, sehingga kita akan fokus pada tulisan kita.
Contoh outline atau struktur daftar isi dari buku yang
berbentuk fiksi dan non fiksi sebagai berikut :
a. Untuk buku non fiksi , struktur penyusunan
yang perlu diketahui oleh seorang penulis adalah :
1) Bagian Pendahuluan
Pendahuluan/ pembukaan/ opening berisi latar belakang, tujuan
dan maksud penelitian
2) Bagian Pembahasan / Isi Naskah
Biasanya berisi teori-teori, peristiwa actual, analisis terhadap
peristiwa, how to ( tips and trick )
3) Bagian Penutup / kesimpulan
Atau disebut kesimpulan yang berisi rangkuman / kesimpulan
dari bab awal yang sudh dijelaskan/ diuaraikan pada pendahuluan dan pembahasan.
b. Untuk buku fiksi, yang perlu diketahui
oleh seorang penulis adalah :
1) Tema : ide pokok / topik sebuah
cerita
2) Penokohan / tokoh
3) Perwatakan / karakter / sisfat
masing-masing tokoh
4) Alur cerita atau plot yaitu jalannya
peristiwa / cerita dalam naskah.
5) Klimak : puncak dari segala
permasalahan yang ada dalam sebuah cerita.
6) Penyelesaian / akhir cerita / ending
cerita : berisi penyelesaian / jalan keluar dari sebuah cerita yang disajikan/
dituliskan.
3. Langkah ketiga J. JADWAL
Penulisan.
Kalau daftar isi sudah ditulis misal
ada 30 artikel / plot cerita maka segeralah mulai membuat jadwal secara riil. Kita
sebagai penulis harus displin pada jadwal. Dengan membuat jadwal akan
memudahkan kita untuk mengontrol dan mengevaluasi hasil tulisan kita. Kalau ada
jadwal akan menjadikan kita disiplin sehingga akan membuat tulisan kita cepat
selesai.
4. Langkah keeempat T. TULIS lah sesuai outline dan jadwalnya. Disini dibutuhkan kedisiplinan
diri yang tinggi dan komitmen yang kuat. Hal ini akan menentukan apakah tulisan kita akan dapat
kita selesaikan atau tidak? Tuliskan dan
selesaikan semua judul artikel terlebih dahulu. Jangan terpaku untuk membuat satu
tulisan kita sempurna karena hal tersebut akan memperlambat / menghambat proses
penulisan kita sehingga tidak akan selesai tepat pada waktunya.
5. Langkah kelima R. REVISI lah tulisan kita kalau semua daftar artikel sudah selesai
kita buat. Jangan terpaku hanya satu judul
sempurna. Kalau kurang sedikit-sedikit tidak apa-apa. Dalam tahap revisi ini yang pertama adalah menyelesaikan semua draft buku.
Kemudian tahap selanjutnya baru revisi . Yang direvisi yaitu data dan informasi
yang kurang, tata bahasa, gaya tulisan disamakan dari awal hingga akhir,
judul-judul artikel. Buatlah judul-judul yang menarik.
6. Langkah keenam K . KIRIM lah ke
penerbit. Penerbit dalam menerima naskah dari penulis akan mempertimbangan beberapa
hal yaitu :
a. Buku yang kita tulis dan kita kirim laku atau tidak ? Dan ini menyangkut kebutuhan
masyarakat / pembaca.
- Pembaca
membutuhkan buku tulisan kita apa tidak ?
- Siapa
saja yang butuh tulisan kita.
- Berapa
banyak orang yang butuh tulisan kita?
- Buku
tentang apa yang dibutuhkan ? Semakin besar kebutuhan masyarakat akan buku kita
, maka semakin besar peluang untuk diterbitkan. Oleh sebab itu sebagai penulis
kita mesti memahami buku kita siapa yang akan beli dan siapa yang akan
membacanya.
b. Apa yang membedakan buku kita dengan
buku yang sejenis dari penulis lain ? Apa
kelebihan buku kita dibandingkan dengan buku sejenis ?
c. Apa yang akan kita lakukan sebagai
penulis untuk membantu penerbit dalam memasarkan buku kita?
d. Apakah kita perlu membayar kepada
penerbit ? Kita tidak perlu membayar ke penerbit. Bahkan kita akan mendapatkan
uang Royalti. Rata-rata royalty adalah 10% dari buku yang terjual. Masing-masing
penerbit mempunyai kebijakan yang berbeda-beda.
Menurut Pak Akbar, kita sebagai penulis harus tahu cara mengirim naskah yaitu :
1. Naskah harus sudah jadi sudah di edit
/ direvisi.
2. Naskah diprint lalu dikirim dalam
bentuk hard copy dan soft copy dalam CD
atau flashdisk.
3. Kemudian tunggu lebih kurang 3 bulan
untuk memastikan buku kita layak terbit atau tidak.
Demikian materi penyampaian dari Bapak Akbar Zainuddin, yang
begitu memikat kita semua. Semoga segera menggelitik hati untuk segera
membangkitkan diri kita berekspresi dengan tulisan-tulisan kita.
Jangan pernah menyerah, jangan pernah putus asa, teruslah melangkah, Tuhan akan selalu memberi kelancaran pada kita untuk memulai berkarya dengan tulisan-tulisan kita.
Jangan pernah menyerah, jangan pernah putus asa, teruslah melangkah, Tuhan akan selalu memberi kelancaran pada kita untuk memulai berkarya dengan tulisan-tulisan kita.
Gunungkidul,
5 April 2020
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar