Kamis, 30 April 2020

STRATEGI MEMASARKAN BUKU


OLEH : ENI SETYOWATI, S.Pd.

( Disarikan  dari Materi 18 Kuliah Belajar Menulis Online Gelombang 8)
Nara Sumber : AGUS SUBARDANA, S.E.,M.M.
Kamis, 23 April 2020


Sekilas Profil Narasumber
Bapak Agus Subardana,S.E.,M.M. ,adalah seorang director of marketing Andi Publisher Yogyakarta. Beliau lahir di Yogyakarta 11 September 1973. Menikah dengan Retno Th. Dikarunia dua orang anak  Herjuna  S, dan Tanu Saputra. Mempunyai hobi  membaca dan marketing. No.Hp / WA 08112936680.
*) Pendidikannya :
1.   S1 Management Universitas Mercu Buana Yogyakarta tahun 1998.
2.   S2 Magister Management Marketing Fakultas Ekonomi Universitas Satya Negara Jakarta tahun 2012
*) Riwayat pekerjaan :
1.    Sekretaris Umum Pusat Pelayanan Usaha Kecil dan Menengah (PUKM) se –DIY tahun 1997- 1999
2.    Supervisor Medical Representative PT. Metiska Farma Jakarta tahun 1999 – 2003
3.    Area manager marketing PT.Dobeli Jakarta  tahun 2003 – 2005
4.    Manager Marketing Penerbit Andi Offset Yogyakarta tahun 2005 – 2012
5.    Direktur marketing penerbit Andi Offset Yogyakarta tahun 2013 – sekarang
6.    Dosen kelas malam  ( 18.00 – 22.00 WIB )di STIE Wiyata Mandala tahun 2014 -2018
7.    Understanding Business
8.    Brand Management
9.    Integrated Communication Marketing ( IMC )

***
        Tak terasa, malam ini sampai pada materi yang kedelapan belas dari kuliah Belajar Menulis Online Gelombang 8. Kembali dihadirkan seorang narasumber hebat dari Penerbit Andi Yogyakarta, yaitu Bapak Agus Subardana, S.E.,M.M. Beliau diundang oleh Om Jay untuk memberikan materi tentang Teknik / Strategi Memasarkan Buku. Pertemuan malam ini, bertepatan dengan malam pertama menyambut bulan Romadhan di tahun 2020 ini di tengah tragedi pandemi covid 19 yang tengah menghipnotis dunia.
Setelah dipersilahkan oleh Om Jay, Bapak Agus Subardana ,menyapa peserta kuliah belajar menulis online dengan ramah . Diiringi ucapan salam , dan harapan agar semua peserta yang hadir dalam dunia maya ini dalam  mengikuti kuliah Belajar Menulis Online  senantiasa mendapatkan anugerah kesehatan yang kini teramat  mahal harganya. Semoga selalu bahagia ditengah keluarga tercinta, imbuh Pak Agus Subardana.
        Kemudian Om Jay menyampaikan bahwa materi malam ini perlu dikuasai dan penting diketahui oleh seorang penulis agar nantinya buku yang dihasilkan akan laku di pasaran. Seorang penulis harus mengetahui strategi / teknik yang sebaiknya dilakukan agar nantinya tulisan-tulisan yang dihasilkan menjadi sebuah buku yang dapat diterbitkan dan diminati oleh banyak orang. Dapat laku di pasaran , karena memang itu salah satu dari tujuan menulis buku adalah agar dibaca orang, diminati , dan dibeli orang / pembacanya.
        Menurut penuturan Pak Agus dalam mengawali pemaparan materinya , mengatakan bahwa strategi pemasaran buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta sarana penyampaian informasi . Sejak usia dini, anak –anak sebaiknya telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk membaca beraneka ragam terbitan buku.
        Dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang cerdas dengan minat baca yang tinggi khususnya pada anak-anak, maka pemerintah mendorong kegiatan membaca dengan mengadakan program Gerakan Literasi Nasional  yang dijabarkan menjadi gerakan literasi sekolah, gerakan literasi keluarga, gerakan literasi masyarakat, gerakan literasi budaya dan sebagainya. Usaha pemerintah tersebut bertujuan mendorong kegiatan membaca dan sebagai wujud dukungan dalam membangun budaya membaca sejak dini.
Dukungan pemerintah terhadap budaya membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku,akan  menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku. Perkembangan industri penerbitan buku juga dipicu oleh alasan keuntungan ( profit margin ) yang relatif besar dibandingkan industri lainnya, khususnya barang konsumsi. Saat ini terdapat 328 penerbit yang terdaftar sebagai anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) dengan jumlah penerbit aktif sebanyak 711 penerbit, dan sisanya sudah tidak aktif lagi.
        Pak Agus juga mengatakan bahwa dalam rangka untuk mempertahankan industri penerbitan buku, supaya tetap terus hidup dan dapat mencapai hasil penjualan buku yang maksimal maka perlu strategi pemasaran. Strategi pemasaran  biasanya  hampir dipakai  oleh semua wirausaha , interpreneur yang menjalankan bisnis. Strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan merupakan sesuatu yang unik. Mengapa ? Hal itu karena  dapat dilihat dari jenis-jenis buku yang diterbitkan. Jenis-jenis buku yang diterbitkan tersebut dikelompokkan menjadi kategori buku.
        Menurut Pak Agus, salah satu contoh adalah Penerbit Andi Offset Yogyakarta, dalam menerbitkan buku cukup banyak kategori produk yaitu ada 32 kategori produk buku ( kategori buku anak, buku bisnis, buku pertanian, buku fiksi novel, buku pengembangan  diri, buku teks, dll )
        Dari berbagai jenis kategori tersebut di sini dapat dilakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis kategori buku yang diterbitkan. Pada umumnya kegiatan memasarkan buku berkaitan dengan berkoordinasi dengan beberapa kegiatan bisnis. Sehingga strategi pemasaran pada umumnya dipengaruhi oleh faktor yang meliputi :
1.   Faktor mikro , yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.
2.   Factor makro yaitu meliputi demografi-ekonomi, politik hukum, teknologi –fisik dan sosial budaya.

Menurut Pak Agus, PT Andi Offset Yogyakarta  saat ini dalam menjalankan bisnis penerbitan buku yang sedang dijalankan masuk dalam kedua faktor tersebut. Hal ini dikarenakan  Penerbit Andi Offset sudah termasuk Industri Penerbitan Buku dengan  usia mencapai 40 tahun dan telah menerbitkan  lebih dari 10.000 judul buku yang dikelompokkan menjadi 32 kategori.
Strategi pemasaran buku yang telah dilakukan oleh Penerbit Andi adalah memetakan menjadi  2 strategi pemasaran yaitu :
1. Strategi pemasaran buku serangan udara :
Strategi ini merupakan  pemasaran buku melalui online.  Saat ini strategi serangan udara yang sedang ngetren dan gencar  di dunia maya karena hampir setiap orang sudah mengerti teknologi internet yaitu promosi melalui website dan media sosial lainnya. Kalau kita sudah mempunyai produk buku yang termasuk jenis kategori di atas , maka langkah awal kita harus membuat website . Website dapat dikatakan sebagai markas besar untuk sebuah bisnis penjualan buku. Dengan mempunyai website kita akan dapat merencanakan promosi dalam melancarkan  penjualan buku. Dan website tersebut akan banyak kita isi dengan produk , harga, promosi, layanan, alamat, testimoni, dan lain sebagainya.
Untuk penjualan buku lewat online ini kita harus proaktif yaitu dengan cara-cara sebagai berikut :
-       Untuk terus promosi, supaya dapat menyebarkan informasi prosuk secara` masif kepada target pasar potensial .
-       Mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah ada sehingga kesetiaan konsumen terjaga .
-       Menjaga kestabilan penjualan saat kondisi pasar lagi lesu.
-       Menaikkan penjualan dan profit.
-       Membandingkan keunggulan produk dibandingkan  dengan pesaing.
-       Membentuk citra produk dibenak mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan .
-       Mengubah tingkah laku , persepsi dan pendapat konsumen.

Dalam strategi serangan udara dapat dijalankan melalui :
- Media online yaitu  kita dapat  melakukan promosi dan penjualan buku yang sudah tidak asing lagi bagi kita semua yaitu lewat telepon, WA, SMS, email, dll.
-       Pemasaran buku lewat komunitas yaitu  kita tentunya mempunyai komunitas masing-masing sesuai dengan kapasitas kita untuk membentuk komunitas dan relasi. Maka gunakanlah jaringan komunitas kita untuk sarana promosi  dan penjualan buku. Penjualan lewat komunitas akan lebih efektif dan efisien sehingga tingkat keberhasilannya lebih tinggi terhadap  penjualan buku yang kita tawarkan. Kuncinya kita harus proaktif berkomunikasi dan berinteraksi dengan komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi kita.

Kelebihan serangan udara ini diantaranya :
-       Dapat  menekan biaya operasional penerbitan maupun pemasaran buku.
-       Informasi tentang terbitan buku akan lebih cepat sampai ke konsumen dan promosi bisa tersebar secara masif lewat online.
Adapun kekurangannya adalah :
-       Konsumen di Indonesia  belum terlalu percaya atas informasi produk yang diterima lewat dunia maya / online
-       Ada rasa takut barangnya tidak sesuai dengan pesanannya, dan  konsumen masih dikenai ongkos kirim ( ongkir ).





2. Strategi pemasaran buku serangan darat.

Untuk menguasai seluruh wilayah nusantara ini dalam penetrasi pasar buku, kita harus melakukan pemetaan wilayah dengan membuka cabang di tiap kota besar yang potensi pasarnya sangat baik. Penerbit Andi Yogyakarta telah mempunyai 43 cabang di kota Aceh sampai Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut. Strategi pemasaran buku serangan darat  ini dikelompokkan  berdasarkan target pasar yang dituju antara lain : toko buku, penerbit buku yang mampu memproduksi sendiri dan mempunyai mesin percetakan sendiri, sebagian besar sebagai pemasok toko buku di Indonesia. Untuk bisa masuk dan sebagai pemasok rutin di toko buku maka Penerbit Andi perlu memetakan jenis toko buku. Toko buku inilah yang dipetakan lagi menjadi 3 jenis yaitu :
1) Toko buku modern, toko buku semi modern, toko buku tradisional. Kenapa harus dipetakan jenis toko buku tersebut ? Hal ini dikarenakan tiap jenis toko buku tersebut mempunyai sistem administarsi dan tempat yang berbeda. Contoh: toko buku modern Gramedia Books Store, Gunung Agung Books Store, Toga Mas Books Store. Toko buku modern ini mempunyai sistem transaksi yang mengikuti perkembangan teknologi yang dapat dikendalikan dengan sistem sentralisasi dan sebagainya.

Strategi promosi di toko buku modern ada berbagai macam cara yang perlu dilakukan yaitu :

-       Menguasai display buku supaya tampilan buku dapat terlihat dan menonjol.
-       Mengadakan promosi di internal toko dengan memasang produk di Neon box, X banner.
-       Mengadakan bedah buku, talkshow, dan potongan harga pada buku tertentu atau periode tertentu.
-       Mengadakan even tematik sesuai dengan momen bulan berjalan misalnya program Ramadhan, program TAB, program TAM, dll .

Dan masih banyak  lagi program promosi di toko buku modern yang dapat kita lakukan, kuncinya kita harus selalu proaktif  berkomunikasi dengan internal toko buku modern tersebut.
-       Direct selling. Adalah bahwa pemasaran buku melalui ini kita petakan berdasarkan jenis kategori buku yang diterbitkan . Jenis kategori buku penjualan lewat direct selling ini dibagi menjadi beberapa target pasar yaitu :
a) Buku pendidikan ( buku mata pelajaran utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMK / SMA). Buku teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kuliah, buku referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA / SMK,  PT dan umum. Dengan pemetaan jenis kategori tersebut maka Penerbit Andi melakukan terobosan  pemasaran dengan menempatkan tenaga penjual ( sales ). Tugas  sales diberi tanggung jawab target sesuai maping areanya masing-masing di tempat ia bertugas. Dengan mengadakan kunjungan langsung ke setiap sekolah/ setiap perpustakaan sekolah, kunjungan ke perpustakaan  kampus, kunjungan  ke perpustakaan daerah,  dan lain-lain. Dengan kunjungan langsung tersebut diharapkan dapat berinteraksi dengan membangun hubungan yang baik dengan pihak internal sekolah, kampus, perpustakaan daerah ,dll. Sehingga dampaknya hasil penjualan buku dapat meningkat.
b) Melakukan even-even aktif seperti even pameran buku, seminar, workshop, tryout,dan sebagainya.

2)   Toko buku semi modern  :
Biasanya masih dikendalikan  dan masih  menggunakan sistem administrasi penjualan pertoko.

3)   Toko buku tradisional:

Biasanya sistem transaksinya masih manual. Untuk itu saluran toko-toko buku  tersebut masih dijadikan jalur distribusi oleh Penerbit Andi dengan sistem titip jual / konsinyasi, kecuali toko buku trasidisional diberlakukan kredit dan jual putus.

Serangan darat akan lebih banyak menghasilkan karena langsung bertemu  konsumen apalagi pasar buku teks utama yang kita pasarkan. Konsumen biasanya lebih suka tatap muka langsung dan dapat melihat sampel produknya. Kekurangan dari strategi serangan darat adalah  dibutuhkan tenaga penjual / sales  dan butuh biaya operasional dan waktu serta follow up.
        Selanjutnya Pak Agus mengatakan , bahwa  dua strategi pemasaran antara serangan  darat dan strategi serangan udara yang paling berat adalah pemasaran darat karena membutuhkan waktu, tenaga dan harus ada follow up yang terus menerus. Sehingga keberhasilan ditentukan oleh tenaga penjualnya yang dapat dipercaya
        Pak Agus juga mengatakan bahwa untuk penulis pemula, jika naskahnya dinyatakan diterima dan diterbitkan oleh penerbit  berskal nasional seperti Penerbit Andi Yogyakarta maka pihak penerbit akan langsung memakai 2 strategi  pemasaran . Dan bila penulis tersebut ingin menerbitkan sendiri bukunya  tetapi tidak melalui penerbit, maka penulis dapat melakukan strategi serangan udara dan juga menggunakan komunitas dan media social secara`mandiri.
        Adapun pengaturan royalty dari Penerbit Andi Yogyakarta jika bukunya diterbitkan , Pak Agus menambahkan ketentuan sebagai berikut :
-            Penulis mendapatkan 10% dari total nilai transaksi terjual. Penulis akan mendapatkan royalty tiap 6 bulan  / persemester terhitung sejak buku telah terdistribusikan dan ditanda tangani kedua pihak antara penerbit dan penulis. Penulis juga akan mendapatkan 3 eksemplar buku, dan penulis diperbolehkan  mempromosikan bukunya, dan jika penulis membeli bukunya akan mendapatkan potongan 30 %.
-             Ada peluang / kemungkinan untuk menjalin kerjasama / kolaborasi dengan pesaing, namun ada syarat dan ketentuan dan harus  ada titik temu  dari kedua belah pihak. Kemudian dalam penerapannya  akan dilihat dan dinilai dari aspek produknya, potensi pasar, daya serap produk.

Menurut Pak Agus, strategi yang dapat dilakukan antara penulis dan penerbit adalah : melakukan talkshow, bedah buku secara periodik, sama-sama mempromosikan  bukunya, penulis dapat membantu menjualkan bukunya dan pihak penerbit akan memberikan rabat buat penulis. Selanjutnya kerjasama antara penerbit dan penulis,  yaitu bahwa penulis dapat dan boleh memasarkan bukunya sendiri walaupun diterbitkan oleh penerbit mayor. Justru penerbit sangat terbantu jika penulis ikut serta memasarkan bukunya .

Kemudian Pak Agus  juga mengatakan bahwa kita sebagai penulis atau penerbit harus sama-sama  pro aktif promosi lewat online sehingga dapat mengubah persepsi dan pendapat konsumen artinya yang tadinya konsumen tidak respon terhadap produk , maka hal tersebut dapat mengubah perilaku, persepsi ( pola pikir ) konsumen sehinga tertarik untuk  membeli produk yang kita tawarkan / promosikan sehingga dapat mengubah pendapatnya kemudian akan  mengambil  keputusan untuk membeli produk tersebut.

Dari berbagai pengalaman di lapangan selama menerbitkan buku , menurut penuturan Pak Agus bahwa Penerbit Andi menggunakan 2 strategi pemasaran di atas yang digunakan  sebagai strategi bagi industri penerbitan buku agar terus dapat profit dan mengembangkan pasar. Adapun waktu yang dibutuhkan untuk menjadi buku bestseller rata-rata memakan waktu 4 sampai 6  bulan dari  momen  menjual buku tersebut. Dan momen jual buku terutama buku-buku pelajaran adalah antara  bulan Mei sampai Agustus, saat memasuki tahun ajaran baru di sekolah-sekolah.
Menurut  Pak Agus,  Penerbit Andi Yogyakarta dalam menerbitkan buku akan  menilainya dari berbagai aspek yaitu :
1.   Aspek Ideologis :
Topik yang ditulis tidak boleh bertentangan dengan UUD 1945 dan Pancasila. Topik tidak boleh meresahkan kondisi masyarakat seperti politik, hankam, sara, sopan santun, harga diri, dan lain-lain.
2.   Aspek kelimuan
Topik yang akan dibahas harus hal yang baru bagi masyarakat. Masyarakat harus sudah siap menerima topik tersebut, naskah tersebut berdasarkan gagasan /ide yang asli atau bukan jiplakan, data yang dihasilan harus akurat maka perlu sumber / daftar pustaka yang lengkap.
3.   Aspek penyajian
Harus diperhatikan sistematika kerangka pemikiran baik dari alur logika , pemaparan mudah dipahami, bahasa yang digunakan harus komunikatif sesuai dengan jenis naskah dan sasaran pembaca, cara penyajiannya harus benar yaitu menggunakan bahasa dan ejaan yang baku, kelengkapan naskah harus diperhatikan yaitu kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, batang tubuh, daftar gambar, table, lampiran, index, daftar pustaka, sinopsis, pengetikan menggunakan media dan alat yang digunakan untuk  ketik tangan, ketik manual,ketik komputer atau menggunakan software tertentu.  Mutu gambar , tabel dan objek lain / capture yang dipasang layak atau  masih harus diperbaiki, harus menyelesaikan ijin penterjemahan, izin pengutipan, izin penggunaan gambar tertentu. Dan lain sebagainya.


    4. Aspek pemasaran
Mempunyai tema naskah yang sesuai dengan pangsa pasar yang jelas dan luas sehingga buku akan dapat dan mudah diterima pasar,  memiliki selling point atau potensi jual tertentu, seperti judul, keindahan, bahasa, kasus aktual,dsb. Apa sudah ada buku sejenis yang beredar dan telah diterbitkan. Apa kelebihan buku naskah tersebut dibandingkan dengan buku  yang sejenis.
5.   Aspek reputasi penulis
Apakah penulis seorang dosen, tokoh praktisi yang diakui kepakarannya oleh masyarakat luas,  apakah buku-buku yang pernah diterbitkan mempunyai catatan keilmuan dan pemasaran yang baik.
6.   Aspek potensi pasar.
Aspek potensi pasar ini yang paling penting.
Dan teknik yang paling sederhana yaitu melalui strategi darat  yaitu langsung ketemu pembelinya, langsung lewat komunitasnya dan relasi penulis sehingga akan langsung mengetahui seberapa besar potensi pasar / target/ sasaran yang dituju, sehingga akan dapat diperkirakan seberapa keuntungan / royalty dari penjualan bukunya tersebut.

Selain hal-hal penting di atas yang perlu diketahui seorang penulis, Pak Agus juga menyampaikan tentang format buku di Penerbit Andi Yogyakarta yang juga tak kalah penting bagi penulis yang ingin bukunya diterbitkan yaitu sebagai berikut :
-                 Buku Format besar : 20 cm x 28 cm , 21,5 cm x 15,5 cm
-                 Buku Format standar : 16 cm x 23 cm, 11,5 cm x 17,5 cm
-                 Buku Format kecil : 14 cm x 21 cm, 10 cm x 16 cm
-                 Buku Saku / format khusus : 10 cm x 18 cm , 13,5 cm x 7,5 cm 
Tak terasa Pak Agus menyampaikan materi yang begitu panjang dan jelas hingga hampir tiga jam. Sebelum mengakhiri , beliau menyampaikan alamat web dari Penerbit Andi Yogyakarta jika akan bekerjasama untuk menerbitkan buku yaitu www.andipublisher.com. Web ini merupakan toko online dan tokopedia dari Penerbit Andi.
Kemudian Pak Agus memberikan kesimpulan  seputar strategi pemasaran buku itu ibaratkan sebuah seni berkreasi, berinovasi, berkreativitas dan terus mengembangkan ide-ide dan selalu mengikuti perkembangan pasar, pungkasnya dengan menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian peserta dan permohonan maaf jika banyak kekurangan dalam penyampaian dan selamat malam sebagai ucapan perpisahan di dunia maya.
        Demikian informasi penting tentang strategi menulis dan menerbitkan buku yang harus diketahui seorang penulis , seperti apa yang disampaikan Om Jay di awal perkuliahan online ini. Dan materi tentang pentingnya kita mengetahui dan memahami tentang seluk beluk sebuah penerbit dalam menerbitan buku agar terjalin kerjasama yang baik dan saling menguntungkan , banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh kedua belah pihak , antara penerbit dan penulis, sehingga berguna untuk diri dan orang lain dalam ikut mencerdaskan bangsa dan memperbaiki taraf hidup bersama.

                                      Gunungkidul, Jumat, 24 April 2020

***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUNGA RENGGANIS, MANIS

  BUNGA RENGGANIS, MANIS oleh : Enis Bunga rengganis ?? Apakah betul tanaman ini namanya bunga rengganis? Nama rengganis dari tanaman ini di...