OLEH : ENI SETYOWATI
Ketika mulai mengenal aksara, kemudian bisa mengeja , akhirnya ingin merangkai menjadi untaian kata. Kesukaan akan membaca buku dari kecil, bermula karena sering dibawakan buku-buku bacaan oleh ayah yang juga seorang pendidik.
Dari bermula suka baca , membuat keinginan
untuk menuangkan imajinasi ke dalam tulisan senantiasa menggelora. Impian dalam
hidup sejak kecil ingin menjadi seorang penulis atau sastrawati.
Dan akhirnya impian itu kini menjelma di kala usia mulai di ambang senja. Banyak coretan –coretan pena sejak SD hingga kini berserakan menjadi arsip pribadi berupa puisi, syair, pantun, cerpen,geguritan,dan lain-lain.
Sewaktu SMA pernah menulis sebuah artikel “Perkawinan Langgeng “ yang dimuat di Majalah Kartini. Kemudian menulis diktat –diktat pembelajaran untuk keperluan mengajar di kelas. Hampir setiap saat , begitu ada ide yang berseliweran di benak , selalu kutuliskan dalam catatan-catatan .
Bahkan hampir berbuku-buku, baik dalam buku-buku harian maupun hanya lembaran-lembaran kertas yang hingga kini masih kusimpan. Dan keinginan untuk menulis itu tidak pernah padam , tak pernah sirna bahkan seperti bara api dalam sekam.
Tahun
2019 terbit buku bersama Antologi Geguritan “ Tilik Wewisik” yang diterbitkan
Dinas Kebudayaan Yogyakarta. Kemudian tahun 2020 terbit buku bersama Antologi Esai Sastra Budaya Jawa dan buku Antologi Geguritan oleh Dinas Kebudayaan Yogyakarta.
***
Tragedi dunia berupa
pandemi corona yang meluluhlantakkan hampir semua lini kehidupan dunia telah
mengubah segala tatanan yang telah ada. Begitu juga dengan dunia pendidikan
terkena dampaknya yang begitu nyata. Apalagi pemerintah mengambil kebijakan
dengan menerapkan peraturan baru yaitu social
distancing. Awal diterapkannya social distancing oleh pemerintah,
sekitar pertengahan bulan Maret tahun
2020. Ada brosur yang dishare di grup sekolah, yaitu tentang pemberitahuan
adanya pelatihan gratis belajar menulis online yang dimotori dan dipandu oleh
Bapak Wijaya Kusumah, M.Pd. atau sebutan akrabnya , Om Jay. Dengan tanpa berpikir
panjang , akhirnya aku langsung mendaftarkan diri, dan bergabung dengan link
dan nomor hape yang ditulis pada bosur tersebut. Tidak sampai berjam-jam, Om
Jay sebagai penggeraknya memasukkan nomer WA ku ke grup belajar menulis
gelombang 8.
Alhamdulillah, Ya
Alloh, waktu itu kuucap kalimat tahmid tersebut, karena memang sejak kecil,
sejak lama aku menginginkan ada jalan agar dapat menyalurkan kegemaranku dengan
mencorat- coretkan pena atau dunia tulis menulis, sekalipun selama ini hanya
sebagai arsip pribadi dan konsumsi diri sendiri.
Mengapa aku begitu
tertarik dengan grup ini ? Karena sejak kecil, aku suka dengan membaca. Aku
suka dengan tulis menulis. Walaupun selama ini dunia tulis menulis hanya
kutekuni dalam diam. Hanya kutuangkan dalam
diari atau buku catatan harianku saja , hingga berserakan di antara
buku-buku yang ada di rumahku. Hingga aku bertekad dalam hatiku , semua
tulisanku akan aku rangkai menjadi sebuah pustaka yang akan kuberi judul “
Bunga Rampai Yang Terberai “ , yang akan kurangkai menjadi sebuah mahligai
berharga dalam kehidupanku.
Dan pikirku, ketika aku
bergabung dengan grup yang dimotori oleh Om Jay ini, mungkin di sinilah jalan
aku untuk menuntut ilmu tentang tulis menulis itu akan terpenuhi. Di grup ini
hasratku menulis akan tersalurkan. Dan ternyata menang benar. Sejak bergabung
dengan Grup Belajar Menulis Online ini, ternyata aku tidak salah masuk. Di dunia maya ini, kuanggap sebagai rumah
keduaku. Di sini aku bertemu dengan insan-insan hebat. Mulai dari teman, yang
kini sudah ibaratkan sahabat, saudara bahkan keluarga. Ditambah lagi nahkodanya
Om Jay seorang guru blogger hebat Indonesia dengan moderator-moderator hebat
pula.
Dan tentu saja narasumber atau para Sang Guru hebat dan handal, yang
senantiasa dengan penuh daya dan pesona menebarkan ilmu-ilmu tentang menulis,
tentang kehidupan , dan tentang apa saja dalam kehidupan ini. Berlaksa
karya-karya mereka yang luar biasa yang sangat bermanfaat dan sangat
menginspirasi dalam kehidupan ini.
Di grup menulis ini
pula aku mengenal dua narasumber hebat
di antara narasumber hebat yang lain. Yaitu Bapak Dedi Dwitagama dan Bapak
Namin AB. Ibnu Solihin. Selama mengikuti kuliah dari kedua narasumber tersebut,
banyak hikmah dan pelajaran berharga yang begitu terasa di jiwa. Beliau berdua
, Bapak Dedi Dwitagama juga Bapak Namin AB.Ibnu Solihin adalah sama-sama
blogger dan youtuber hebat. Kedua narasumber tersebut mempunyai kisah yang
sangat menginspirasi kita semua dari pengalaman mereka dalam menulis di blog
hingga dapat menghasilkan tulisan-tulisan yang sarat makna dan bermanfaat bagi
orang lain.
Kedua narasumber
tersebut juga sama-sama mempunyai tujuan hebat dalam menulis yang mereka
ekspresikan dalam blog yaitu ingin
memberikan manfaat atau bermanfaat bagi orang lain. Seperti dalam istilah
agama juga disebutkan bahwa “khoirunnas anfa uhum linnas “ yang
artinya sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak memberikan manfaat kepada
manusia yang lain.
Dari kedua narasumber
tersebut , aku menemukan dan merasakan banyak manfaat bergabung dengan Grup
Belajar Menulis Online ini. Di grup ini aku mendapatkan manfaat di antaranya
yaitu :
1.
Mendapatkan
ilmu yang bermanfaat.
Dengan bergabung di Grup Belajar Menulis
Online ini banyak sekali ilmu hidup dan kehidupan, juga ilmu-ilmu tentang
kecakapan hidup, kesuksesan hidup, keterampilan hidup, dan lain-lain yang
didapat dari membaca dan menulis yang disampaikan oleh para narasumber hebat
dan sesama teman penulis yang juga hebat.
2.
Mendapatkan
banyak sahabat
Dengan bergabung di Grup Belajar Menulis
Online ini, kita mendapatkan dan mengenal banyak teman / sahabat,yang sudah
seperti saudara sendiri yang berasal dari hampir seluruh penjuru negeri. Dan
pertemanan, persahabatan sesama penulis akan terkenang sampai nanti yang akan
meninggalkan sesuatu yang berarti dalam hidup kita.
3.
Menemukan
manusia-manusia hebat.
Dengan bergabung di Grup Belajar Menulis
Online ini kita juga diberikan kesempatan oleh Tuhan, untuk dapat mengenal dan
bertemu sekalipun lewat maya dengan manusia-manusia hebat yaitu narasumber
hebat yang dianugerahi talenta luar biasa, dengan ilmu-ilmunya yang sarat
dengan makna dan nasehat, kita-kiat, siraman semangat yang sangat bermanfaat
agar kita menjadi insan-insan yang literat sepanjang hayat, dan akan berguna
dalam menapaki kehidupan di dunia juga sebagai bekal menuju alam akhirat.
4.
Mendapatkan
banyak nikmat
Dengan bergabung di Grup Belajar Menulis
Online ini kita dapat membuat tulisan di blog, mempostingnya, mengumpulkan
tulisan –tulisan kita di blog yang kita susun menjadi sebuah buku yang akhirnya
kita dapat menerbitkan buku-buku maupun tulisan-tulisan yang dapat
menginspirasi dan bermanfaat bagi diri dan juga orang lain. Dengan begitu ada
kebahagian dan kepuasan tersendiri dalam hati kita dapat berkarya dengan
goresan pena , meninggalkan jejak berupa pustaka-pustaka yang akan menjadi legacy dan dikenang oleh anak cucu
kita.Insya Alloh.
Seperti yang disampaikan oleh Bapak Dedi Dwitagama
dan Bapak Namin AB.Ibnu Solihin, bahwa
kita harus mampu dan wajib membangun personal
branding dengan menulis, dan itu sebagai salah satu cara menyebarkan ilmu
agar manfaatnya banyak dirasakan oleh orang lain. Kita harus dapat menjadi
manusia yang bermanfaat bagi orang lain. Sebuah kalimat inspiratif yang dapat
mengobarkan bara api kepenulisan dalam diri kita, seperti
sebuah ungkapan dari Pak Namin yaitu : “ Jadilah pribadi yang
menginspirasi, menggerakkan, dan meneladani .”
Agar
menjadi pribadi atau manusia yang menginspirasi, menggerakkan, dan meneladani ,
Bapak Dedi Dwitagama mengungkapkan salah
satu caranya dengan konsisten menulis apa saja yang terlintas dibenak kita.
Jangan ditunda lagi. Kalau kita ingin mengenal dunia maka membacalah , jika
kita ingin dikenal dunia, maka menulislah. Seperti dalam
Al Quran yang diwahyukan kepada
Rasulullah SAW, yaitu surat Al Alaq ayat 1 -5 yang artinya :
1.
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan,
2.
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah
3.
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah
4.
Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam (pena)
5.
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Tak lupa ucapan terima
kasih kepada Bunda Kanjeng, Ibu Sri Sugiastuti , seorang perempuan muslim ,
sekalipun sudah menjelang senja, namun
semangatnya luar biasa. Bunda Kanjeng begitu penuh bara semangat menulis yang
senantiasa mengobarkan semangat menulisku terasa membara dalam jiwaku.
Barakallah fii umrik.
Gunungkidul, Minggu 13 September 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar