OLEH : ENIS
Ketika
rindu itu bertalu …
Memecah
dinding –dinding beku
Di
antara relung-relung kalbu
Ada
segenggam rindu yang terus bertalu
Menghempas
raga dan jiwaku
Ketika
rindu itu bertalu …
Aku
tak mampu lagi untuk bertumpu
Manakala
tatapan-tatapan lugu
Terus
mengekor di setiap sudut waktu
Seakan
merobek dan mengoyak naluriku
Ketika
rindu itu bertalu …
Aku
hanya mampu tergugu dan terpaku
Luruh
dalam cengkeraman rindu
Yang
senantiasa mengharu biru
Meluluhkankan
sendi-sendi ragaku
Ketika
rindu itu bertalu …
Ada
perih yang menggores jantungku
Tatkala
berkelebatan bayang-bayangmu
Terus
menghantui hari-hariku
Ketika rindu itu bertalu ...
Dan tahun ajaran baru sudah menunggu
Namun hati insan-insan pendidikan masih termangu,
ragu dan kadang ada rasa pilu
di antara deru dan laju,
pandemi corona yang masih menggebu
menjajah setiap raga, jiwa dan juga kalbu
senantiasa menyesak tanya dan sejuta ragu
kapankah pandemi corona kan berlalu ?
bagaimanakah kita kan berlaku ...
sebagai insan-insan pencari dan penebar ilmu
dalam menghadapi tahun ajaran baru ?
Ketika rindu itu bertalu
Ingin kuberlari mendapatimu ...
membenamkan raga-raga mungilmu
dalam lautan rinduku
Ketika rindu itu bertalu
Aku luruh dalam sorot netra nan lugu
Yang senantiasa menatapku
Ingin aku mendendangkan lagu
setelah sekian waktu
Raga kita tak lagi bertemu ...
Ketika rindu itu bertalu ...
Aku hanya mampu merajut waktu
menjadi titian penghubung rindu
Rinduku dan rindumu yang terus berpacu
Satu muara yang kan kita tuju
Semoga pandemi corona segera berlalu
Hingga kita leluasa menimba ilmu
Sambil melepas rindu yang kian menggebu
Dalam suasana kenormalan baru
Tetap berpegang pada aturan yang berlaku
Satu tuju Indonesia maju
Meraih
insan-insan cendekia nan bermutu.
Gunungkidul, 25 Juni 2020
Mantap....
BalasHapusSemoga ya..rindu cepat terobati
Puisinya panjang Dan menyentuh kalbu
BalasHapusMksh..mayor naniku..bunda siti...pasti rindu itu kan terobati
BalasHapusRindu mengguris kalbu ..mntap bu
BalasHapusiya bu fitri,,rindu memang menyiksa jiwa...jika tak kunjung bersua...
HapusRindu, lima huruf yang lebih kejam dari efek candu
BalasHapusSalam hangat bu eny, dari manusia pecandu rindu
Mksh ibu ratna....lewat syair dan puisi...kita berekspresi..utk mengurangi beban di hati
HapusRindu selamanya akan tetap rindu, walau kau obati.... Tidak akan berlalu
BalasHapusKarna jiwamu tlah terpatri dalam sanubari melampaui candu-candu yg kaugandrungi.
Akupun rindu dg kalbu yg merindukanku.
Salam guru... Kutunggu baktimoe.
Jiozzz jeng Eny. Selalu berkarya.
Rindu selamanya akan tetap rindu, walau kau obati.... Tidak akan berlalu
BalasHapusKarna jiwamu tlah terpatri dalam sanubari melampaui candu-candu yg kaugandrungi.
Akupun rindu dg kalbu yg merindukanku.
Salam guru... Kutunggu baktimoe.
Jiozzz jeng Eny. Selalu berkarya.
Rindu canda tawamu senyum manismu sahabatku murid2ku..
BalasHapusSmg corona cepat berlalu hingga kita bs bertemu dalam satu hati yang menyatu
Rindu canda tawamu senyum manismu sahabatku murid2ku..
BalasHapusSmg corona cepat berlalu hingga kita bs bertemu dalam satu hati yang menyatu