Oleh : Eni Setyowati
Di bulan Februari tahun 2021 ini kembali ada tantangan menulis dari Penerbit Kalana. Dan tema kali ini bertajuk "LENTERA".
Aku mencoba menuangkan kembali apa yang pernah singgah dalam hidupku, yang mewarnai hati dan hari-hariku yang berlalu. Dan segala rasa yang sempat berseliweran dalam benakku, anganku, ide-ide yang bermunculan dalam pikiranku,dalam ruang imajinasiku.
Aku coba merangkainya , menjadi sebuah untaian kata yang sarat makna.Aku mengambil sebuah judul Lentera Hati .
Lentera mempunyai makna dian, obor, pelita, cahaya, nur. Yang dapat diartikan sebagai penerang. Lentera adalah sebagai penerang bagi jalan hidup dan kehidupan di dunia ini. Dimana penerang tersebut akan menjadi penunjuk jalan, penunjuk arah untuk mengantarkan kita pada kehidupan yang lebih cerah, lebih gemilang, lebih baik di masa-masa mendatang. Dan untuk tujuan yang lebih mulia lagi akan menjadi cahaya, nur untuk kita kelak menghadap kepada Sang Maha Pencipta, Tuhan Yang Maha Kuasa.
Seperti Firman-Nya dalam Surat An Nur ayat 35 dikatakan bahwa Allohlah pemberi cahaya langit dan bumi. Sedangkan dalam Quran Surat Al Maidah ayat 15 disebutkan bahwa cahaya adalah sebagai penjelas atau penerang dalam kehidupan.
Dan lentera hatiku, cahaya hatiku yang dapat menerangi kalbuku, nuraniku yaitu cahaya atau nur yang didatangkan oleh Alloh berupa Kitab Suci Al Quran sebagai penunjuk atau penerang bagi jalan kehidupan kita manusia di bumi Alloh ini.
Seperti Firman Alloh dalam surat Asy Syura ayat 52 bahwa "
Sebelumnya engkau tidaklah mengetahui apakah Kitab (Al-Qur'an) dan apakah iman itu, tetapi Kami jadikan Al-Qur'an itu cahaya,dengan itu Kami memberi petunjuk siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami.Dan sungguh, engkau benar-benar membimbing (manusia)kepada yang lurus.
Demikianlah Kami wahyukan ruh (Al Qur’an) kepadamu dari sisi Kami. Sebelumnya kamu (Muhammad) tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus” (QS. Asy-Syura : 52)
Penjelasan ayat
Syaikh Muhammad Khalifah At Tammimi menjelaskan:
“Demikianlah Kami wahyukan ruh (Al Qur’an) kepadamu dari sisi Kami“, demikianlah dalam ayat ini Allah sebut Al Quran adalah “Ruh” karena dengannya hiduplah hati, seperti badan yang hidup dengan ruh.
“Sebelumnya kamu (Muhammad) tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu“. Allah ajarkan Rasulullah Al Quran dan Islam yang sama sekali beliau belum tahu sebelumnya. Maka kebodohan terhadap Islam dan kebodohan terhadap Al Quran itu harus ditumpas, bukan didiamkan.
“tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami“. Kalau Anda berjalan di tempat gelap, tentu perlu lampu bukan? Begitulah, kekufuran adalah kegelapan, sedangkan lampunya adalah Al Quran.
“Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus“. Perhatikan, sebelumnya tidak tahu apa-apa tentang Al Qur’an, tidak tahu apa-apa tentang iman, akhirnya menjadi penunjuk ke jalan yang lurus yang diikuti banyak orang. Itulah berkah cahaya ilmu, dan itulah berkah cahaya Al Quran.
Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/24623-al-quran-adalah-cahaya.html
Demikianlah Kami wahyukan ruh (Al Qur’an) kepadamu dari sisi Kami. Sebelumnya kamu (Muhammad) tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus” (QS. Asy-Syura : 52)
Penjelasan ayat
Syaikh Muhammad Khalifah At Tammimi menjelaskan:
“Demikianlah Kami wahyukan ruh (Al Qur’an) kepadamu dari sisi Kami“, demikianlah dalam ayat ini Allah sebut Al Quran adalah “Ruh” karena dengannya hiduplah hati, seperti badan yang hidup dengan ruh.
“Sebelumnya kamu (Muhammad) tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu“. Allah ajarkan Rasulullah Al Quran dan Islam yang sama sekali beliau belum tahu sebelumnya. Maka kebodohan terhadap Islam dan kebodohan terhadap Al Quran itu harus ditumpas, bukan didiamkan.
“tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami“. Kalau Anda berjalan di tempat gelap, tentu perlu lampu bukan? Begitulah, kekufuran adalah kegelapan, sedangkan lampunya adalah Al Quran.
“Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus“. Perhatikan, sebelumnya tidak tahu apa-apa tentang Al Qur’an, tidak tahu apa-apa tentang iman, akhirnya menjadi penunjuk ke jalan yang lurus yang diikuti banyak orang. Itulah berkah cahaya ilmu, dan itulah berkah cahaya Al Quran.
Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/24623-al-quran-adalah-cahaya.html
Lentera hati yaitu Al Qur'an sebagai cahaya Ilahi yang akan selalu menerangi , memberi petunjuk bagi jalan hidup manusia di dunia ini, juga di akherat nanti. Lentera hati berupa Qur'an Suci akan senantiasa melandasi, mendasari,membimbing kita sehingga kelak dapat melewati titian shirotol mustaqim dengan penuh percaya diri menuju Jannah Ilahi. Amin.
LENTERA HATI
Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/24623-al-quran-adalah-cahaya.html
Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/24623-al-quran-adalah-cahaya.html
Demikianlah Kami wahyukan ruh (Al Qur’an) kepadamu dari sisi Kami. Sebelumnya kamu (Muhammad) tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus” (QS. Asy-Syura : 52)
Penjelasan ayat
Syaikh Muhammad Khalifah At Tammimi menjelaskan:
“Demikianlah Kami wahyukan ruh (Al Qur’an) kepadamu dari sisi Kami“, demikianlah dalam ayat ini Allah sebut Al Quran adalah “Ruh” karena dengannya hiduplah hati, seperti badan yang hidup dengan ruh.
“Sebelumnya kamu (Muhammad) tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu“. Allah ajarkan Rasulullah Al Quran dan Islam yang sama sekali beliau belum tahu sebelumnya. Maka kebodohan terhadap Islam dan kebodohan terhadap Al Quran itu harus ditumpas, bukan didiamkan.
“tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami“. Kalau Anda berjalan di tempat gelap, tentu perlu lampu bukan? Begitulah, kekufuran adalah kegelapan, sedangkan lampunya adalah Al Quran.
“Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus“. Perhatikan, sebelumnya tidak tahu apa-apa tentang Al Qur’an, tidak tahu apa-apa tentang iman, akhirnya menjadi penunjuk ke jalan yang lurus yang diikuti banyak orang. Itulah berkah cahaya ilmu, dan itulah berkah cahaya Al Quran.
Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/24623-al-quran-adalah-cahaya.html
Jiwa-jiwa yang mekar
terbiar dalam hingar
tercabik dalam bingar
membuncah di dada tanpa dengar
hati kian terpapar
di antara deru gelombang informasi yang terlontar
jiwa kian terkapar
dalam belitan puting beliung riuhnya kabar
yang kian nanar tanpa nalar
aku tersentak dalam lamunan yang kian buyar
Seberkas cahaya bak halilintar
menyambar,menampar
aku tergelepar
tatkala pijar lentera menjalar
merambati jiwaku yang hampir terlempar
kutegakkan hati dengan tegar
kuberdiri merangkum sepijar sinar
yang menebar aroma bak puspa mekar
Berpijar , bersinar menguar
dari menara Sang Maha Ghaffar
menjadi lentera hati
dalam menapaki hari
mencari berkah dan ridho di bumi Ilahi
**
Gunungkidul, 4 Maret 2021
Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/24623-al-quran-adalah-cahaya.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar