Rabu, 09 September 2020

SELAMAT HARI AKSARA SEDUNIA DI MASA PANDEMI CORONA

 OLEH : ENIS


Hari Aksara Sedunia atau Literacy International Day  dicanangkan oleh lembaga internasional PBB pada tanggal 8 September 1966 . Dan  di tahun 2020 ini diperingati di tengah pandemi corona yang masih menghantui bumi. 

Aksara atau huruf atau abjad telah kita kenal sejak sekolah dasar. Bahkan aksara atau huruf atau abjad telah diperkenalkan oleh orang tua sejak kecil di rumah. Juga dikenalkan oleh guru-guru pada taman kanak-kanak, bahkan jenjang PAUD, kelompok bermain atau yang lainnya pun juga sudah diperkenalkan .

Dengan mengenal aksara /huruf / abjad adalah salah satu gerbang untuk  bisa mengeja, bisa membaca, dan menulis. Dengan pandai membaca maka itu akan menjadi bekal yang sangat berharga agar dapat menguasai bahasa, dalam hal ini bahasa Indonesia. Dengan menguasai kosakata dalam bahasa , kita dapat membaca ilmu pengetahuan.

Makna Peringatan Hari Aksara di tengah Pandemi Corona

Hari aksara sedunia di tahun 2020 ini dalam masa pandemi corona dapat dimaknai sebagai dasar untuk kembali membuka memori / ingatan kita dan perwujudan betapa pentingnya aksara atau literasi di masa kini. Pada masa atau generasi milenial yang hampir semua lini kehidupan berbasis digital.

Masa kini , hampir setiap saat literasi berkembang dengan begitu cepatnya. Hampir setiap saat kita disajikan aneka kemajuan informasi, pengetahuan dan teknologi yang kian pesat.

Maka kemampuan literasi di masa kini tidak sebatas membaca  dan mengetahui informasi , tetapi kita juga harus cerdas untuk memilih serta memilah setiap informasi yang menghampiri kehidupan kita.

Sehubungan dengan pencanangan Hari Aksara Sedunia, pemerintah Indonesia juga mengupayakan program-program literasi agar warganya melek huruf dapat membaca , menulis , dan berhitung ( calistung. 

Upaya-upaya pemerintah antara lain :

  • Pada tahun 1990-an Indonesia menggalakkan program Gerakan Nasional B3B ( Bebas 3 Buta ) yaitu bebas buta aksara, bebas buta bahasa, dan bebas buta pengetahuan dasar.

  • Sekitar tahun 2017-an, pemerintah kembali menggencarkan program Gerakan Literasi Nasional ( GLN). Dalam Gerakan Literasi Nasional ini dijabarkan dalam Gerakan Literasi Keluarga, Gerakan Literasi Sekolah ( GLS), Gerakan Literasi Masyarakat, Gerakan Literasi Budaya, Gerakan Literasi Numerasi, dan Gerakan Literasi Digital.
Dalam gerakan pemerintah tersebut kita sebagai warga negara yang baik harus mengambil peran atau ikut berpartisapasi sesuai porsi masing-masing.

Siapapun kita di bumi nusantara , Indonesia tercinta ini harus ikut menggelorakan semangat membaca dan menulis. Dengan kegiatan membaca dan menulis tersebut yang dilakukan setiap saat akan menjadi sebuah kebiasaan yang sangat bermanfaat. 

Membaca dan menulis akan mampu mengasah kemampuan kita,  meskipun kita mulai dari hal-hal yang sederhana, nantinya akan menjadi sesuatu yang luar biasa. 

Menulis bermula dari kesukaan membaca-baca buku atau bahan bacaan lainnya. Kegiatan menulis apapun bentuknya harus sesuai dengan minat kita. Karena masing-masing manusia di karunia keunikan sendiri-sendiri. 

Kini di masa atau di tengah pandemi corona yang masih merajalela, kepekaan rasa dan talenta tentang segala yang dialami, dilihat, diketahui dan dirasakan, teramat sia-sia jika hanya dilewatkan begitu saja.

Maka jadikan momen-momen spesial yang kita hadapi , kita rasa , kita lakukan , kita alami saat ini , kita wujudkan dalam sesuatu yang berharga, yang akan menjadi sebuah warisan , menjadi sebuah jejak sejarah, bagi anak cucu kita, bahwa kita pernah terlibat dan ada di dalamnya.

Mari kita wujudkan dalam tulisan-tulisan menjadi sebuah karya nyata yang akan melengenda sepanjang masa. 

Mari kita jadikan momen peringatan Hari Aksara Sedunia  di tahun 2020 ini menjadi cambuk dalam kita berkarya. 

Berkarya untuk saling berderma kata. Berkarya untuk saling berbagi ilmu , pengetahuan dan informasi . 

Mari kita menggemakan literasi ke seluruh penjuru negeri. 
Mari kita menulis setiap hari, dan buktikan yang akan terjadi. Mungkin tulisan kita tak berarti bagi diri pribadi, tapi akan menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain.

Mari kita menjadi pribadi-pribadi yang menginspirasi. Menjadi insan-insan yang senantiasa menggoreskan pena , menarikan ujung-ujung jemari di atas papan ketik, menghasilkan tulisan-tulisan yang bermakna. 
Selamat Hari Aksara. 
Salam Literasi.

***
Gunungkidul, Rabu 9 September 2020




3 komentar:

BUNGA RENGGANIS, MANIS

  BUNGA RENGGANIS, MANIS oleh : Enis Bunga rengganis ?? Apakah betul tanaman ini namanya bunga rengganis? Nama rengganis dari tanaman ini di...