Rabu, 29 Juli 2020

YANG TAK BERNYAWA PUN PUNYA RASA

OLEH : ENIS



Yang tak bernyawa pun ternyata juga punya rasa, walau tidak punya hati. Hal itu terjadi pada sebuah benda mini ukuran persegi, yaitu laptop kecilku alias notebook jadulku.

Namun barang kecil tak bernyawa itu teramat berharga bagiku. Karena selalu menemani hari-hariku, siang malam , tiada jemu dan tanpa pernah mengeluh.
Benda itu senantiasa menjadi curahan hatiku akan kisah-kisah  yang mampir dalam hidupku.

Benda itu selalu dengan setia , jiwa raganya menerima semua pengaduanku.  Baik rasa sedih, senang, bahagia, nestapa, marah, kecewa, menyesal, rindu, galau, risau, cemas, dan berbagai hal yang membuncah di dadaku . Yang selalu mendesak untuk segera dikeluarkan, ditumpahkan.

Sekitar 5 bulan sejak adanya aturan BDR ( belajar di rumah)  karena adanya pandemi corona virus , laptop miniku memang siang malam, setiap saat selalu terforsir jiwa raganya.  Menjadi sarana aku menuangkan imaji-imaji yang sering berkeliaran di benak dan jiwaku.

Dan ternyata dia , benda yang tak bernyawa itu punya rasa letih, lelah, jengah, bosan, malas, dan berbagai rasa dan suasana yang layaknya dimiliki manusia seperti kita, yang dikarunia hati yang dapat merasakan berbagai rasa .
Maafkan aku, sobat, yang telah banyak membebani dirimu dengan luapan rasa dalam hidupku. Maafkan aku....

Sejak 18 Juli lalu, laptopku, ngambek. Tidak mau bersapa lagi denganku. Tak mau berdamai lagi denganku. Tak mau lagi menemani hari-hariku. Tak mau lagi mendengar keluh kesah jiwaku. Tak mau lagi menerima luapan rasaku. 

Laptop miniku , sebagai benda tak bernyawa itu pun juga butuh merefresh diri, butuh relaksasi, butuh istirahat, butuh menenangkan dan  merenungi diri. 

Dan sejak kemarin, Rabu dini hari, laptop miniku kembali berbaik hati. Menyapaku dengan segenap jiwa raganya. Kembali melambaikan tangan dan tersenyum padaku penuh persahabatan dan asa.

Terima kasih laptop miniku, sahabat setiaku dalam segala suasana. Engkau telah tersenyum kembali padaku.  Engkau telah membuka diri lagi untuk menemaniku menapaki kisah hidup yang tiada pernah bertepi ini. 
Terima kasih atas jasa-jasamu yang senantiasa dengan penuh keikhlasan menampung semua keluh kesah dan cerita hatiku .

Semoga engkau tetap sehat, semangat bersamaku mengukir cerita tentang indah dan berwarnanya hari yang akan terlewati.

***
Gunungkidul, Kamis 30 Juli 2020


2 komentar:

BUNGA RENGGANIS, MANIS

  BUNGA RENGGANIS, MANIS oleh : Enis Bunga rengganis ?? Apakah betul tanaman ini namanya bunga rengganis? Nama rengganis dari tanaman ini di...