Oleh : Eni Setyowati,S.Pd.
http://gurupenggerakindonesia.com/
LOMBA MENULIS DI BLOG
DALAM RANGKA MENYAMBUT
HARI SUMPAH PEMUDA DAN BULAN BAHASA
JUDUL :
“
PERAN TEKNOLOGI
PENDIDIKAN
DALAM PEMBELAJARAN
DI
ERA PANDEMI “
Oleh
: Eni Setyowati , S.Pd.
Pengantar
Saat ini dunia
masih dilanda pandemi covid-19. Virus ini menyebar ke berbagai penjuru dunia.
Hampir semua negara yang ada di dunia dilanda bencana yang kasat mata ini. Tapi
penyebaran virus ini terus mewabah
melintasi batas ruang dan waktu. Bermula dari wabah virus corona yang terjadi
di Wuhan , Cina. Akhirnya melebar kemana-mana. Termasuk Indonesia juga giliran
terkena serangan corona. Virus ini terus menggerus semua tatanan kehidupan.
Hampir semua lini kehidupan terkena dampaknya. Dunia industri, perbankan,
perekonomian, politik, sosial, budaya, dunia kerja, dunia bisnis, dunia
hiburan, dan sebagainya seakan tak berdaya.
Dan tak ketinggalan pula dunia pendidikan pun harus berbesar hati
menghadapi pandemi virus corona ini. Berbagai cara diupayakan oleh pemerintah, masyarakat, juga semua
pihak untuk memutus penyebaran corona virus ini.
Dunia pendidikan
saat ini benar-benar diuji . Dunia pendidikan harus mengubah sistem
pembelajaran hampir 360 derajat. Dunia pendidikan ditantang untuk dapat
menerapkan pembaruan dalam pembelajaran. Guru-guru ditantang untuk melek IT. Guru-guru dipaksa untuk dapat melakukan
kegiatan pembelajaran berbasis online atau daring. Pembelajaran saat ini, di
tengah pandemi corona membutuhkan peran teknologi. Apalagi sekarang telah memasuki abad 21, yang hampir segalanya serba
teknologi. Teknologi digunakan dalam berbagai hal untuk memudahkan pekerjaan manusia. Begitupun dalam
pembelajaran di kelas, teknologi sudah marak dimanfaatkan. Dan kini, dalam
pembelajaran pun dituntut agar memanfaatkan teknologi untuk menganstisipasi
kesenjangan dalam pembelajaran di masa pandemi.
Pandemi covid -19
yang menghipnotis perhatian seluruh dunia dengan cara penyebarannya yang begitu
cepat membuat perubahan tata kehidupan dunia. Dunia saat ini menerapkan social distancing (jaga jarak ) untuk
memutus rantai penyebaran pandemic covid -19 ini. Indonesia pun juga menerapkan
social distancing. Semua harus
tinggal / berada di rumah ( stay at home
), bekerja dari rumah ( work for home
), dan belajar di rumah (study at home
), serta beribadah di rumah (ptay at home ).
Dunia pendidikan
pun bergolak. Dunia pendidikan mau tidak mau, harus segera memanfaatkan
teknologi secara lebih baik dan lebih sungguh-sungguh. Artinya bahwa keberadaan
teknologi saat ini sangat membantu untuk mengatasi situasi terkini yaitu krisis
pembelajaran. Untuk mengatasi krisis dalam pembelajaran, pemerintah dalam hal
ini dinas pendidikan atau Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)
berusaha semaksimal mungkin agar jantung pendidikan tidak berhenti. Detak
jantung pendidikan harus tetap ada , karena sebagai pengemban amanah untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Dunia pendidikan sebagai lembaga untuk mencetak
generasi-generasi muda , anak-anak
bangsa yang cerdas lahir batin, cerdas akal dan hatinya, menjadi
manusia-manusia yang handal dan bermoral di era digital untuk menghadapi
kehidupan di abad 21.
Jaman
akan senantiasa berubah seiring
perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi . Dan kemajuan
teknologi harus membuat nilai-nilai karakter siswa dan guru juga semakin
berkembang dan bermoral. Kemajuan teknologi terutama dalam bidang pendidikan
harus semakin membuat karakter lebih baik dan semakin tertanam dalam hati
sanubari kita semua, para guru / pendidik , peserta didik dan para praktisi
pendidikan.
Peran Teknologi Pendidikan dalam
Pembelajaran
Kehadiran
teknologi pendidikan saat ini mempunyai peran strategis untuk menciptakan sistem pembelajaran terkini
dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Padahal selama ini keberadaan
teknologi pendidikan kurang diperhatikan. Apalagi jurusan Teknologi Pendidikan
yang ada di pendidikan tinggi pun juga kurang diminati para generasi muda
lulusan sekolah menengah atas atau yang sekarang dikenal dengan generasi
milenial. Padahal generasi milenial ini nantinya yang akan menjadi penerus
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat
dari generasi mudanya. Dan generasi muda atau kaum milenial ini nantinya yang
akan selalu bersentuhan dengan teknologi dalam menjalani proses pembelajaran ,
terutama di sekolah-sekolah formal.
Generasi muda ini nantinya yang akan merasakan dan memanfaatkan adanya
teknologi di era digital ini.
Namun
kenyataannya peran teknologi dalam pendidikan belum dimanfaatkan secara
maksimal terutama dalam pembelajaran-pembelajaran di sekolah-sekolah dalam hal ini sekolah -sekolah dasar.. Pemanfaatan
teknologi dalam pembelajaran belum diminati oleh para guru di Indonesia. Banyak
faktor yang mempengaruhinya, diantaranya :
· Kurangnya
pengertian, pemahaman , pengetahuan akan peranan teknologi dalam pendidikan
atau pembelajaran.
·Kurangnya
wawasan para guru dalam pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran di kelas.
·Kurangnya
motivasi dan minat guru untuk menerapkan aplikasi-aplikasi teknologi dalam pembelajaran di kelas.
· Faktor
usia guru juga berpengaruh terhadap motivasi dan minat guru dalam memanfaatkan
teknologi dalam pembelajaran.
· Tidak
tersedianya sarana prasarana di sekolah, misalnya jaringan internet/wifi yang
memadai.
·Walaupun
tersedia jaringan internet, namun kadang sinyal dan kuota yang tidak mendukung.
Dan faktor-faktor lain yang menyebabkan penerapan atau aplikasi teknologi dalam
pendidikan belum efektif dan belum tepat sasaran.
Dalam
upaya untuk memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
canggih untuk keperluan pembelajaran di era pandemi dan abad 21 ini, agar
menjadikan pebelajar dan pembelajar menjadi manusia-manusia yang tangguh,
handal juga bermoral maka diperlukan landasan atau dasar-dasar yang kuat agar tidak goyah dengan
derasnya arus kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang kian berkembang pesat.
Kini
dengan adanya tragedi dunia berupa pandemi virus corona, yang mau tidak mau
dunia pendidikan dalam hal ini guru-guru
harus menerapkan pembelajaran berbasis online atau daring . Dimana pembelajaran online ini membutuhkan jaringan internet yang memadai untuk membuka aplikasi-aplikasi yang diperlukan dalam pembelajaran daring agar menjadi menarik , menyenangkan , tepat sasaran, efektif dan efisien.
Teknologi pendidikan merupakan bidang ilmu terapan yang mengintegrasikan secara sinergis beberapa disiplin ilmu dengan maksud memudahkan terjadinya proses belajar, meningkatkan mutu pembelajaran, dan meningkatkan kinerja. Proses studi (pengkajian) dan praktik dalam teknologi pendidikan harus dilakukan secara beretika.
Teknologi pendidikan tidak hanya merupakan sebuah ilmu tapi juga sebagai sumber informasi dan sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan yang bisa memfasilitasi proses pembelajaran.
Banyak cara dan upaya dirancang, dilakukan dan diterapkan oleh dunia pendidikan agar pembelajaran tetap dapat dilaksanakan di era pandemi ini. Pembelajaran jarak jauh (PJJ) ini menggunakan aplikasi teknologi terkini. Diantaranya menerapkan sebuah teknologi siber yaitu berupa cyber pedagogy. Dimana cyber pedagogy ini akan membantu mengatasi permasalahan dalam pembelajaran.
Apa itu Cyber Pedagogy
Di era serba digital ini yang hampir semua lini kehidupan
memanfaatkan teknologi, maka cyber
pedagogy atau pegadogi siber atau jaman dulu dikenal dengan digital pedagogy ini mempunyai arti penting
.
Istilah
cyber pedagogy ,aplikasinya,
manfaatnya, tujuannya, ini harus diperkenalkan kepada dunia pendidikan. Selama
ini istilah cyber pedagogy hanya
dikenal oleh para pakar di bidang teknologi dan informasi. Cyber pedagogy hanya dikenal oleh para praktisi pendidikan. Cyber pedagogy hanya dikenal oleh para akademisi
di perguruan tinggi. Cyber pedagogy
hanya menjadi konsumsi bagi pihak-pihak yang mengerti, dan belum merambah
sampai ke bawah. Terutama bagi para guru di Indonesia banyak yang belum
mengenalnya. Mungkin baru mendengar
istilahnya saja yang saat ini sering diucapkan oleh pihak-pihak tertentu.
Dan sekarang,
di tengah pandemi corona, sudah saatnya para guru , dimana pun berada harus
tahu, paham, mengerti dan memanfaatkan cyber
pedagogy dalam proses pembelajaran.Cyber
pedagogy sebagai istilah baru dalam teknologi merupakan salah satu
penerapan atau aplikasi teknologi dalam pendidikan untuk membantu mengatasi krisis pembelajaran di tengah
pandemi covid 19 ini.
Cyber
pedagogy, merupakan istilah baru terutama di kalangan
guru atau dunia pendidikan.Walaupun istilah itu sudah lama terdapat dalam dunia
teknologi, tapi belum banyak dikenal
masyarakat luas, khususnya bagi para guru.
Cyber
pedagogy sebagai sebuah aplikasi baru teknologi
dalam dunia pendidikan harus gencar dikumandangkan kepada para guru . Agar cyber pedagogy dapat membumi maka harus dan perlu disosialisasikan keberadaannya di dunia pendidikan khususnya
bagi para guru yang akan menggunakannya atau memanfaatkannya dalam proses
pembelajaran.
Penerapan atau aplikasi teknologi cyber pedagogy dalam pendidikan terutama bagi para guru untuk pembelajaran
dengan anak didiknya harus benar-benar
dipahami , dimengerti dan diterapkan. Sehingga guru dan anak didik yang akan menjadi
generasi di era digital atau kaum milenial selalu dapat eksis di tengah terjangan
gelombang kemajuan informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
mengglobal ini.
Menurut hasil penelitian dalam sebuah tesis bahwa peran teknologi pendidikan di abad 21 menunjukan bahwa teknologi pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam era pendidikan 4.0. Hal itu terlihat dari pemanfaaatan produk-produk teknologi pendidikan seperti E-learning, aplikasi pembelajaran, cyber pedagogy dan lainnya yang selaras dengan tuntutan pendidikan 4.0. Hasil dari sebuah penelitian lain menyebutkan bahwa peran teknologi pendidikan lebih banyak memfasilitasi proses pengajaran dan pembelajaran di abad 21.
Bagi dunia pendidikan, khususnya di Indonesia pembelajaran dengan teknologi yang memanfaatkan jaringan internet atau online ini adalah tantangan tersendiri. Tantangan pendidikan atau pembelajaran di era revolusi industri 4.0 yaitu berupa perubahan dari pola berpikir , cara belajar serta cara bertindak para peserta didik juga pendidik atau guru dalam mengembangkan inovasi dan kreativitas dalam berbagai bidang.
Dalam sebuah Seminar Nasional yang pernah diadakan oleh Himpunan Mahasiswa
Teknik Informatika, Jakarta, mengangkat tema tentang Cyber Pedagogy, dengan nara sumber
dan pakar di bidang tersebut yaitu Prof. Dr.Ir. Richardus Eko
Indrajit,M.Sc.,MBA.,M.Phil.,M.A. Beliau mengatakan bahwa dalam menghadapi abad
21 ada tuntutan bagi para guru harus menguasai “ cyber pedagogy “ sebagai
media pembelajaran di dalam kelas.
Dan kini di saat pandemi corona virus di masa abad 21 ini, semakin mengharuskan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran di era pandemi ini. Maka salah satu upaya untuk memecahkan berbagai permasalahan pendidikan atau pembelajaran yaitu dengan pendekatan teknologi pendidikan.
Teknologi pendidikan atau teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan dan kemajuan jaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari sering kita jumpai adanya penerapan atau aplikasi dari perkembangan teknologi yaitu dengan mengkombinasikan alat teknologi dalam proses pembelajaran .
Dalam proses memanfaatkan teknologi tersebut hanya dapat terlaksana dengan adanya jaringan internet. Internet merupakan salah satu alat komunikasi murah yang memungkinkan terjadinya komunikasi antara dua orang atau lebih. Dan internet ini juga memungkinkan terjadinya proses belajar dengan menggunakan metode cyber pedagogy ( belajar lewat dunia maya). Belajar dengan metode cyber pedagogy yang berbasis teknologi terkini, memang banyak mendatangkan manfaat yang positif. Namun di sisi lain juga mendatangkan dampak negatif, maka harus diwaspadai.
Untuk itu sebagai manusia kita harus bersikap bijak dalam menyikapi dampak-dampak yang ditimbulkan oleh adanya kemajuan teknologi tersebut. Kita sebagai manusia dalam hal ini manusia-manusia yang terdidik harus mampu memanfaatkan teknologi dengan benar, terarah dan jangan menjadi ketergantungan. Karena sekarang ini banyak pelajar, mahasiswa yang sering menggunakan fasilitas teknologi tidak sesuai dengan yang diharapkan, sehingga hal itu mendatangkan dampak negatif.
Untuk
itu guru atau pendidik harus mempersiapkan dan menerapkan metode pembelajaran
dengan bantuan teknologi. Setelah virus
corona ini nantinya mereda , dan abad 21 sudah di depan mata, adalah
tantangan besar bagi dunia pendidikan, bagi guru atau pendidik untuk dapat menjawab tantangan jaman di abad
21 di masa revolusi industri 4.0 dengan sebaik-baiknya.
Persiapan
yang matang harus sudah mulai dari
sekarang. Guru atau pendidik harus mampu menguasai IT dalam berinteraksi atau
berkomunikasi dengan siswa - siswanya. Peran guru atau pendidik adalah sebagai fasilitator, juga sebagai arsiteknya . Pembelajaran berpusat pada siswa
( centered student ). Dan guru bukan
satu-satunya sumber belajar dalam kelas. Namun keberadaan guru tetap dibutuhkan
untuk mendampingi anak belajar menemukan konten-konten pembelajaran lewat
internet. Agar siswa atau anak didik
tidak salah dalam menafsirkan konten dari ilmu pengetahuan yang di dapat lewat
internet.
Kini
guru – guru di Indonesia harus terus
beradaptasi dengan kemajuan teknologi dalam menerapkan atau
mengaplikasikan teknologi dalam
pembelajaran di abad 21 ini. Penggunaan teknologi dalam pendidikan dapat
menjadi sebuah alat untuk semakin mendukung pengembangan ilmu pengetahuan
seseorang agar semakin berkualitas. Proses serta sistem pendidikan yang
berkualitas akan menghasilkan manusia-manusia yang berkualitas pula.
Dan
manusia - manusia berkualitas adalah manusia-manusia yang mau dan terus belajar mengikuti perkembangan jaman. Perkembangan
dan kemajuan teknologi harus diimbangi dengan manusia –manusia yang cerdas
lahir maupun batinnya. Seperti yang diamanatkan dalam UUD tahun 1945, dan dasar
negara Pancasila yang tertuang dalam beberapa rumusan tujuan nasional
pendidikan di Indonesia dan tertuang dalam
peraturan , ketetapan , kebijaksanaan pemerintah yaitu dalam :Tap MPRS
No.2 Tahun 1960, UU No2.Tahun 1985, UU No.20 Tahun 2003.
Selain pembelajaran daring, pembelajaran luring ( di luar jaringan ) dengan tidak menggunakan jaringan atau yang dilakukan secara tatap muka juga masih sangat diperlukan karena secara psikologis , komunikasi langsung dengan cara bertatap muka akan memberikan motivasi dan pengaruh yang besar terhadap perkembangan jiwa dan emosi anak didik, dengan begitu akan mudah diberikannya nilai-nilai karakter mulia agar merasuk dalam hati dan jiwa anak didik.
Penutup
Kesimpulannya
bahwa tujuan pendidikan adalah sebuah upaya untuk membentuk, mencerdaskan dan
mengembangkan potensi atau kemampuan dalam diri manusia Indonesia lewat
pendidikan agar menjadi manusia-manusia Indoensia seutuhnya yaitu yang berimtaq
( beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia sehat
jasmani dan rohani), dan beriptek ( berilmu pengetahuan dan teknologi) , cakap,
kreatif, mandiri, demokratis , berjiwa religius, nasionalis,mandiri, gotong
royong dan integritas, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Dengan
pemaparan materi di atas ini diharapkan
juga dapat menjadi sumber referensi
berbagai pihak yang terlibat dalam pendidikan maupun yang membutuhkan informasi
tentang peranan teknologi dalam pendidikan sehingga akan merasakan pentingnya
peran teknologi pendidikan dalam mengatasi dan menjadi solusi pembelajaran di
tengah pandemi covid -19 .
Jadi
dapat disimpulkan bahwa teknologi pendidikan adalah sebuah bidang ilmu terapan
yang mengintegrasikan studi atau teori dan praktek untuk memudahkan dan
memfasilitasi proses pembelajaran melalui perancangan, pengembangan,
pemroduksian, pendayagunaan, dan pengelolaan sumber dan teknologi secara tepat.
Teknologi pendidikan harus mampu beradaptasi
dengan berbagai perubahan tuntutan pendidikan 4.0 , dengan tetap eksis dan berkonstribusi positif terhadap berbagai
perubahan serta mengoptimalisasi kemampuan sumber daya manusia dengan
menciptakan sumber – sumber
pengajaran dan pembelajaran berbasis teknologi yang efektif sebagai alat bantu
pendidikan yang diharapkan mampu menghasilkan output yang dapat bersaing di era
industri 4.0. Di era pandemi dan nanti diperlukan
teknologi pendidikan tang berupa cyber pedagogy yang dapat membentuk generasi kreatif, inovatif, serta
kompetitif
Disinilah teknologi pendidikan
memegang peran besar dengan dengan menfasilitasi proses pengajaran dan
pembelajaran di era pandemi juga dalam menuju pembelajaran abad 21.
Referensi :
- Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0
Education in the Fourth Industrial Revolustion Age
Delipiter Lase
STT Banua Niha Keriso Proestan Sundermann Nias
piterlase@sttsundermann.ac.id
- Tantangan Guru SMK Abad 21 ( Surya Dharma, M.P.A.Ph.D. dkk).
- STUDI LITERATUR : PERAN TEKNOLOG PENDIDIKAN
DALAM PENDIDIKAN 4.0
Dewi Surani
Pendidikan Teknologi Informasi, Fakultas Pendidikan, Universitas Bina Bangsa, Serang, Indonesia
Email : suranidewiahead@gmail.com.
- Mempersiapkan SDM Indonesia
di Era Industri 4.0
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
2018.
#PGRI
#KOGTIK
#EPSON
#KSGN
PROFIL PENULIS
Eni Setyowati ,S.Pd. , lahir di
Gunungkidul, 23 November 1972 . Menikah dengan kakak tingkat yang sama-sama
fakultas sastra beda jurusan. Hasil pernikahannya dikaruniai dua buah hati sebagai penyejuk nurani.
Sulungnya Erwin Kundya Yoga Perdana ,S.T., dan yang bungsu Erlinda Qurota
Ayunnin masih SMA kelas 3.
Hobinya
membaca, menulis dan melukis. Sewaktu di
SMA N 2 Wonosari Gunungkidul mengambil jurusan A4 ( Bahasa, Sastra dan
Budaya ) dipilih sesuai hati nuraninya.
Selepas SMA masuk Jurusan Sastra
Jawa Fakultas Sastra UNS Solo. Pernah ikut dalam organisasi mahasiswa
jurnalistik, pernah menjadi tim redaksi Majalah Sastra Jawa Kalpadruma .Tahun
1992 kuliah lagi di Jurusan Teknologi Pendidikan FIP UNY Yogyakarta hingga
mengantongi gelar sarjana pendidikan. Tahun 2020 lulus S1 PGSD BI UT Yogyakarta agar linier dengan
bidang mengajarnya di SD Negeri Wiladeg Karangmojo Gunungkidul.
Sejak
kecil suka dengan dunia tulis menulis bermula dari sering dibawakan buku-buku
bacaan oleh ayahnya yang juga seorang pendidik . Cita-cita sejak kecil ingin
menjadi penulis / sastrawati. Kini impian itu menjelma , di kala usia mulai di
ambang senja. Sejak bergabung dengan grup menulis dan para pegiat literasi dari
berbagai penjuru negeri, banyak tulisan-tulisannya yang terkumpul dalam
buku-buku antologi bersama dan buku solo, serta artikel-artikel, puisi, cerkak,
cerpen yang dimuat di beberapa media. Kini ingin dunia tulis menulis menjadi
titian hijrah untuk meraih kehidupan yang lebih berkah dari Alloh Yang Maha
Indah.
***