Senin, 19 Oktober 2020

PERAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN DALAM PEMBELAJARAN DI MASA PANDEMI

 Oleh : Eni Setyowati,S.Pd.



http://gurupenggerakindonesia.com/

LOMBA MENULIS DI BLOG DALAM RANGKA MENYAMBUT 

HARI SUMPAH PEMUDA DAN BULAN BAHASA

JUDUL :

PERAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN 

DALAM PEMBELAJARAN

DI ERA PANDEMI “


Oleh : Eni Setyowati , S.Pd.

Pengantar

Saat ini dunia masih dilanda pandemi covid-19. Virus ini menyebar ke berbagai penjuru dunia. Hampir semua negara yang ada di dunia dilanda bencana yang kasat mata ini. Tapi penyebaran virus ini  terus mewabah melintasi batas ruang dan waktu. Bermula dari wabah virus corona yang terjadi di Wuhan , Cina. Akhirnya melebar kemana-mana. Termasuk Indonesia juga giliran terkena serangan corona. Virus ini terus menggerus semua tatanan kehidupan. Hampir semua lini kehidupan terkena dampaknya. Dunia industri, perbankan, perekonomian, politik, sosial, budaya, dunia kerja, dunia bisnis, dunia hiburan, dan sebagainya seakan tak berdaya.  Dan tak ketinggalan pula dunia pendidikan pun harus berbesar hati menghadapi pandemi virus corona ini. Berbagai cara  diupayakan oleh pemerintah, masyarakat, juga semua pihak untuk memutus penyebaran corona virus ini.

Dunia pendidikan saat ini benar-benar diuji . Dunia pendidikan harus mengubah sistem pembelajaran hampir 360 derajat. Dunia pendidikan ditantang untuk dapat menerapkan pembaruan dalam pembelajaran. Guru-guru ditantang untuk melek  IT. Guru-guru dipaksa untuk dapat melakukan kegiatan pembelajaran berbasis online atau daring. Pembelajaran saat ini, di tengah pandemi corona membutuhkan peran teknologi. Apalagi sekarang telah  memasuki abad 21, yang hampir segalanya serba teknologi. Teknologi digunakan dalam berbagai hal untuk memudahkan  pekerjaan manusia. Begitupun dalam pembelajaran di kelas, teknologi sudah marak dimanfaatkan. Dan kini, dalam pembelajaran pun dituntut agar memanfaatkan teknologi untuk menganstisipasi kesenjangan dalam pembelajaran di masa pandemi.

Pandemi covid -19 yang menghipnotis perhatian seluruh dunia dengan cara penyebarannya yang begitu cepat membuat perubahan tata kehidupan dunia. Dunia saat ini menerapkan social distancing (jaga jarak ) untuk memutus rantai penyebaran pandemic covid -19 ini. Indonesia pun juga menerapkan social distancing. Semua harus tinggal / berada di rumah ( stay at home ), bekerja dari rumah ( work for home ), dan belajar di rumah (study at home ), serta beribadah di rumah (ptay at home ).

Dunia pendidikan pun bergolak. Dunia pendidikan mau tidak mau, harus segera memanfaatkan teknologi secara lebih baik dan lebih sungguh-sungguh. Artinya bahwa keberadaan teknologi saat ini sangat membantu untuk mengatasi situasi terkini yaitu krisis pembelajaran. Untuk mengatasi krisis dalam pembelajaran, pemerintah dalam hal ini dinas pendidikan atau Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) berusaha semaksimal mungkin agar jantung pendidikan tidak berhenti. Detak jantung pendidikan harus tetap ada , karena sebagai pengemban amanah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Dunia pendidikan sebagai lembaga untuk mencetak generasi-generasi muda  , anak-anak bangsa yang cerdas lahir batin, cerdas akal dan hatinya, menjadi manusia-manusia yang handal dan bermoral di era digital untuk menghadapi kehidupan di  abad 21.

Jaman akan senantiasa berubah  seiring perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi . Dan kemajuan teknologi harus membuat nilai-nilai karakter siswa dan guru juga semakin berkembang dan bermoral. Kemajuan teknologi terutama dalam bidang pendidikan harus semakin membuat karakter lebih baik dan semakin tertanam dalam hati sanubari kita semua, para guru / pendidik , peserta didik dan para praktisi pendidikan.

Peran Teknologi Pendidikan dalam Pembelajaran

Kehadiran teknologi pendidikan saat ini mempunyai peran strategis  untuk menciptakan sistem pembelajaran terkini dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Padahal selama ini keberadaan teknologi pendidikan kurang diperhatikan. Apalagi jurusan Teknologi Pendidikan yang ada di pendidikan tinggi pun juga kurang diminati para generasi muda lulusan sekolah menengah atas atau yang sekarang dikenal dengan generasi milenial. Padahal generasi milenial ini nantinya yang akan menjadi penerus kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari generasi mudanya. Dan generasi muda atau kaum milenial ini nantinya yang akan selalu bersentuhan dengan teknologi dalam menjalani proses pembelajaran , terutama di sekolah-sekolah  formal. Generasi muda ini nantinya yang akan merasakan dan memanfaatkan adanya teknologi di era digital ini.

Namun kenyataannya peran teknologi dalam pendidikan belum dimanfaatkan secara maksimal terutama dalam pembelajaran-pembelajaran di sekolah-sekolah dalam hal ini sekolah -sekolah dasar.. Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran belum diminati oleh para guru di Indonesia. Banyak faktor yang mempengaruhinya, diantaranya :

· Kurangnya pengertian, pemahaman , pengetahuan akan peranan teknologi dalam pendidikan atau pembelajaran.

·Kurangnya wawasan para guru dalam pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran di kelas.

·Kurangnya motivasi dan minat guru untuk menerapkan aplikasi-aplikasi  teknologi dalam pembelajaran di kelas.

· Faktor usia guru juga berpengaruh terhadap motivasi dan minat guru dalam memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran.

· Tidak tersedianya sarana prasarana di sekolah, misalnya jaringan internet/wifi yang memadai.

·Walaupun tersedia jaringan internet, namun kadang sinyal dan kuota yang tidak mendukung. Dan faktor-faktor lain yang menyebabkan penerapan atau aplikasi teknologi dalam pendidikan belum efektif dan belum tepat sasaran.

Dalam upaya untuk memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih untuk keperluan pembelajaran di era pandemi dan abad 21 ini, agar menjadikan pebelajar dan pembelajar menjadi manusia-manusia yang tangguh, handal juga bermoral maka diperlukan landasan atau  dasar-dasar yang kuat agar tidak goyah dengan derasnya arus  kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kian berkembang pesat.

Kini dengan adanya tragedi dunia berupa pandemi virus corona, yang mau tidak mau dunia pendidikan dalam hal ini guru-guru  harus menerapkan pembelajaran berbasis online atau  daring . Dimana pembelajaran online ini membutuhkan jaringan internet yang memadai untuk membuka aplikasi-aplikasi yang diperlukan dalam pembelajaran daring agar menjadi menarik , menyenangkan , tepat sasaran, efektif dan efisien. 

Teknologi pendidikan merupakan bidang ilmu terapan yang mengintegrasikan secara sinergis beberapa disiplin ilmu dengan maksud memudahkan terjadinya proses belajar, meningkatkan mutu pembelajaran, dan meningkatkan kinerja. Proses studi (pengkajian) dan praktik dalam teknologi pendidikan harus dilakukan secara beretika.

Teknologi pendidikan tidak hanya merupakan sebuah ilmu tapi juga sebagai sumber informasi dan sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan yang bisa memfasilitasi proses pembelajaran.

Banyak cara dan upaya dirancang, dilakukan dan diterapkan oleh dunia pendidikan agar pembelajaran tetap dapat dilaksanakan di era pandemi ini. Pembelajaran jarak jauh (PJJ) ini menggunakan aplikasi teknologi terkini. Diantaranya menerapkan sebuah teknologi siber yaitu berupa cyber pedagogy. Dimana cyber pedagogy ini akan membantu mengatasi permasalahan dalam pembelajaran.

Apa itu Cyber Pedagogy

Di era serba digital ini yang hampir semua lini kehidupan memanfaatkan teknologi, maka cyber pedagogy atau pegadogi siber atau jaman dulu dikenal dengan digital pedagogy ini mempunyai arti penting .

Istilah cyber pedagogy ,aplikasinya, manfaatnya, tujuannya, ini harus diperkenalkan kepada dunia pendidikan. Selama ini istilah cyber pedagogy hanya dikenal oleh para pakar di bidang teknologi dan informasi. Cyber pedagogy hanya dikenal oleh para praktisi pendidikan. Cyber pedagogy hanya dikenal oleh para akademisi di perguruan tinggi. Cyber pedagogy hanya menjadi konsumsi bagi pihak-pihak yang mengerti, dan belum merambah sampai ke bawah. Terutama bagi para guru di Indonesia banyak yang belum mengenalnya.  Mungkin baru mendengar istilahnya saja yang saat ini sering diucapkan oleh pihak-pihak tertentu.

Dan sekarang, di tengah pandemi corona, sudah saatnya para guru , dimana pun berada harus tahu, paham, mengerti dan memanfaatkan cyber pedagogy dalam proses pembelajaran.Cyber pedagogy sebagai istilah baru dalam teknologi merupakan salah satu penerapan atau aplikasi teknologi dalam pendidikan untuk membantu  mengatasi krisis pembelajaran di tengah pandemi covid 19 ini.

Cyber pedagogy, merupakan istilah baru terutama di kalangan guru atau dunia pendidikan.Walaupun istilah itu sudah lama terdapat dalam dunia  teknologi, tapi belum banyak dikenal masyarakat luas, khususnya bagi para guru.

Cyber pedagogy sebagai sebuah aplikasi baru teknologi dalam dunia pendidikan harus gencar dikumandangkan kepada para guru . Agar cyber pedagogy dapat membumi maka harus dan perlu disosialisasikan  keberadaannya di dunia pendidikan khususnya bagi para guru yang akan menggunakannya atau memanfaatkannya dalam proses pembelajaran.

Penerapan atau aplikasi teknologi cyber pedagogy dalam pendidikan  terutama bagi para guru untuk pembelajaran dengan  anak didiknya harus benar-benar dipahami , dimengerti dan diterapkan. Sehingga guru dan anak didik yang akan menjadi generasi di era digital atau kaum milenial selalu dapat eksis di tengah terjangan gelombang kemajuan informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin mengglobal ini. 

Menurut hasil penelitian dalam sebuah tesis bahwa peran teknologi pendidikan di abad 21 menunjukan bahwa teknologi pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam era pendidikan 4.0. Hal itu terlihat dari pemanfaaatan produk-produk  teknologi pendidikan seperti E-learning, aplikasi pembelajaran, cyber pedagogy dan lainnya yang selaras dengan tuntutan pendidikan 4.0. Hasil dari sebuah penelitian lain menyebutkan bahwa  peran teknologi pendidikan lebih banyak memfasilitasi proses pengajaran dan pembelajaran di abad 21.

Bagi dunia pendidikan, khususnya di Indonesia pembelajaran dengan teknologi yang memanfaatkan jaringan internet atau online ini adalah tantangan tersendiri. Tantangan pendidikan atau pembelajaran di era revolusi industri 4.0 yaitu berupa perubahan dari pola berpikir , cara belajar serta cara bertindak para peserta didik juga pendidik atau guru dalam mengembangkan inovasi dan kreativitas dalam  berbagai bidang.

Dalam sebuah Seminar Nasional  yang pernah diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika, Jakarta, mengangkat tema tentang Cyber Pedagogy, dengan nara sumber  dan pakar di bidang tersebut yaitu Prof. Dr.Ir. Richardus Eko Indrajit,M.Sc.,MBA.,M.Phil.,M.A. Beliau mengatakan bahwa dalam menghadapi abad 21 ada tuntutan bagi para guru harus menguasai “ cyber pedagogy “ sebagai media pembelajaran di dalam kelas. 

Dan kini di saat pandemi corona virus di masa abad 21 ini, semakin mengharuskan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran di era pandemi ini. Maka salah satu upaya untuk memecahkan berbagai permasalahan pendidikan atau pembelajaran yaitu dengan pendekatan teknologi pendidikan.

Teknologi pendidikan atau teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan dan kemajuan jaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari sering kita jumpai adanya penerapan atau aplikasi dari perkembangan teknologi yaitu dengan mengkombinasikan alat teknologi dalam proses pembelajaran .

Dalam proses memanfaatkan teknologi tersebut hanya dapat terlaksana dengan adanya jaringan internet. Internet merupakan salah satu alat komunikasi murah yang memungkinkan terjadinya komunikasi antara dua orang atau lebih. Dan internet ini juga memungkinkan terjadinya proses belajar dengan menggunakan metode cyber pedagogy ( belajar lewat dunia maya). Belajar dengan metode cyber pedagogy yang berbasis teknologi terkini, memang banyak mendatangkan manfaat yang positif. Namun di sisi lain juga mendatangkan dampak negatif, maka harus diwaspadai.

Untuk itu sebagai manusia kita harus bersikap bijak dalam menyikapi dampak-dampak yang ditimbulkan oleh adanya kemajuan teknologi tersebut. Kita sebagai manusia dalam hal ini manusia-manusia yang terdidik harus mampu memanfaatkan teknologi dengan benar, terarah dan jangan menjadi ketergantungan. Karena sekarang ini banyak pelajar, mahasiswa yang sering menggunakan fasilitas teknologi tidak sesuai dengan yang diharapkan, sehingga hal itu mendatangkan dampak negatif.

Untuk itu guru atau pendidik harus mempersiapkan dan menerapkan metode pembelajaran dengan bantuan teknologi. Setelah virus  corona ini nantinya mereda , dan abad 21 sudah di depan mata, adalah tantangan besar bagi dunia pendidikan, bagi guru atau pendidik  untuk dapat menjawab tantangan jaman di abad 21 di masa revolusi industri 4.0 dengan sebaik-baiknya.

Persiapan yang matang harus sudah  mulai dari sekarang. Guru atau pendidik harus mampu menguasai IT dalam berinteraksi atau berkomunikasi dengan siswa - siswanya. Peran guru atau  pendidik adalah  sebagai fasilitator, juga sebagai  arsiteknya . Pembelajaran berpusat pada siswa ( centered student ). Dan guru bukan satu-satunya sumber belajar dalam kelas. Namun keberadaan guru tetap dibutuhkan untuk mendampingi anak belajar menemukan konten-konten pembelajaran lewat internet. Agar siswa  atau anak didik tidak salah dalam menafsirkan konten dari ilmu pengetahuan yang di dapat lewat internet.

Kini guru – guru di Indonesia harus terus  beradaptasi dengan kemajuan teknologi dalam menerapkan atau mengaplikasikan  teknologi dalam pembelajaran di abad 21 ini. Penggunaan teknologi dalam pendidikan dapat menjadi sebuah alat untuk semakin mendukung pengembangan ilmu pengetahuan seseorang agar semakin berkualitas. Proses serta sistem pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan manusia-manusia yang berkualitas pula. 

Dan manusia - manusia berkualitas adalah manusia-manusia yang mau dan terus belajar  mengikuti perkembangan jaman. Perkembangan dan kemajuan teknologi harus diimbangi dengan manusia –manusia yang cerdas lahir maupun batinnya. Seperti yang diamanatkan dalam UUD tahun 1945, dan dasar negara Pancasila yang tertuang dalam beberapa rumusan tujuan nasional pendidikan di Indonesia dan tertuang dalam  peraturan , ketetapan , kebijaksanaan pemerintah yaitu dalam :Tap MPRS No.2 Tahun 1960, UU No2.Tahun 1985, UU No.20 Tahun 2003.

Selain pembelajaran daring, pembelajaran luring ( di luar jaringan ) dengan tidak menggunakan jaringan atau yang dilakukan secara tatap muka juga masih sangat diperlukan karena secara psikologis , komunikasi langsung dengan cara bertatap muka akan memberikan motivasi dan pengaruh yang besar terhadap perkembangan jiwa dan emosi anak didik, dengan begitu akan mudah diberikannya nilai-nilai karakter mulia agar merasuk dalam hati dan jiwa anak didik.

Penutup

Kesimpulannya bahwa tujuan pendidikan adalah sebuah upaya untuk membentuk, mencerdaskan dan mengembangkan potensi atau kemampuan dalam diri manusia Indonesia lewat pendidikan agar menjadi manusia-manusia Indoensia seutuhnya yaitu yang berimtaq ( beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia sehat jasmani dan rohani), dan beriptek ( berilmu pengetahuan dan teknologi) , cakap, kreatif, mandiri, demokratis , berjiwa religius, nasionalis,mandiri, gotong royong dan integritas, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dengan pemaparan materi di atas  ini diharapkan juga dapat menjadi  sumber referensi berbagai pihak yang terlibat dalam pendidikan maupun yang membutuhkan informasi tentang peranan teknologi dalam pendidikan sehingga akan merasakan pentingnya peran teknologi pendidikan dalam mengatasi dan menjadi solusi pembelajaran di tengah pandemi covid -19 .

Jadi dapat disimpulkan bahwa  teknologi pendidikan  adalah sebuah bidang ilmu terapan yang mengintegrasikan studi atau teori dan praktek untuk memudahkan dan memfasilitasi proses pembelajaran melalui perancangan, pengembangan, pemroduksian, pendayagunaan, dan pengelolaan sumber dan teknologi secara tepat.

Teknologi pendidikan harus mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan tuntutan pendidikan 4.0 , dengan tetap eksis dan berkonstribusi positif terhadap berbagai perubahan serta mengoptimalisasi kemampuan sumber daya manusia dengan menciptakan sumber sumber pengajaran dan pembelajaran berbasis teknologi yang efektif sebagai alat bantu pendidikan yang diharapkan mampu menghasilkan output yang dapat bersaing di era industri 4.0. Di era pandemi dan nanti diperlukan teknologi pendidikan tang berupa cyber pedagogy yang dapat membentuk generasi kreatif, inovatif, serta kompetitif

 Disinilah teknologi pendidikan memegang peran besar dengan dengan menfasilitasi proses pengajaran dan pembelajaran di era pandemi juga dalam menuju pembelajaran abad 21.



Referensi :
  • Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0 Education in the Fourth Industrial Revolustion Age Delipiter Lase STT Banua Niha Keriso Proestan Sundermann Nias piterlase@sttsundermann.ac.id
  • Tantangan Guru SMK Abad 21 ( Surya Dharma, M.P.A.Ph.D. dkk).
  • STUDI LITERATUR : PERAN TEKNOLOG PENDIDIKAN DALAM PENDIDIKAN 4.0 Dewi Surani Pendidikan Teknologi Informasi, Fakultas Pendidikan, Universitas Bina Bangsa, Serang, Indonesia Email : suranidewiahead@gmail.com.
  • Mempersiapkan SDM Indonesia di Era Industri 4.0 Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2018.
#PGRI
#KOGTIK
#EPSON
#KSGN

PROFIL PENULIS

Eni Setyowati ,S.Pd. , lahir di Gunungkidul, 23 November 1972 . Menikah dengan kakak tingkat yang sama-sama fakultas sastra beda jurusan. Hasil pernikahannya dikaruniai  dua buah hati sebagai penyejuk nurani. Sulungnya Erwin Kundya Yoga Perdana ,S.T., dan yang bungsu Erlinda Qurota Ayunnin masih SMA kelas 3.

Hobinya membaca, menulis dan melukis. Sewaktu di  SMA N 2 Wonosari Gunungkidul mengambil jurusan A4 ( Bahasa, Sastra dan Budaya ) dipilih sesuai hati nuraninya.   Selepas SMA masuk  Jurusan Sastra Jawa Fakultas Sastra UNS Solo. Pernah ikut dalam organisasi mahasiswa jurnalistik, pernah menjadi tim redaksi Majalah Sastra Jawa Kalpadruma .Tahun 1992 kuliah lagi di Jurusan Teknologi Pendidikan FIP UNY Yogyakarta hingga mengantongi gelar sarjana pendidikan. Tahun 2020 lulus  S1 PGSD BI UT Yogyakarta agar linier dengan bidang mengajarnya di SD Negeri Wiladeg Karangmojo Gunungkidul.

Sejak kecil suka dengan dunia tulis menulis bermula dari sering dibawakan buku-buku bacaan oleh ayahnya yang juga seorang pendidik . Cita-cita sejak kecil ingin menjadi penulis / sastrawati. Kini impian itu menjelma , di kala usia mulai di ambang senja. Sejak bergabung dengan grup menulis dan para pegiat literasi dari berbagai penjuru negeri, banyak tulisan-tulisannya yang terkumpul dalam buku-buku antologi bersama dan buku solo, serta artikel-artikel, puisi, cerkak, cerpen yang dimuat di beberapa media. Kini ingin dunia tulis menulis menjadi titian hijrah untuk meraih kehidupan yang lebih berkah dari Alloh Yang Maha Indah.

***

        


1 komentar:

  1. Tdk ada kt trlmbat..kt hrs mmpu bersaing u bs mngikuti perkmvngan jaman..

    BalasHapus

BUNGA RENGGANIS, MANIS

  BUNGA RENGGANIS, MANIS oleh : Enis Bunga rengganis ?? Apakah betul tanaman ini namanya bunga rengganis? Nama rengganis dari tanaman ini di...