Hari ini aku memasak ikan laut tongkol . Kubumbui pedas manis seperti gambar menjadi lauk hari ini . Kubuat seperti membumbui mangut lele.
Alhamdulillah , tadi malam ( Selasa malam, ada teman suami ) yang memberi rezeki seekor ikan laut.
Inilah mungkin takdir seekor ikan laut yang berakhir di sini. Ikan yang kemarin-kemarin masih berenang di lautan bebas, tapi tadi malam dalam keadaan sudah tak bernyawa sampai ke tangannku.
Dengan mengucap Alhamdulillah karena diberi rezeki dan Bismillah ketika hendak kubelah ikan ini, aku berucap dalam hati , ini takdirmu, kawan. Semoga pengorbananmu untuk menjadi lauk kami akan mendapatkan balasan surga-Nya kelak.
Foto ketika masih utuh walau sudah tak bernyawa, lalu kugoreng dan hari ini telah berubah menjadi sajian menemani nasi putihku hari ini bersama keluarga. Alhamdulillah, Ya Alloh.
Dan tadi malam ketika aku ke tempat ortu, dari sana aku juga membawa sayuran berupa kacang panjang atau kacang gleyor, gambas / ceme, serta daun kacang panjang atau mbayung ( bahasa jawanya ). Katanya kemarin juga diberi rezeki dari tetangga yang sedang panen. Alhamdulillah Ya, Alloh , rezeki-Mu yang senantiasa kami terima, karena kasih-Mu semata.
Itulah manfaatnya hidup bertetangga, berteman, dapat saling memberi , saling berbagi . Dan inilah indahnya hidup di pedesaan, suasana gotong royong, kebersamaan, kekeluargaan masih begitu kental dan harus dirawat setiap saat.
Karena dalam ajaran agamapun, menjalin dan mempererat tali silaturahmi banyak manfaatnya diantaranya : memanjangkan umur, membukakan rezeki dan menambah teman/ saudara.
Gunungkidul, Rabu 8 Juli 2020
Silaturahmi dpt mnbh rijki buk...mantaab
BalasHapusIya mbk atik...thanks
BalasHapus