SEKELUMIT CERITA “
SINGKONG DAN IKAN ASIN”
OLEH : ENI SETYOWATI
Ketika
kubuka kembali gurp WA “ Belajar Menulis Online” , Om Jay atau aku
memanggilnya Pak Jay yang baik hati kembali mengirimkan sebuah foto “Sepiring
Singkong Rebus dan Ikan Asin “. Hemm, ini dia, makanan kesukaaanku.
Singkong
, masyarakat di daerah kami, Gunungkidul atau Bumi Handayani menyebutnya pohung atau telo sepe. Tanaman singkong
ini banyak dijumpai di kebun-kebun atau ladang - ladang petani di wilayah Gunungkidul. Pohon
singkong ditanam ketika musim penghujan sudah mulai datang. Dan biasanya
Dipanen ketika kemarau panjang mulai menerjang.
Singkong
/ pohung /telo sepe merupakan makanan pokok daerah Gunungkidul sejak jaman dulu.
Ada sebuah lagu yang menunjukkan bahwa Daerah Istimewa
Yogyakarta yang terbagi menjadi 5 wilayah terdiri dari 1 kota dan 4 kabupaten
yaitu Kota Madya Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten
Kulon Progo , dan Kabupaten Gunungkidul.
Lagu tersebut berbahasa jawa ,
syairnya sebagai berikut :
Serba Serbi DIY
“ DIY misuwur ing nusantara, oeeeee
Ana lima wilayahe
DIY serba serbi werna werni, oeeee
Panganane werno-werno cacahe
Bantul, geplak –geplak
Gunungkidul gaplek-gaplek
Kulon Progo growol aduh enake
Jogja gudeg- gudeg
Sleman salak, geal geol
Kabeh mau ee ana ajine.
Dari syair lagu tersebut bahwa singkong / pohung / telo
sepe merupakan makanan khas Gunungkidul. Dan tanaman satu ini dapat dibuat
menjadi aneka olahan makanan khas dan unik dari Gunungkidul. Aneka olahan dari
singkong antara lain :
-
Nasi
thiwul : merupakan makanan pokok
masyarakat daerah Gunungkidul pengganti nasi ( beras ), biasanya sebagai
menu favorit bagi para perantau yang kangen dengan makanan lokal Biasanya disajikan
dengan sambal bawang, ikan asin dan lalapan. Nasi thiwul ini terbuat dari gaplek yaitu singkong dikupas dan dikeringkan. Thiwul ini terbuat dari gaplek yang sudah dihaluskan / digiling entah itu memakai mesin atau ditumbuk memakai
lesung kayu / tempat menumbuk padi/ gaplek yang terbuat dari kayu besar dibuat
memanjang seperti sampan/ gethek / perahu.
-
Thiwul
ayu merupakan makanan khas oleh –oleh dari Gunungkidul yang dikukus diberi gula merah atau tanpa gula , disajikan dengan ditaburi kelapa parut.
-
Gathot
merupakan makanan dari singkong yang sudah dikeringkan/ gaplek yang biasanya
sengaja dibuat agar warnanya berubah menjadi hitam. Car a membuatnya,
gaplek direndam dulu lebih kurang semalam, kemudian dipotong-potong sesuai selera, dicuci bersih, dikukus bisa ditambahkan gula merah untuk gathot manis
atau tanpa gula untuk gathot gurih. Kemudian disajikan dengan taburan kelapa
parut. Rasanya kenyal dan gurih dan khas.
-
Patholo
/ pathilo : semacam kerupuk yang terbuat dari sari tepung singkong, rasanya
gurih dan renyah.
-
Krecek
/ manggleng : camilan yang terbuat dari singkong rebus, diiris tipis-tipis,
direndam kurang lebih dua malam , dikukus dengan dibumbui , kemudian dijemur. Penyajiannya dengan cara digoreng. Rasanya gurih dan renyah. Cocol untuk camilan di saat menghabiskan hari-hari di rumah sambil menunggu korona mereda.
-
Lemet
/ utri : terbuat dari singkong yang dikupas, dicuci, diparut, dibumbui kelapa
parut, gula merah, tambah garam sedikit, dibungkusi pakai daun
pisang, kemudian dikukus.
-
Cemplon
: terbuat dari singkong diparut, dicampur parutan kelapa, garam, diuleni,
kemudian dibuat bulatan-bulatan sebesar bola pingpong tengahnya diberi gula
merah, kemudian digoreng hingga kuning kecoklatan. Siap hidang pendamping
secangkir teh atau kopi .
-
Masih
banyak lagi olahan yang dapat dibuat berbahan dasar singkong.
- Singkong
rebus, gampang membuatnya, singkong dikupas, dicuci bersih dikukus atau direbus
ditambahi sedikit garam agar rasanya lebih mantap. Disajikan hangat-hangat
sebagai pengganjal perut atau camilan di kala senggang dengan secangkir teh
manis atau kopi.
Selain
itu Gunungkidul adalah salah satu daerah yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Gunungkidul mempunyai pantai selatan, yang penuh keindahan, keunikan, keeksotikan yang disajikan
oleh pantai-pantainya yang terbentang dari ujung timur sampai ujung barat di wilayah pegunungan seribu ini. Deretan pantai indah mempesona baik yang sudah
dipoles maupun yang masih alami / perawan, bertebaran sepanjang pinggiran
perbukitan sebelah selatan.
Deretan pantai tersebut adalah : Pantai Wedi Ombo,
Pantai Sadeng ,Pantai Pok Tunggal, Pantai Watu Kodok, Pantai Drini, Pantai
Krakal, Pantai Kukup, Pantai Baron, Pantai Nglambor, Pantai Ngrenehan, Pantai
Nguyahan, dan masih banyak lagi.
Dari
pantai-pantai tersebut, Pantai Sadeng sebagai pelabuhan laut di daerah
Yogyakarta. Kemudian Pantai Ngrenehan sebagai tempat pelelangan ikan hasil dari
tangkapan para nelayan. Jika sedang musim panen ikan, selain dijual /
dikonsumsi masyarakat daerah ini, hasil tangkapan yang melimpah yang tidak
habis dikonsumsi masyarakat, dibuat menjadi ikan asin. Dan ikan asin itulah
sebagai lauk untuk pelengkap nasi thiwul bersama sambal bawang dan lalapan .
Ini
sekelumit cerita tentang singkong dan ikan asin, semoga menginspirasi para
pembaca, sehingga menggelitik hati untuk bersilaturahmi ke daerah kami. Tentu
saja jika virus korona sudah benar-benar meninggalkan bumi pertiwi.
Gunungkidul, Minggu , 5 April 2020
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar