Minggu, 05 April 2020

SEKELUMIT CERITA " SINGKONG DAN IKAN ASIN"


SEKELUMIT CERITA “ SINGKONG DAN IKAN ASIN”

OLEH : ENI SETYOWATI

              Ketika kubuka kembali gurp WA “ Belajar Menulis Online” , Om Jay atau aku memanggilnya Pak Jay yang baik hati kembali mengirimkan sebuah foto “Sepiring Singkong Rebus dan Ikan Asin “. Hemm, ini dia, makanan kesukaaanku.
         Singkong , masyarakat di daerah kami, Gunungkidul atau Bumi Handayani menyebutnya pohung atau telo sepe. Tanaman singkong ini banyak dijumpai di kebun-kebun atau ladang - ladang petani di wilayah Gunungkidul. Pohon singkong ditanam ketika musim penghujan sudah mulai datang. Dan biasanya Dipanen ketika kemarau panjang mulai menerjang.
            Singkong / pohung /telo sepe merupakan makanan pokok daerah Gunungkidul sejak jaman dulu. Ada sebuah lagu yang menunjukkan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta yang terbagi menjadi 5 wilayah terdiri dari 1 kota dan 4 kabupaten yaitu Kota Madya Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo , dan Kabupaten Gunungkidul.
Lagu tersebut berbahasa jawa , syairnya sebagai berikut :
Serba Serbi DIY
            “ DIY misuwur ing nusantara, oeeeee
    Ana lima wilayahe
   DIY serba serbi werna werni, oeeee
  Panganane werno-werno cacahe
 Bantul, geplak –geplak
 Gunungkidul gaplek-gaplek
 Kulon Progo growol aduh enake
Jogja gudeg- gudeg
Sleman salak, geal geol
Kabeh mau ee ana ajine.
  Dari syair lagu tersebut bahwa singkong / pohung / telo sepe merupakan makanan khas Gunungkidul. Dan tanaman satu ini dapat dibuat menjadi aneka olahan makanan khas dan unik dari Gunungkidul. Aneka olahan dari singkong antara lain :
-         Nasi thiwul  : merupakan makanan pokok  masyarakat daerah Gunungkidul pengganti nasi ( beras ), biasanya sebagai menu favorit bagi para perantau yang kangen dengan makanan lokal Biasanya disajikan dengan sambal bawang, ikan asin dan lalapan. Nasi thiwul ini terbuat dari gaplek yaitu singkong dikupas dan dikeringkan. Thiwul ini terbuat dari gaplek yang sudah dihaluskan / digiling entah itu memakai mesin atau ditumbuk memakai lesung kayu / tempat menumbuk padi/  gaplek yang terbuat dari kayu besar dibuat memanjang seperti sampan/ gethek / perahu.
-         Thiwul ayu merupakan makanan khas oleh –oleh dari Gunungkidul yang dikukus diberi gula merah atau tanpa gula , disajikan dengan ditaburi kelapa parut.
-         Gathot merupakan makanan dari singkong yang sudah dikeringkan/ gaplek yang biasanya sengaja dibuat agar warnanya berubah menjadi hitam. Car a membuatnya, gaplek direndam dulu lebih kurang semalam, kemudian dipotong-potong sesuai selera, dicuci bersih, dikukus bisa ditambahkan gula merah untuk gathot manis atau tanpa gula untuk gathot gurih. Kemudian disajikan dengan taburan kelapa parut. Rasanya kenyal dan gurih dan khas.
-         Patholo / pathilo : semacam kerupuk yang terbuat dari sari tepung singkong, rasanya gurih dan renyah.
-         Krecek / manggleng : camilan yang terbuat dari singkong rebus, diiris tipis-tipis, direndam kurang lebih dua malam , dikukus dengan dibumbui , kemudian dijemur. Penyajiannya dengan cara digoreng. Rasanya gurih dan renyah. Cocol untuk camilan di saat menghabiskan hari-hari di rumah sambil menunggu korona mereda.
-         Lemet / utri : terbuat dari singkong yang dikupas, dicuci, diparut, dibumbui kelapa parut, gula merah, tambah garam sedikit, dibungkusi pakai daun pisang, kemudian dikukus.
-         Cemplon : terbuat dari singkong diparut, dicampur parutan kelapa, garam, diuleni, kemudian dibuat bulatan-bulatan sebesar bola pingpong tengahnya diberi gula merah, kemudian digoreng hingga kuning kecoklatan. Siap hidang pendamping secangkir teh  atau  kopi .
-         Masih banyak lagi olahan yang dapat dibuat berbahan dasar singkong.
-   Singkong rebus, gampang membuatnya, singkong dikupas, dicuci bersih dikukus atau direbus ditambahi sedikit garam agar rasanya lebih mantap. Disajikan hangat-hangat sebagai pengganjal perut atau camilan di kala senggang dengan secangkir teh manis atau kopi.

Selain itu Gunungkidul adalah salah satu daerah yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Gunungkidul mempunyai pantai selatan, yang penuh  keindahan, keunikan, keeksotikan yang disajikan oleh pantai-pantainya yang terbentang dari ujung timur sampai ujung barat di wilayah pegunungan seribu ini. Deretan pantai indah mempesona baik yang sudah dipoles maupun yang masih alami / perawan, bertebaran sepanjang pinggiran perbukitan sebelah selatan.
Deretan  pantai tersebut adalah : Pantai Wedi Ombo, Pantai Sadeng ,Pantai Pok Tunggal, Pantai Watu Kodok, Pantai Drini, Pantai Krakal, Pantai Kukup, Pantai Baron, Pantai Nglambor, Pantai Ngrenehan, Pantai Nguyahan, dan masih banyak lagi.
Dari pantai-pantai tersebut, Pantai Sadeng sebagai pelabuhan laut di daerah Yogyakarta. Kemudian Pantai Ngrenehan sebagai tempat pelelangan ikan hasil dari tangkapan para nelayan. Jika sedang musim panen ikan, selain dijual / dikonsumsi masyarakat daerah ini, hasil tangkapan yang melimpah yang tidak habis dikonsumsi masyarakat, dibuat menjadi ikan asin. Dan ikan asin itulah sebagai lauk untuk pelengkap nasi thiwul bersama sambal bawang dan lalapan .
Ini sekelumit cerita tentang singkong dan ikan asin, semoga menginspirasi para pembaca, sehingga menggelitik hati untuk bersilaturahmi ke daerah kami. Tentu saja jika virus korona sudah benar-benar meninggalkan bumi pertiwi.
Gunungkidul, Minggu , 5 April 2020
***



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUNGA RENGGANIS, MANIS

  BUNGA RENGGANIS, MANIS oleh : Enis Bunga rengganis ?? Apakah betul tanaman ini namanya bunga rengganis? Nama rengganis dari tanaman ini di...